Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Review Butterfly, Serial Amerika Kental dengan Budaya Korea Selatan

Still cut serial Amerika Butterfly
Still cut serial Amerika Butterfly (dok. Prime Video/Butterfly)

Aksi kejar-kejaran dengan senjata api mewarnai serial Amerika Butterfly (2025) yang tayang di Prime Video. Serial ini menyajikan nuansa yang berbeda dan menyegarkan, karena mengawinkan adegan laga Hollywood dengan budaya Korea Selatan.

Tidak hanya itu, serial Butterfly (2025) juga menjadi ajang debut beberapa aktor Korea Selatan, seperti Kim Tae Hee, Kim Ji Hoon, hingga Park Hae Soo. Per artikel ini ditulis, serial Butterfly (2025) menduduki posisi ke-5 dari Top 10 in Indonesia tayangan di Prime Video. Buat kamu yang masih maju mundur buat nonton, simak ulasannya di bawah ini, ya!

Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler, ya!

1. Meski dari segi dialog bahasa Inggris kurang lepas, akting Kim Tae Hee hingga Kim Ji Hoon menyatu dengan aktor senior lainnya

Still cut serial Amerika Butterfly
Still cut serial Amerika Butterfly (dok. Prime Video/Butterfly)

Selain bahasa Korea, di serial ini, Kim Tae Hee, Park Hae Soo, dan Kim Ji Hoon harus berdialog menggunakan bahasa Inggris. Meski pelafalan mereka cukup mudah dipahami, tapi saat ketiga aktor di atas berdialog, masih terdengar canggung. Apalagi jika disandingkan dengan deretan aktor Hollywood yang bermain di serial ini.

Namun, jika berbicara dari segi akting, Kim Tae Hee, Park Hae Soo, dan Kim Ji Hoon mampu membawakan karakter mereka dengan sangat baik. Meski tidak didapuk sebagai pemeran utama, kemunculan mereka cukup membekas dan membawa angin segar.

2. Berlatar Korea Selatan, tapi nuansanya masih Hollywood banget

Still cut serial Amerika Butterfly
Still cut serial Amerika Butterfly (dok. Prime Video/Butterfly)

Butterfly (2025) diadaptasi dari novel karya Arash Amel yang memang berlatarkan Korea. Maka tidak mengherankan kalau desain produksi, seperti latar, properti, wardrobe, hingga budaya yang disajikan di serial ini cukup familier bagi penikmat drama Korea.

Namun, nuansa Hollywood dari serial ini masih cukup kental. Pewarnaan yang cenderung gelap, gerakan kamera yang memberikan kesan melelahkan bagi penonton, aksi laga memacu adrenalin, dan ide cerita yang disajikan semakin menegaskan bahwa ini adalah serial spy thriller dari Amerika Serikat.

Saat menonton Butterfly (2025), perasaan yang saya dapat sama seperti ketika menyaksikan serial XO, Kitty (2023). Meski berlatarkan Korea Selatan dengan jajaran pemain berdarah Negeri Ginseng, nuansanya tidak seperti drama Korea.

3. Khas tayangan action Hollywood yang alurnya cepat dan memacu adrenalin

Still cut serial Amerika Butterfly
Still cut serial Amerika Butterfly (dok. Prime Video/Butterfly)

Serial Butterfly (2025) dikemas ke dalam enam episode yang berdurasi antara 45 sampai 52 menit. Setiap episode terasa cepat berakhir, karena durasinya yang memang singkat. Di sisi lain, alur yang disajikan juga cepat dan penonton selalu disuguhkan gebrakan baru di setiap episodenya.

Premis yang disajikan sudah sering penonton temui di film atau serial Hollywood dengan genre spy thriller pada umumnya. Maka dari itu, keputusan tim profuksi menghadirkan aktor-aktor Korea Selatan yang memang populer di kancah internasional sebagai karakter di serial ini cukup tepat.

Butterfly (2025) cocok bagi kamu penyuka serial spy thriller dibalut kisah keluarga yang hangat. Apakah Butterfly (2025) bisa masuk daftar tontonanmu selanjutnya? Buat yang sudah nonton, bagaimana pendapatmu?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahrotustianah
EditorZahrotustianah
Follow Us