Salah satu alasan kenapa cerita superhero masih populer selama seratus tahun terakhir dan di box office dalam dua dekade terakhir adalah karena kisahnya. Seperti genre lain yang berpusat pada protagonis dan antagonisnya, banyak dari kisahnya yang diceritakan secara mendalam. Nah, sepanjang abad ke-20 sampai ke-21, pergeseran budaya dan perubahan selera tentunya merubah pandangan lama kita. Seringkali, para penulis buku komik dan adaptasi film serta TV mencapai kesuksesan ini dengan ngasih cerita atau latar belakang memilukan bagi para penjahatnya.
Pada fase pertama Marvel Cinematic Universe (MCU), penjahat atau villain ini menjadi penjahat karena mereka lebih haus kekuasaan dan mau melakukan hal-hal di luar logika untuk mencapai tujuan mereka. Namun, MCU merubah pandangannya dengan mengisahkan masa lalu kelam penjahat-penjahatnya. Strategi ini sering digunakan di Fase 2, 3, dan 4. Hal ini terlihat jelas pada High Evolutionary dalam Guardians of the Galaxy Vol. 3 (2023). Yap, rasanya jadi susah banget untuk membenci penjahat ini. Karakter-karakter tragis dan kompleks ini paling mudah menarik simpati. Bahkan ketika mereka berbuat salah sedemikian rupa, ada perasaan kita untuk membelanya.
