adegan dalam film Guardians of the Galaxy Vol. 3. (dok. Marvel Studios/Guardians of the Galaxy Vol. 3)
Guardians of the Galaxy Vol. 3 mempunyai semua elemen yang dibutuhkan oleh sebuah film superhero. Film arahan James Gunn ini menyajikan aksi yang mendebarkan, sentuhan emosional yang kuat, soundtrack catchy, dan visual memukau. Tak ketinggalan, alur cerita yang solid dan karakter-karakter yang relevan membuat film penutup trilogi Guardians of the Galaxy ini terasa sangat istimewa.
Guardians of the Galaxy Vol. 3 mengikuti petualangan Peter Quill alias Star Lord (Chris Pratt) dan kawan-kawannya setelah peristiwa Avengers: Endgame (2019). Peter masih berduka atas kehilangan Gamora (Zoe Saldaña), sementara anggota tim lainnya berusaha saling menguatkan. Namun, kedamaian mereka terganggu oleh kehadiran Adam Warlock (Will Poulter), yang dikirim oleh ilmuwan kejam bernama High Evolutionary (Chukwudi Iwuji) untuk menangkap Rocket Raccoon (Bradley Cooper).
Kesediaan Guardians of the Galaxy Vol. 3 untuk menyelami masa lalu Rocket yang kelam menjadi salah satu kekuatan utama film ini. Penonton dibawa untuk menyaksikan langsung bagaimana Rocket mengalami penyiksaan dan eksperimen yang mengerikan. Masa lalu yang traumatis ini tak hanya menjelaskan mengapa Rocket menjadi seperti sekarang, tetapi juga memberikan dimensi emosional yang lebih dalam pada karakternya.
Alih-alih sebagai film yang berfokus pada aksi superhero, penulis lebih suka menyebut Guardians of the Galaxy Vol. 3 sebagai kisah tentang keluarga, persahabatan, dan penerimaan diri. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan tentang arti kehilangan, perjuangan untuk sembuh, dan pentingnya memiliki orang-orang yang peduli di sekitar kita. Semua elemen ini bersatu padu, menciptakan pengalaman menonton yang tak terlupakan, dan layak mendapatkan pujian sebagai film terbaik di MCU Phase 5.
Dari lima film MCU Phase 5 yang telah tayang, Guardians of the Galaxy Vol. 3 hadir sebagai penutup trilogi yang manis, sehingga menempatkannya sebagai yang terbaik di fase ini. Sementara itu, Ant-Man and the Wasp: Quantumania dan Captain America: Brave New World masih belum mampu memenuhi ekspektasi, meskipun tetap memiliki daya tarik tersendiri.
Namun, perlu diingat bahwa preferensi setiap orang terhadap film tentu berbeda-beda. Jadi, jangan ragu untuk menonton dan menilai sendiri film-film MCU Phase 5 ini, ya!