Oden dimasak hidup-hidup. (dok. Toei Animation/One Piece)
Eksekusi Kozuki Oden bisa dibilang sebagai salah satu peristiwa paling bersejarah, terutama bagi Wano. Ketika Oden kembali setelah mencapai pulau terakhir, Wano sudah dikuasai oleh Kurozumi Orochi dan Kaido. Di tangan Orochi dan Kaido, alam Wano yang hijau tercemar oleh polusi dan limbah pabrik senjata Kaido.
Pada awalnya, Oden setuju untuk menyelesaikan masalah tersebut tanpa kekerasan. Orochi berjanji bahwa dirinya dan Kaido akan meninggalkan Wano setelah 5 tahun. Namun, sebagai gantinya, Oden harus mempermalukan dirinya sendiri di hadapan masyarakat selama 5 tahun.
Tentu saja, itu adalah perjanjian bohong. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat hilang kepercayaan pada Oden. Dengan begitu, Orochi dan Kaido akan lebih mudah menguasai Wano karena tidak ada lagi orang yang percaya pada Oden.
Setelah Orochi melanggar perjanjiannya, Oden akhirnya mengerahkan Sembilan Akazaya untuk menggulingkan Orochi dan Kaido. Di sini, Oden sempat bertarung dengan Kaido dan hampir berhasil mengalahkan Kaido. Namun, pertarungan mereka disabotase oleh Kurozumi Higurashi sehingga Oden akhirnya kalah dalam pertarungan tersebut.
Setelah kekalahannya, Oden akhirnya dieksekusi dengan cara direbus hidup-hidup dalam minyak panas selama 1 jam. Jika Oden berhasil bertahan, Orochi berjanji bahwa dirinya akan membebaskan Oden. Namun, tentu saja itu juga merupakan perjanjian bohong.
Meski Oden berhasil bertahan selama 1 jam, Oden tetap dieksekusi dengan ditembak di kepala. Sebelum kematiannya, Oden mengatakan jargonnya, "Oden bukanlah oden jika tidak direbus." Momen tersebut menjadi momen legendaris dalam sejarah Wano sehingga disebut sebagai Legendary Hour.