Mungkin Kita Perlu Waktu (dok. Adhya Pictures/Mungkin Kita Perlu Waktu)
Mungkin Kita Perlu Waktu menyajikan sudut pandang berbeda dari proses berduka dalam satu keluarga. Ketiganya memiliki cara berbeda yang secara halus merepresentasikan lima tahapan berduka: denial (Restu), anger (Kasih), dan depression (Ombak).
Film ini juga menyoroti bagaimana orangtua terkadang lupa bahwa anak yang tersisa juga merasa kehilangan. Sering kali, mereka justru diberi ruang untuk mengekspresikan kesedihannya. Alih-alih, Ombak mendapatkan silent treatment dari ibunya.
Dalam film ini, Ombak adalah simbol dari suara-suara terabaikan. Dalam satu adegan dengan temannya, Aleiqa (Tissa Biani), muncul dialog yang relevan dengan penonton:
"Ketika kita lagi bahagia, musiknya enak buat dinikmati. Tapi kalau lagi sedih, musiknya mudah untuk dimengerti."
Kalimat itu mencerminkan bagaimana duka adalah hal yang universal, tapi kita alami dengan cara yang sangat personal. Untuk melewati penderitaannya, Aleiqa pun menghibur Ombak dengan berkata, "Hidup itu kayak es krim, jadi nikmatin sebelum meleleh."