Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Premier Show Pagelaran Sabang Merauke 2025
Premier Show Pagelaran Sabang Merauke 2025 di Indonesia Arena, Jumat (22/8/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Intinya sih...

  • Panggung lebih besar dengan elemen teatrikal yang spektakuler

  • Hidupkan kembali kisah-kisah rakyat dalam pertunjukan spektakuler

  • Bangun suasana intens dan lebih dekat dengan penonton

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pagelaran Sabang Merauke 2025 naik level! Kalimat itulah yang berputar-putar di kepala saya saat menyaksikan secara langsung pertunjukannya dalam rangkaian acara Premier Show yang berlangsung pada Jumat (22/8/2025).

Bukan sekadar panggung yang lebih besar dari yang sebelumnya, Pagelaran Sabang Merauke 2025 juga memperlihatkan perkembangan yang signifikan lewat elemen-elemen teatrikalnya yang lebih spektakuler. Tema baru “Hikayat Nusantara” yang diangkat untuk edisi tahun ini mengingatkan kembali bahwa Indonesia kaya akan cerita rakyat, yang mengandung nilai-nilai luhur dan pesan moral.

1. Panggung yang lebih besar dengan elemen-elemen teatrikal yang lebih spektakuler

Premier Show Pagelaran Sabang Merauke 2025 di Indonesia Arena, Jumat (22/8/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Kembali untuk edisi ke-6, Pagelaran Sabang Merauke 2025 untuk pertama kalinya diselenggarakan di Indonesia Arena, Jakarta. Hal ini menandai bahwa panggung pertunjukannya menjadi lebih luas dari tahun lalu di JIExpo Kemayoran, yang tentu saja membuat ratusan penari lebih leluasa untuk beraksi.

Di atas produksi panggung yang berdiri megah ini, semua elemen teatrikalnya tampak saling bekerja sama menghadirkan pertunjukan yang spektakuler. Suasana dramatis konsisten terbangun di setiap scene karena permainan lighting-nya yang apik.

Jumbotron yang terpajang di panggung tidak hanya berfungsi sebagai latar saja, tapi juga elemen teatrikal yang menghubungkan cerita. Hal itu mulai terasa saat Alsant Nababan, Yuyun Arfah, dan Christine Tambunan tampil menyanyikan lagu “Rambadia” dari tanah Batak. Di saat yang bersamaan, jumbotron tersebut juga menampilkan visual kain ulos yang terbentang megah.

2. Hidupkan kembali kisah-kisah rakyat dalam satu pertunjukan spektakuler

Premier Show Pagelaran Sabang Merauke 2025 di Indonesia Arena, Jumat (22/8/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Pagelaran Sabang Merauke 2025 membawa semangat baru dengan menyajikan tema baru “Hikayat Nusantara” yang mengeksplorasi kisah-kisah rakyat yang sudah menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia. Selama hampir tiga jam, penonton diajak untuk berkeliling Indonesia lewat pertunjukan teatrikal tentang cerita rakyat populer dari berbagai daerah, yang dikemas lagi dengan apik melalui tarian dan nyanyian, dengan juga memadukan unsur tradisional serta modern.

Setelah menghadirkan Yuyu Kangkang sebagai sosok mitologi pembuka dari kisah ini, pertunjukan menjadi sangat emosional karena kisah klasik Malin Kundang dari Sumatera Barat. Berperan sebagai Malin Kundang, Taufan Purbo menghadirkan drama penuh haru ketika memohon ampun kepada sang ibu, yang diperankan oleh Mirabeth Sonia.

Tidak hanya Yuyu Kangkang dan Malin Kundang saja, Pagelaran Sabang Merauke 2025 juga menghidupkan kembali kisah Hikayat Si Tumang dan puncaknya Mahadewi, di mana Yura Yunita yang berperan sebagai Mahadewi menghadirkan aksi panggung yang memukau dengan muncul dari atas ketinggian lebih dari 50 meter.

Penampilannya tersebut pun terasa magis karena kostum rancangan AdeChan yang memadukan budaya Jogja dengan sentuhan modern. Yura juga tampil spektakuler karena dari atas ketinggian tersebut, ia juga menyanyikan lagu “Mahadewi” secara duet bersama PADI Reborn yang tampil di panggung bersama para penari.

Tidak hanya itu, Yura juga menampilkan atraksi tak biasa dengan menaiki replika makhluk raksasa mirip naga. Di sepanjang penampilannya sebagai Mahadewi, Yura sukses membuat penonton di studio berteriak histeris dan memberikan tepuk tangan meriah.

Menghidupkan kembali kisah-kisah rakyat dari berbagai daerah di Nusantara, pada akhirnya Pagelaran Sabang Merauke 2025 tidak hanya menjadi panggung hiburan semata, tetapi juga mengingatkan kembali bahwa Indonesia kaya akan cerita rakyat, yang mengandung nilai-nilai luhur dan pesan moral.

3. Bangun suasana intens dan lebih dekat dengan penonton

Premier Show Pagelaran Sabang Merauke 2025 di Indonesia Arena, Jumat (22/8/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Pertunjukan ini menghadirkan berbagai kejutan atraktif lainnya, seperti atraksi barongsai, pertunjukan drumband, serta aksi energik dari tim cheerleaders. Gak sampai di situ saja, suasana intens penuh kehangatan mewarnai venue saat para penari mengajak penonton agar ikut naik ke atas panggung untuk menari dan menyanyi bersama lewat lagu “Lulo” dari Sulawesi Tenggara.

Sebelum pertunjukan berakhir, para penari juga kembali mendekati penonton untuk membagi-bagikan bendera plastik dan bendera ini berkibar meriah di sepanjang penampilan Yura Yunita menyanyikan lagu “Inspirasi Diri”.

Seluruh panggung Pagelaran Nusantara 2025 juga menjadi hidup berkat ratusan kostum yang ciamik. Pengalaman menonton pertunjukan juga terasa menggetarkan energi karena musiknya diolah secara sinematik, dengan menghadirkan harmoni antara instrumen tradisional dan modern yang tidak hanya menghidupkan karakter, tetapi juga membangkitkan emosi dan menegaskan alur cerita.

Editorial Team