Still cut film Predator: Badlands (dok. 20th Century Studios/Predator: Badlands)
Setelah menonton film ini sampai habis, saya bisa menyimpulkan kalau film Predator: Badlands memiliki kisah yang seru. Terlebih lagi, cerita dalam film ini sepenuhnya diambil dari sudut pandang si predator itu sendiri dan tidak menampilkan sosok manusia.
Selain itu, film ini pun tidak hanya sekadar menampilkan Dek memburu Kalisk saja, tapi juga menghadirkan pendekatan cerita secara emosional dengan mengambil latar belakang kisah keluarga Dek. Pendekatan itulah yang bisa membuat penonton bisa merasakan perasaan emosional yang dialami Dek.
Di Indonesia, film Predator: Badlands mendapatkan rating usia R13+ yang berarti remaja di atas umur 13 tahun masih bisa menonton film ini. Walau demikian, saya menilai kalau Trachtenberg tidak mengurangi adegan aksi di film ini.
Lewat adegan Dek, sang predator tetap ditampilkan melakukan pertarungan liar untuk bertahan diri dan mewujudkan ambisinya menghabisi Kalisk di tengah planet Genna yang sangat berbahaya. Selain itu, film ini juga menyelipkan sedikit bumbu-bumbu komedi yang dapat meredakan intensitas menegangkan yang dialami Dek.
Kemudian, jangan lupakan aspek CGI dan sinematik yang menarik dari film ini. Menurut saya, kombinasi tersebut bisa dibilang sukses membawa penonton lebih dekat dengan situasi yang dihadapi Dek dalam menjalankan misinya demi membuktikan diri kepada ayahnya.