Dokumenter yang rilis 2 Desember 2025 ini menyoroti berbagai tuduhan terhadap Diddy, termasuk kasus pelecehan seksual yang menyeret namanya dalam beberapa tahun terakhir. Namun pihak Diddy mengecam keras proyek ini.
"Apa yang disebut 'dokumenter' Netflix adalah sebuah karya yang memalukan. Cuplikan hari ini menegaskan bahwa Netflix mengandalkan rekaman curian yang tidak pernah diizinkan untuk dirilis," tulis pernyataan resmi pihak Diddy yang dirilis melalui Variety, Senin (1/12/2025).
Mereka menegaskan bahwa rekaman pribadi tersebut dikumpulkan Combs sejak usia 19 tahun untuk proyek dokumenter versinya sendiri. Karena itu, mereka menyebut penggunaan rekaman tersebut oleh Netflix sebagai tindakan yang "tidak adil dan ilegal."
Pihak Diddy juga menuduh Netflix sengaja memelintir rekaman agar hidup Combs terlihat sensasional, bahkan termasuk percakapan dengan pengacaranya yang tidak pernah dimaksudkan untuk konsumsi publik.
"Jika Netflix peduli dengan kebenaran atau hak hukum Tuan Combs, mereka tidak akan merobek rekaman pribadi di luar konteks, termasuk percakapan dengan pengacaranya yang tidak pernah dimaksudkan untuk ditonton publik," kata mereka.
Pernyataan itu juga menyinggung 50 Cent sebagai musuh bebuyutan Diddy yang dianggap memiliki dendam pribadi dalam serial dokumenter ini.
"Sama mengejutkannya bahwa Netflix menyerahkan kendali kreatif kepada Curtis '50 Cent' Jackson, seorang musuh bebuyutan dengan dendam pribadi yang telah menghabiskan terlalu banyak waktu untuk memfitnah Tuan Combs," lanjut mereka.