WUNI Studio (dok. Pribadi/WUNI Studio)
Kepada IDN Times, Tama Riadi spill beberapa fakta menarik soal WUNI Studio. Simak selengkapnya, yuk!
- WUNI Studio sebenarnya paguyuban yang berdiri sejak tahun 2017, lho. "Awalnya adalah paguyuban dari audio engineer yang kuliah di kampus SAE Indonesia. Kebetulan saya ngajar di kampus itu," ungkap Tama Riadi.
- SAE Indonesia sendiri merupakan kampus yang menawarkan jurusan kuliah khusus di bidang media kreatif, salah satunya Audio Production. Alumni dari SAE Indonesia yang tergabung dalam satu paguyuban akhirnya membuat paguyuban hingga perusahaan yang bergerak di bidang Audio Post-Production, bernama WUNI Studio.
- Perusahaan ini baru mulai menciptakan brand hingga SOP yang jelas pada tahun 2023. "Murid-murid ini dikumpulin yang kira-kira ada bakat di dunia audio post, lalu kita coba mulai gerak. Cuma belum terlalu komersil waktu itu. Lalu mulai diseriusin itu sekitar tiga tahun lalu," tambahnya.
- Ternyata gak semua tim WUNI Studio mengawali karier dari dunia film, lho. Tama berkata, "Emang suka film, baru belajar suara, baru belajar sound. Kebalik kan ya, kalau kita ngerti sound, belajar film. Kalau mereka ngerti film, belajar sound. Nah itu kita gabungan aja jadi satu tim."
- Meski bergerak di bidang suara, ternyata gak semua tim WUNI Studio memiliki background musik. "Kalau yang di tim kita cuma dua orang yang background-nya dari musik. Maksudnya dari sound, tapi lebih spesifik ke musik. Akhirnya baru jatuh cinta sama dunia audio post-production," ungkapnya.
- Sementara sisanya adalah orang-orang yang suka nonton film, sekaligus mempelajari sound-nya. Pria kelahiran 1990 itu mengatakan, "Suka film, suka nonton dan hobi banget maraton gitu. Kalau nonton series A sampai habis, dalam dua hari selesai, gak tidur. Lama-lama kita ngerti pattern (suaranya) dan kebetulan ngerti sound. (Jadi), 'oh gini berarti cara mainnya ya'. Akhirnya kita coba kulik, kita belajar dan udah banyak juga kan buku literatur."
- Menurut Tama Riadi, karena tim WUNI rata-rata anak gamers, itu mempermudah pekerjaan mereka yang harus duduk lama di depan komputer. "Nah, lucunya di WUNI ini 90% mereka gamers. Jadi mereka memang kuat di depan komputer lama-lama. Ternyata itu cukup penting," demikian jelas Tama.
Meski terbilang baru, namun eksistensi WUNI Studio di bidang audio post-production sudah cukup diperhitungkan. Kamu sering gak sih penasaran sama orang-orang di belakah design audio sebuah film?