Chishiya dalam permainan Balance Scale. (dok. Netflix/Alice in Borderland)
Sama seperti Solitary Confinement, Chishiya juga tidak ditemani oleh Arisu dalam permainan Balance Scale. Kali ini, Chishiya harus berhadapan dengan sang Raja Wajik, Keiichi Kuzuryu. Sebagai spesialis permainan kartu wajik, Balance Scale memang permainan yang cocok untuk Chishiya.
Dalam permainan ini, para peserta harus memilih angka dari 0 sampai 100. Kemudian, angka rata-rata peserta akan dikalikan dengan 0,8 dan angka siapa saja yang paling mendekati hasil akan memenangkan ronde. Sementara itu, sisanya akan kehilangan poin.
Peserta tidak boleh mencapai poin –10. Jika peserta mencapai poin -10, mereka akan dieliminasi dengan cara yang brutal: disiram dengan cairan asam sulfat. Permainan mulai semakin seru dan menegangkan ketika yang tersisa hanya Chishiya dan Kuzuryu.
Setelah tiga orang tereliminasi, ada peraturan baru yang mengatakan bahwa pemain bisa memenangkan ronde dengan memilih angka 100 jika lawan memilih angka 0. Sambil berbicara dengan Kuzuryu, Chishiya terus memilih angka 100, sementara Kuzuryu terus memilih angka 0. Ketika keduanya sama-sama mencapai poin –9, Chishiya dengan sengaja menunjukkan bahwa dirinya memilih angka 100.
Pada titik ini, Kuzuryu bisa menang dengan memilih angka 1. Namun, Kuzuryu tersentuh dengan kisah dan pernyataan Chishiya bahwa manusia selalu menuju kematian. Kuzuryu akhirnya memilih angka 0 dan membiarkan Chishiya memenangkan permainan.
Tanpa disadari, Chishiya sebenarnya telah membebaskan Kuzuryu. Sebelum cairan asam sulfat menyiramnya, Kuzuryu mengatakan bahwa hal tersebut ia lakukan demi cita-citanya. Kuzuryu juga mengatakan bahwa dirinya akhirnya bisa bebas. Meski memenangkan permainan, Chishiya justru menganggap bahwa Kuzuryu adalah pemenangnya.
Sebagai spesialis permainan kartu hati dan wajik, Chishiya selalu memenangkan permainan dengan strategi serta kepala dingin. Chishiya mungkin tidak takut mati. Namun, kegeniusannya membuat Chishiya berhasil memenangkan semua permainan. Jadi, bagaimana menurutmu tentang karakter Alice in Borderland yang satu ini?