Akibat kecerobohan Amara, dia sendiri yang harus menanggung akibatnya. Bramanyan yang telah ‘diganggu’ jelas tidak akan mau melepaskan begitu saja tanpa imbalan. Itulah yang membuat Amara dan Bramanyan akhirnya berseteru, Amara yang ingin melepaskan kutukan, Bramanyan minta tumbalnya dibayar. Nah, untuk mengetahui siapa yang menang di antara mereka, kamu bisa menemukan jawabannya saat menontonnya sendiri di bioskop, ya!
Sesat memang mampu menghadirkan kesan horor, bikin merinding saat nonton dan sedikit ketakutan. Tapi secara keseluruhan, bisa dibilang film ini kurang menggodok ulang ide ceritanya. Plot hole di mana-mana dan sinematografi yang kurang bagus membuat film ini kurang bisa dinilai kerja kerasnya.
Soal alur cerita yang tidak beraturan membuat pesan tidak tersampaikan dengan baik. Berita baiknya, skoring film ini sangat baik. Kamu yang tidak terlalu suka dikagetkan bisa menonton film ini tanpa takut telingamu diserbu dentuman keras nan kasar.
Akting pemain penting seperti Laura Theux juga terlihat ‘maksa’ dan tidak natural. Kalau kamu pernah nonton film Truth or Dare atau Hereditary, beberapa scene film ini ada yang sangat mirip dengan kedua film horor Hollywood tersebut. Mungkin, Sammaria ingin memasukkan kesan paraniod ke Sesat namun malah jadi tidak jelas dan tidak ada ujungnya. Buat kamu yang sudah nonton dan cukup perhatian dengan film, kamu pasti bisa merasakan sendiri banyaknya kejanggalan dalam alur cerita maupun pengeksekusiannya.
Ya, semua film pasti punya pesan yang ingin disampaikan, kalau di sini, yang bisa penonton petik mungkin adalah jangan gegabah mengambil keputusan jika belum tahu benar tentang konsekuensinya. Jadi, tetap pilihan di tanganmu untuk mau menghabiskan sekitar Rp35 ribu untuk menonton film ini atau tidak.
Dari semua kesimpulan keseluruhan film ini, IDN Times memberikan skor 5.9/10 untuk Sesat.