Review Film Jodoh 3 Bujang, Komedinya Gak Langsung Ngena di Awal
Intinya sih...
Komedi dalam film ini baru berhasil di babak kedua dan ketiga
Mengejutkannya, celetukan dari para pemain utama malah lebih bikin ngakak
Desain produksinya cukup detail dan diperhitungkan dengan matang
Surabaya, IDN Times - Jodoh 3 Bujang resmi berlayar di bioskop Indonesia pada Kamis (26/6/2025). Film ini menghadirkan kisah nyata dari tiga bersaudara asal Bugis-Makassar bernama Fadly, Kifly, dan Ahmad yang dituntut melakukan pernikahan kembar oleh ayah mereka.
Arfan Sabran, selaku sutradara, berusaha mengemas kejadian nyata di tahun 2019 ini menjadi tayangan audio visual bergenre komedi dan romansa. Sukses mencuri perhatian di penayangan hari pertama, apakah film yang disajikan ini mampu memuaskan rasa penasaran penonton? Berikut ulasannya.
Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler, ya!
1. Komedinya baru berhasil di babak kedua dan ketiga
Bioskop XXI Royal Plaza, Surabaya, ramai dipenuhi media, KOL, hingga komunitas film yang tidak sabar menantikan film Jodoh 3 Bujang pada Kamis (26/6/2025). Sejak iklan muncul di layar studio 1, para penonton tampak antusias dan tidak sedikit yang mengabadikan foto mereka sebelum film dimulai.
Keheningan mulai muncul saat film Jodoh 3 Bujang (2025) dimulai dan mempertontonkan adegan pertamanya. Sayangnya, keheningan itu cukup lama bertahan selama babak pertama atau sekitar 30 menit awal. Padahal film bergenre komedi ini diantisipasi mampu menggelitik para penonton dengan celetukan jenakanya sejak awal.
Baru ketika memasuki babak kedua, film ini berhasil menyajikan komedi yang lebih relevan dan jenaka bagi penonton. Bahkan ketika konflik demi konflik muncul, tak jarang satu bioskop dibuat tertawa dengan hook-hook mengejutkan yang tidak terduga.
2. Mengejutkan, celetukan para pemain utama bikin ngakak
Film ini dibintangi oleh aktor dan aktris muda berbakat yang sudah sering muncul di layar kaca hingga layar lebar. Mengejutkannya, celetukan singkat dari para pemain utama justru mampu membuat penonton tertawa dibanding dialog yang memang diperuntukkan untuk memberikan unsur komedi.
Eca alias Elsa Japasal, pemeran Asha, menjadi salah satu aktris yang menjadi scene stealer di film ini. Celetukan singkat Eca berhasil mengundang tawa. Tidak hanya itu, chemistry yang ia berikan bersama dengan Rey Bong, pemeran Ahmad, pun berhasil membuat penonton gemas.
Interaksi Jourdy Pranata, Christoffer Nelwan, dan Rey Bong yang memerankan tiga bujang di layar sebagai kakak beradik cukup natural. Selain itu, Maizura dinilai berhasil memerankan Nisa yang mampu membuat penonton kesal mendekati ending film ini.
3. Desain produksinya cukup detail dan diperhitungkan dengan matang
Kelebihan lain dari film ini adalah menyajikan desain produksi yang diperhitungkan dengan matang. Berlatar Makassar, maka tidak mengherankan para karakter diharuskan berdialog dengan logat ibu kota Sulawesi Selatan tersebut. Selain itu, film ini juga memperkenalkan budaya Makassar lewat makanan, rumah tradisional, dekorasi dan makeup pernikahan hingga lamaran, serta tradisi uang panai.
Lalu, seberapa detail sih desain produksi yang disajikan Jodoh 3 Bujang (2025)? Mari saya jelaskan. Untuk menegaskan bahwa para karakter sedang berada di Makassar, motor yang digunakan Fadly berplat DD hingga ada adegan yang menyorot saat dirinya berada di Pantai Losari. Selain itu, salah satu adegan di film ini berlatarkan kota Solo yang dipertegas dengan pakaian adat Jawa dan dialog para karakter.
Satu hal lagi yang perlu kamu tahu! Sebelum film ini berakhir, penonton kompak berteriak senang karena adegan klimaks menjelang ending yang dinanti-nanti akhirnya muncul. Menurut saya, itu adalah adegan terbaik di film Jodoh 3 Bujang (2025).