Produser Bantah Bujet Merah Putih One for All Rp6,7 M: Kita Gotong Royong

- Produser bantah bujet film Merah Putih One For All capai Rp6,7 miliar
- Yuli Endiarto sebut film dibuat secara swadaya
- Total bujet produksi belum ketahuan
Jakarta, IDN Times - Film animasi Merah Putih One for All menuai sorotan tajam netizen usai disebut-sebut menghabiskan bujet hingga Rp6,7 miliar. Angka tersebut muncul dari caption unggahan kolaborasi antara akun @movreview, @merahputihoneforall, dan salah satu produser film ini, Toto Soegriwo.
"Film garapan Endiarto dan Bintang ini berdurasi 70 menit ini diketahui memakan budget produksi hingga 6,7 miliar rupiah seperti yang diutarakan Produser Eksekutif Sonny Pudjisasono. Dengan tema keberagaman Indonesia, film animasinya dinilai menggugah jiwa, sarat nilai persatuan, persahabatan, dan semangat cinta nasionalisme anak-anak Indonesia masa kini," begitu bunyi keterangan pada postingan kolaborasi ketiga akun tersebut pada Sabtu (9/8/2025).
Terkait nominal fantastis tersebut, Yuli Endiarto selaku produser eksekutif film Merah Putih One For All memberikan komentarnya. Apa katanya?
1. Produser eksekutif sekaligus sutradara bantah bujet film Merah Putih One For All capai Rp6,7 miliar

Produser eksekutif sekaligus sutradara film ini, Yuli Endiarto, membantah, Merah Putih One For All memakan biaya sampai Rp6,7 miliar. Ia menyebut, tim produksi memberikan sumbangan berupa talenta untuk mewujudkan film ini.
"Jadi dana yang (tersebar) di online itu, itu gak bener. Karena kita ini sifatnya mandiri, bergotong royong, jadi tidak ada dana. Semua yang terlibat ini hanya memberikan sumbangsih, kontribusi buat mewarnai 80 tahun (Indonesia) ini," Yuli merespons soal bujet film ini ketika dihubungi IDN Times pada Senin (11/8/2025).
Yuli enggan menyebut nominal pastinya. Ia mengatakan, film ini merupakan hasil gotong royong para kru dan pemainnya.
"Jadi kita gotong royong, sesama kru, sesama talent, artinya gotong royong bukan urunan duit, tapi kita memberikan kontribusi baik waktu, tenaga, pikiran, effort."
2. Yuli Endiarto sebut film dibuat secara swadaya

Menurut Yuli, film ini dibuat secara swadaya mandiri dengan maksud memberikan kontribusi untuk mewarnai 80 tahun kemerdekaan, tanpa menyebut besaran dananya. Meski produsernya, Toto Soegriwo, mengatakan tim produksi sempat bertemu Wamen Ekraf Irene Umar, Yuli membantah film ini sudah mendapat dukungan dana dari pemerintah.
"Kalau ada (sumbangan) seperti itu, kami sangat bersyukur dan kami berharap. Tapi faktanya kan gak ada gitu, lho. Kami berharap ada banyak pihak yang satu passion, semangat, dengan kami memberikan kontribusi. Kami berharap begitu, jadi kalau yang beredar itu (kabar disumbang pemerintah), kami juga heran dan ketawa. Dari mana asumsi-asumsi itu?" lanjutnya sambil terkekeh.
3. Total bujet produksi belum ketahuan

Ketika ditanya soal bujet sebenarnya dari pengerjaan film ini, Yuli mengaku tim produksi belum menghitung total biayanya. Bahkan, kru yang terlibat dalam proyek ini, menurutnya, belum mendapat bayaran mereka.
"Nah, kami mulai menginisiasi ini dan saya kumpulkan beberapa orang yang mau memiliki effort, semangat kebangsaan. Kalau minta benefit di depan, ya mohon maaf, karena tujuannya kita mewarnai, kita sumbangsih. Benefit-nya ya nanti, kalau memang dapat feedback bagus, ya kita bagi-bagi. Kalau gak ada, ya benefit-nya 'terima kasih' dan kita semua sudah sepakat," ujar Yuli.
Film Merah Putih One for All akan tayang di bioskop pada 14 Agustus 2025.