Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rasanya Nonton Avatar: Fire and Ash di IMAX 3D, Pecah!

Pengalaman Nonton Avatar Fire and Ash di IMAX 3D, Pecah!.jpg
Gala premiere "Avatar: Fire and Ash" di XXI Gandaria City, Jakarta, Selasa (16/12/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Jakarta, IDN Times – Avatar: Fire and Ash (2025) akhirnya resmi tayang di Indonesia dan langsung menjadi magnet bagi penikmat film. Film ketiga dari saga Avatar ini bukan cuma dinanti karena kelanjutan ceritanya, tetapi juga karena janji pengalaman sinematik yang katanya "harus" ditonton di layar terbesar yang bisa ditemukan.

Beruntung, saya mendapat kesempatan mencicipi langsung film arahan James Cameron ini lewat gala premiere di XXI Gandaria City, Jakarta Selatan, Selasa malam (16/12/2025). Bukan di layar biasa, melainkan di IMAX 3D. Singkatnya, ini bukan sekadar nonton film, tapi seperti diajak jalan-jalan langsung ke Pandora.

1. Avatar: Fire and Ash berdurasi 3 jam lebih

Avatar Fire and Ash berdurasi 3 jam lebih.jpg
Gala premiere "Avatar: Fire and Ash" di XXI Gandaria City, Jakarta, Selasa (16/12/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Pintu Studio 6 atau IMAX sudah dibuka pukul 18.20 WIB. Begitu masuk, penonton langsung dibekali kacamata 3D, tanda petualangan panjang segera dimulai. Studio baru benar-benar penuh sekitar pukul 18.55, dan tepat pukul 19.00 lampu bioskop meredup.

Banyak yang sempat menunggu kejutan di awal, mengingat rumor soal pemutaran trailer Avengers: Doomsday (2026). Namun, yang muncul justru trailer The Mandalorian & Grogu (2026) yang juga akan rilis tahun depan.

Tak sedikit penonton yang memilih kabur sebentar ke kamar kecil sebelum film dimulai. Maklum, durasinya mencapai 197 menit atau 3 jam 17 menit, menjadikan Fire and Ash sebagai film terpanjang dalam saga Avatar. Pro tips: jangan kebanyakan minum sebelum masuk studio, supaya tidak bolak-balik ke WC dan kelewatan momen penting.

2. Sajikan pengalaman nonton 3D yang halus, mewah!

Satu menit setelah film dimulai, reaksi penonton langsung meledak. Adegan pembuka sudah sukses bikin orang bersorak, seolah berkata, "Oke, ini James Cameron." Baru opening scene saja sudah terasa wow, dengan visual yang begitu tajam dan hidup.

Pengalaman 3D-nya terasa halus, nyaris seperti melihat layar TV kelas premium. Tak ada rasa pusing yang kadang muncul di film 3D lain. Selama lebih dari tiga jam menonton Fire and Ash, mata terasa aman dan tidak cepat lelah.

Untukmu yang akan menonton di IMAX 3D, siap-siap merasakan perpaduan antara 3D HFR dan 3D 24 FPS yang bikin pengalaman menontonnya terasa mulus. Buat yang sudah memesan format dengan Dolby Atmos, selamat. Sound mixing-nya benar-benar gila. Dentuman, dialog, hingga detail suara lingkungan Pandora terdengar seimbang dan menggelegar.

Ini sudah film ketiga, dan rasanya Pandora memang seluas itu. Masih banyak bioma yang belum dieksplor, dan setiap kali bioma baru muncul, sensasi kaget dan takjubnya terasa seperti pertama kali nonton Avatar di tahun 2009.

3. Third act yang emosional tapi menggantung

Third act yang emosional tapi menggantung.jpg
Gala premiere "Avatar: Fire and Ash" di XXI Gandaria City, Jakarta, Selasa (16/12/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Memasuki babak akhir, film ini berubah menjadi roller coaster emosi. Beberapa sequence bikin merinding, dan tak jarang penonton berteriak "Woooo!" atau spontan bertepuk tangan. Bukan hanya ledakan atau ketegangannya yang mencuri perhatian, melainkan parade visualnya yang megah dan indah.

Fenomena alam Pandora, koreografi pertempuran, hingga momen-momen ledakan terasa begitu satisfying. Secara emosional, Fire and Ash juga jauh lebih kompleks. Tiap karakter punya cara sendiri menghadapi duka, membuat konflik cerita tidak lagi linear, tapi bercabang tanpa kehilangan arah. Salah satu penonton menyebut film ini sebagai kisah tentang "bagaimana keluarga Sully mencoba berdamai dan move on setelah kematian Neteyam."

Sekali lagi, James Cameron menunjukkan kelasnya. Emosi mengalir, konflik tumbuh pelan tapi pasti, dan plot berjalan tanpa draggy. Tiga jam lebih berlalu tanpa rasa ngantuk, berkat visual yang paripurna dan cerita yang padat dengan payoff karakter yang memuaskan.

Buat kamu yang masih ragu memilih format menonton, pengalaman ini menjawab satu hal: Avatar: Fire and Ash di IMAX 3D bukan cuma pecah, tapi terasa seperti destinasi wajib bagi pencinta sinema. Jangan lupa amankan tiket dan rasakan sendiri perjalanan masuk ke Pandora, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triadanti N
EditorTriadanti N
Follow Us

Latest in Hype

See More

Animasi Garuda di Dadaku Libatkan 300an Animator, Ini Target Produser

17 Des 2025, 19:45 WIBHype