Suasana Haru Rehearsal Pagelaran Sabang Merauke, Yura Yunita Nangis!

Yogyakarta, IDN Times - Whana Graha Bakti Yasa mendadak dipenuhi tangisan pada penuh Rabu (13/8/2025) malam. Puluhan penari menemani Yura Yunita yang berdiri di tengah kerumunan, begitu mencolok dengan gaun sisik hijaunya yang bersinar ketika terkena lampu.
Tetesan air mata pun sempat tak terbendung lagi di wajah Yura Yunita. Ia sempat beberapa kali berhenti bernyanyi. Baca suasana haru lengkapnya di bawah ini.
1. Rehearsal Pagelaran Sabang Merauke sangat grande

Begitu masuk ke dalam Whana Graha Bakti Yasa, saya sudah melihat area panggung buatan yang ditandai dengan batas solatip, diperkirakan akan seukuran panggung di Indonesia Arena nanti. Beberapa titik juga sudah dibuat oleh blackman, sebagai penanda bagi para pemain nantinya akan berdiri. Media mendapatkan area samping, sementara di depan diperuntukkan KOL dan beberapa orangtua murid yang datang.
Di sana, 351 penari dari anak-anak hingga dewasa sibuk mempersiapkan diri di depan panggung berbentuk U tersebut. Ada yang merapikan selendang, memastikan sanggul tak goyah, atau mencoba gerakan sekali lagi sebelum waktunya tampil. Semua itu dilakukan demi membawakan penampilan terbaik yang kelak akan mereka bawa ke Jakarta lewat Pagelaran Sabang Merauke.
Pukul 19.00 WIB, musik diskotik mengalun, membuka rehearsal dengan meriah. Para penari melangkah dengan percaya diri, dan warna kostum adat yang berganti-ganti menghadirkan pesta visual bagi mata penonton. Yang membuat saya kagum, kostum mereka bukan pakaian adat biasa. Terdapat elemen-elemen modifikasi, misalnya pakaian pernikahan adat Jawa yang dijadikan sebuah gaun peri. Setiap stage act-nya juga menghadirkan budaya Indonesia yang megah dan meriah. Sepanjang tiga jam acara berjalan, mata saya dibuat sibuk terus menerus. Walau begitu, transisinya berjalan mulus.
Beberapa penari bahkan berganti kostum dengan cepat di belakang panggung. Karena berada di dekat panggung, saya pun menyadari beberapa wajah penari yang sama menggunakan pakaian adat batak, lalu tiba-tiba sudah berganti dengan pakaian adat lain.
2. Momen rehearsal, masih ada detail kecil dan eror

Masih rehearsal, saya menemukan ada beberapa penari yang salah gerakan. Selain itu, beberapa kostum lepas dan propertinya jatuh di atas panggung. Namun, para penari tetap profesional dengan mengambil properti tersebut di sela-sela tariannya.
Di sisi lain, ada beberapa penari yang kostumnya juga tampak belum rampung. Bukan jadi masalah, penampilan mereka tetap totalitas.
Yang membuat saya heran, para penari tampil penuh tenaga, tapi mereka tetap wangi. Kibasan angin dari kostum mereka pun terasa menyegarkan.
3. Yura Yunita menangis haru hingga sempat tak bisa bernyanyi

Di ujung acara, tim produksi menyambut alumni Pagelaran Sabang Merauke yang ikut hadir di sana. Dipimpin oleh Yura Yunita, mereka menyanyikan lagu "Inspirasi Diri" bersama-sama.
Para alumni menangis hebat, menularkannya kepada para penari. Termasuk Yura Yunita yang ikut terharu sampai berhenti menyanyi untuk mengelap air matanya yang mengalir berkali-kali. Meski begitu, ia kembali tampil profesional dengan menambahkan improvisasi suara di lagu tersebut.
Ketika ditanya di sesi doorstop, Yura mengaku merasa terharu melihat para penampil sudah mulai mengenakan kostum dan terbayangkan betapa megahnya acara nanti. Pagelaran yang sudah dilatihnya bersama para penampil lain selama berbulan-bulan.
"Justru aku banyak belajar dari penari-penari yang ada di acara ini. Dedikasinya luar biasa besar, terus dari ujung kaki ke ujung rambut diberi nyawa, dan kita melakukan itu karena cinta sama Indonesia," ujar Yura Yunita dengan mata berbinar, mengenang pertunjukkan yang baru ia lakukan bersama para penampil.
Masih mengenakan gaun sisik hijau dan hiasan kepala yang heboh, sang solois tersenyum lebar sambil menambahkan, "Jadi saat kita melakukan pertunjukkan itu rasanya, aduh, haru sekali. Terharu sekali. Cintanya begitu besar sekali."
Usai acara rehearsal berlangsung, wajah para penampil tampak puas. Hanya melalui gladi bersih saja, saya sudah terbayangkan Pagelaran Sabang Merauke akan megah, meriah, dan grande ketika digelar di Indonesia Arena, Jakarta pada 23-24 Agustus mendatang.