[REVIEW] Dandadan Season 2—Kombinasi Apik Aksi, Komedi, dan Romansa!

- Dandadan Season 2 memiliki laju cerita lebih lambat dengan adegan slice of life yang memakan waktu. Namun, ini menambah kedalaman karakter.
- Hubungan Momo dan Okarun berkembang dengan banyak karakter baru yang memorable, termasuk cerita yang kuat untuk setiap karakter.
- Visual masih oke banget, tetapi ada beberapa momen dalam manga yang eksekusinya kurang. Tata suara dan soundtrack masih digarap dengan baik.
Dandadan (2024) jadi anime aksi komedi yang sempat viral tahun lalu. Ia menceritakan tentang dua remaja, Momo Ayase dan Ken Takakura alias Okarun, yang harus memerangi roh jahat serta alien. Meski temanya cukup nyeleneh, anime ini langsung populer berkat adaptasi yang baik dari studi anime Science SARU. Tak ayal, musim keduanya akhirnya dirilis tak sampai 1 tahun kemudian. Bahkan, Dandadan Season 2 (2025) baru saja selesai masa penayangan pada Jumat (19/9/2025) kemarin.
Dandadan Season 2 ini punya cerita yang lebih kuat dan karakter yang makin dieksplorasi. Lantas, apakah ia dieksekusi sebaik musim pertama? Daripada bertanya-tanya, yuk, simak review Dandadan Season 2 dari penulis di bawah ini. Baca ulasannya sampai habis, ya!
1. Dandadan Season 2 punya laju cerita lebih lambat karena banyak adegan slice of life

Dandadan Season 2 langsung melanjutkan cerita dari akhir musim pertama. Ia terbagi menjadi dua kisah utama. Bagian pertama tentang upaya Okarun dan Momo untuk membantu mengusir roh jahat Evil Eye di rumah keluarga teman mereka, Jin Enjoji alias Jiji. Bagian kedua tentang pertempuran besar geng Okarun melawan serangan alien kaiju.
Berbeda dengan musim pertama yang nyaris penuh aksi, Dandadan Season 2 punya laju cerita yang lebih lambat. Ia terlalu menghabiskan waktu untuk mengeksplorasi subplot hingga alurnya kadang terasa bertele-tele. Dibandingkan musim pertama yang setia dengan manga, musim kedua ini memang lebih bebas menambahkan adegan di sana sini. Namun, kalau kamu suka dengan interaksi antarkarakter yang lebih mendalam, ini merupakan nilai plus.
2. Hubungan Momo dan Okarun makin berkembang dan ditambah dengan banyak karakter baru yang memorable

Dari segi karakter, Dandadan Season 2 menghadirkan banyak karakter unik, mulai dari Evil Eye, Vamola, hingga Kinta Sakata. Tiap karakter memiliki keunikan tersendiri dari karakteristik, desain, dan kekuatan. Itu membuat mereka memorable.
Sama seperti musim pertama, tiap karakter baru juga memiliki cerita yang kuat. Sebagai contoh, Evil Eye, yokai dari musim kedua, memiliki kisah sedih dan bikin simpati. Lalu, untuk dinamika karakternya juga spektakuler. Tiap interaksi, baik komedi maupun drama, dieksplorasi lebih dalam dari versi manganya. Banyak adegan baru ditambahkan.
Untuk perkembangan karakter utamanya, Momo Ayase dan Okarun, juga berjalan dengan baik. Musim kedua ini banyak kemajuan dari alur romansa keduanya. Banyak momen menarik antara keduanya, sih, apalagi kalau sudah diganggu pihak ketiga, seperti Jiji dan Aira Shiratori.
3. Visual masih oke banget, tetapi banyak momen dalam manga yang eksekusinya kurang

Dari segi visual, secara keseluruhan studio anime Science SARU masih masih menjaga kualitas dari musim pertamanya. Bahkan, ada banyak peningkatan. Gaya visualnya penuh warna dan berani. Sementara, animasinya masih tetap luwes, halus, dan detail. Adapun, mereka masih mencoba sebisa mungkin menghadirkan adegan yang akurat dari versi manga.
Adegan Okarun vs. Evil Eye, misalnya, dibalut animasi yang heboh dengan koreografi yang ciamik. Tiap yokai dan alien juga memiliki kekuatan-kekuatan unik yang sangat mencuri perhatian ketika dianimasikan. Mungkin karena banyaknya adegan slice of life, kita tidak selalu disajikan adegan bombastis sehingga beberapa penggemar tidak merasakan hype terus-terusan seperti pada musim perdana.
4. Tata suara dan soundtrack masih digarap dengan baik, tetapi sayangnya Creeps Nuts tidak menyumbang lagu

Tidak hanya visual dan cerita yang mencuri perhatian, musik dan desain audio juga layak diapresiasi. Digarap oleh komposer Kensuke Ushio, Dandadan Season 2 menawarkan keragaman musik yang menjadi pelengkap manis. Ia menghadirkan iringan musik yang tepat. Sebagai contoh, ada beat elektronik yang ceria untuk adegan slice of life, hard rock untuk adegan pertarungan, dan musik balada untuk adegan dramatis serta menyentuh. Semuanya berhasil berpadu. Untuk tata suara, ia juga menghadirkan audio unik untuk karakter, misalnya bunyi bel seram tiap Evil Eye muncul.
Untuk lagi pembuka "On The Way" dari AiNA THE END dan penutup "Doukashiteru" dari WurtS juga menjadi lagu catchy yang nge-beat. Kamu akan lebih disuguhi pop Jepang dibandingkan lagu musim pertama yang unik. Namun, Creepy Nuts masih paling cocok kalau untuk mengisi soundtrack anime ini, sih.
5. Ketambahan suradara baru, Fuga Yamashiro lebih berani dalam mengembangkan cerita untuk musim kedua

Pada musim kedua ini, Fuga Yamashiro tidak ditemani oleh sutradara baru. Ia ditemani Abel Góngora yang namanya sudah dikenal lewat serial seperti Devilman Crybaby (2018) dan Star Wars: Vision (2021). Mereka memutuskan untuk mengembangkan banyak adegan. Adegan pertempuran yang dalam manga yang hanya dua panel, misalnya, dikembangkan menjadi beberapa menit. Adaptasi ini jadi makin segar untuk ditonton, apalagi kalau kamu sudah baca manganya. Namun, tidak sedikit juga yang menganggap pengembangan ini mengganggu laju cerita.
Sementara, untuk adegan puncak, ia dieksekusi dengan baik. Bahkan, musim kedua ini ditutup dengan adegan mengejutkan yang menjadi cliffhanger ampuh setelah pembangunan cerita sepanjang 12 episode. Sang sutradara jelas ingin memancing antusiasme untuk musim ketiga.
Demikian ulasan Dandadan Season 2 dari penulis. Meski tidak hype seperti musim pertama, ia menghadirkan visual yang lebih baik. Namun, kalau ingin adegan aksi nonstop, kamu mungkin akan sedikit kecewa dengan musim kedua yang sudah mulai mengulik drama percintaan Okarun dan Momo.
Pada akhirnya, penulis memberikan skor 4/5 untuk Dandadan Season 2. Ia masih menjadi salah satu anime terbaik musim ini yang tidak boleh kamu lewatkan. Ngomong-ngomong, kamu bisa menonton anime ini secara gratis di kanal YouTube Muse Indonesia, lho!