Banyak generasi muda yang ingin menuangkan kreativitas mereka dengan menjadi film maker. Namun, hanya sedikit yang benar-benar bisa mewujudkannya.
Gina menyebut bahwa generasi masa kini sudah sangat dimudahkan dengan perkembangan teknologi. Hanya bermodalkan smartphone, laptop, dan internet, film sudah bisa dibuat.
"Dulu waktu SMA mau bikin film, saya harus mohon-mohon untuk pakai handy cam. Ngeditnya harus ke tempat editing video kawinan," kenangnya.
"Salah satu cara paling cepat untuk jadi film maker di Indonesia adalah ikut lomba film," lanjut Gina. Dari sana, para anak muda yang berminat mendalami dunia perfilman bisa bertemu dengan orang-orang yang tepat dalam merealisasikan mimpi mereka.
Untuk hal-hal teknis mengenai pembuatan film, menurutnya semua sudah tersedia dengan mudah di era informasi seperti sekarang. "Tinggal buka YouTube, cari. Bahkan kemarin saat saya jadi sutradara, saya juga masih menonton Every Frame is Painting (channel YouTube), terus buka cara nge-direct, baca buku, buka artikel. Baca sebanyak-banyaknya," ujarnya.
Berkonsultasi dengan para sineas profesional juga telah sangat dipermudah dengan kehadiran media sosial. "Tinggal tanya, tinggal DM, tinggal mention."