Membuat film memang tidak mudah. Namun, membuat film berdasarkan novel klasik yang sudah diadaptasi berkali-kali jauh lebih sulit. Lewat Frankenstein (2025), Guillermo del Toro membuktikan bahwa masih ada cara lain untuk menafsirkan kisah tentang penciptaan, kehilangan, dan kemanusiaan. Setelah mondar-mandir di festival film dan tayang terbatas di bioskop Amerika Serikat, Frankenstein akhirnya tayang di Netflix pada Jumat, 7 November 2025,
Dibintangi Oscar Isaac, Jacob Elordi, Mia Goth, dan Christoph Waltz, film ini membawa kisah sang monster ikonik yang tak hanya mengerikan, tapi juga menyentuh dan manusiawi. Sebagai seorang sineas yang selalu menemukan keindahan di tengah kegelapan, Del Toro kembali menunjukkan empatinya terhadap makhluk yang dianggap "asing" oleh dunia. Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangannya? Mari simak ulasannya di bawah!
