Penjelasan Ending Series Netflix Adolescence, Bakal Ada Sekuel?

Serial Adolescence (2025) tengah menjadi perbincangan hangat di Netflix. Drama kriminal ini mengisahkan penyelidikan kasus pembunuhan seorang remaja bernama Katie. Proses penyelidikan menunjukkan rekaman CCTV yang memperlihatkan kalau Jamie lah pelakunya.
Namun, Jamie awalnya menyangkal semua tuduhan. Ketegangan meningkat saat keluarganya—terutama sang ayah, Eddie—berjuang menghadapi kenyataan pahit ini. Lantas, bagaimana akhir kisah Jamie? Simak ulasannya di bawah ini.
Artikel ini mengandung spoiler ending Adolescence!
1. Bagaimana nasib Jamie di episode terakhir?

Pada episode keempat, Jamie mengaku telah membunuh Katie. Setelah tiga belas bulan menyangkal, tepat pada ulang tahun ke-50 ayahnya, Jamie menelepon dan mengungkapkan kalau ia berniat untuk mengaku bersalah. Adegan ini begitu emosional.
Dalam adegan tersebut, sang ayah memasuki kamar Jamie yang masih utuh dan menangis. Ia kemudian meminta maaf kepada boneka beruang Jamie dan berkata, "Maafkan aku, Nak. Aku seharusnya berbuat lebih baik."
2. Mengapa Jamie melakukan hal tersebut?

Jamie terbukti membunuh Katie sedari awal, yang dikonfirmasi dalam 10 menit terakhir episode pertama. Ketika Detektif Bascombe memutar rekaman CCTV, ia melihat Jamie menikam Katie tujuh kali di tempat parkir. Lalu, mengapa ia melakukannya?
Salah satu alasan utama kenapa Jamie membunuh Katie adalah karena Katie pernah menyebutnya "incel." Incel sendiri adalah pria yang merasa tidak mampu menjalin hubungan romantis dan sering kali memiliki pandangan misoginis.
Ia juga dipengaruhi oleh Manosfer di internet—sebuah subkultur yang mempromosikan maskulinitas toksik. Dalam kasus Jamie, doktrin ini membuatnya merasa terisolasi dan akhirnya mendorongnya untuk melakukan tindakan kekerasan.
3. Apakah ayah Jamie berperan di peristiwa ini?

Secara langsung, ayah Jamie tidak terlibat dalam pembunuhan Katie. Namun, ada indikasi bahwa sifat temperamental Jamie merupakan warisan genetik dari ayahnya. Ini terlihat di salah satu adegan ketika Eddie menyerang remaja yang mencorat-coret mobilnya.
Eddie tampak tidak percaya kalau putranya mampu melakukan tindakan sekejam itu. Namun semakin lama, ia mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dalam diri Jamie dan mungkin menurun darinya. Hal ini terungkap dalam episode tiga.
Saat ditanya oleh psikolog Briony, Jamie terlihat "menggodanya." Hal ini mengingatkan kita pada pertemuan Clarice Starling dengan Hannibal Lecter. Seperti Lecter, Jamie terkesan bermain-main dengan jawabannya. Namun, amarahnya langsung meluap ketika dipancing.
4. Penjelasan ending menurut Stephen Graham

Stephen Graham yang memerankan Eddie Miller, menjelaskan bahwa akhir Adolescence dibuat untuk menggambarkan kompleksitas hubungan antara orang tua dan anak. Dalam wawancaranya dengan Tudum, ia mengatakan:
"Kami ingin penonton merasakan perasaan yang sama seperti yang dirasakan Eddie saat dia melihat bukti tersebut dan menyadari apa yang dilakukan Jamie."
Graham menambahkan bahwa serial ini sengaja menggiring penonton untuk bersimpati pada Jamie, sebelum akhirnya mengungkap kebenaran yang mengejutkan.
"Kami ingin penonton mendukung Jamie dan berpikir, 'Ya Tuhan, tidak mungkin anak ini melakukan kejahatan seperti ini.' Dan ketika kebenaran terungkap, itulah momen yang paling menghancurkan," jelasnya.
5. Mungkinkah Adolescence berlanjut ke S2

Kemungkinan besar Adolescence tidak akan memiliki musim kedua, karena sejak awal dirancang sebagai miniseri dengan kesimpulan di akhirnya. Ada kabar kalau serial ini akan dikembangkan menjadi serial antologi, meski belum ada pengumuman resmi dari Netflix.
Bagi yang belum menonton, Adolescence adalah serial yang layak untuk ditonton dan direnungkan. Apakah kamu setuju dengan akhir cerita ini? Atau, kamu menginginkan kelanjutan dari kisah keluarga Miller? Tulis di kolom komentar, ya!