Review Ipar Adalah Maut the Series, Gak Kalah Gereget dari Filmnya!

- Cerita terasa segar meskipun sudah familier
- Vibes sinetronnya menarik dan cocok dinikmati bersama teman atau keluarga
- Pergantian pemain tidak mengganggu dan chemistry antar tokoh tetap kuat
Masih gereget sama sikap Mas Aris? Kamu bisa kembali merasakan sensasi yang serupa saat menyaksikan Deva Mahenra kembali memerankan karakter tersebut di Ipar Adalah Maut the Series. Digarap Hanung Bramantyo dan Sanjeev Ram Kishan, serial ini dirilis di MDTV dan Netflix.
Kisahnya masih sama, menceritakan rumah tangga Nisa yang hancur karena adik kandungnya sendiri, yaitu Rani. Dengan plot serupa, apakah Ipar Adalah Maut the Series masih seru untuk ditonton? Coba cek ulasan singkat IDN Times berikut ini, siapa tahu bisa jadi bahan pertimbanganmu!
1. Ceritanya sudah familier, tapi masih terasa segar

Bagi yang sudah menonton versi filmnya, serial ini tetap menawarkan pengalaman baru. Ceritanya terasa lebih dalam karena alurnya dibangun dengan lebih detail, termasuk hubungan antar-karakter. Berbeda dari filmnya yang berdurasi lebih singkat dan terasa padat.
Alur cerita seri ini juga dikembangkan secara bertahap, menghadirkan rasa penasaran tentang bagaimana kisah viral di TikTok ini dituturkan hingga 45 episode dengan durasi masing-masing sekitar 50 menit. Penambahan berbagai karakter pendukung juga membuat ceritanya terasa lebih dinamis.
Jumlah episode yang mencapai 45 mungkin terdengar bikin jiper. Namun, lima episode pertama Ipar Adalah Maut the Series malah terasa intens dan gak membosankan. Setiap episodenya penuh tensi, drama, dan momen yang bikin penonton sulit berhenti menonton.
Bagi yang belum menonton versi film, kamu gak perlu khawatir. Serial ini tetap mudah diikuti. Justru, ada sensasi tersendiri menantikan kapan adegan-adegan ikonik dari versi film yang sempat viral di media sosial akan muncul.
2. Ipar Adalah Maut the Series semakin sinetron!

Yang paling terasa berbeda tentu saja ada pada vibes sinetronnya. Dari setting lokasi seperti toko roti, adegan makanan yang dijatuhkan, sampai ritual kopi tumpah setiap kali muncul firasat buruk. Semuanya terasa sangat sinetron Indonesia. Namun anehnya, justru di situlah daya tariknya.
Rasanya serial ini bisa jadi salah satu tontonan yang seru dinikmati bareng teman atau keluarga, apalagi kalau lagi adegan perselingkuhan. Akan terasa sangat seru saat semua kompak mengutuk Aris dan Rani sepanjang cerita berjalan.
3. Pergantian pemain gak bikin aneh

Berbeda dari versi filmnya, serial ini menghadirkan Nicole Parham yang menggantikan Davina Karamoy sebagai Rani. Awalnya mungkin banyak yang ragu, tetapi Nicole berhasil membawa karakter Rani dengan energi yang gak kalah menyebalkan. Momen-momen keraguannya yang berubah menjadi berani bikin penonton gregetan setiap kali muncul.
Chemistry antar-tokohnya tetap terasa kuat. Deva Mahenra berhasil menampilkan sosok Aris yang di luar tampak sempurna, tapi sebenarnya menyimpan banyak rahasia. Di film ini, Aris juga digambarkan masih dalam proses belajar, belum langsung lihai dalam urusan perselingkuhan.
Jadi kalau kamu tertarik menontonnya, kamu bisa langsung menantikan episode baru yang tayang setiap malam sejak perilisan pada 3 November 2025. Tapi, kalau kamu tipe yang gak suka menunggu, kamu bisa sabar sedikit dan langsung maraton saat semua 45 episodenya sudah dirilis.


















