Bakugo membantu Deku. (dok. Bones/My Hero Academia)
Sebagai karakter utama, Izuku Midoriya alias Deku dan Katsuki Bakugo alias Kacchan memang selalu menjadi tokoh utama yang menyelesaikan pertarungan. Meski keduanya selalu bersaing sejak awal, Deku dan Bakugo sangat tidak terkalahkan jika mereka bekerja sama. Pada musim terakhir ini, keduanya kembali menjadi sorotan karena berperan sebagai tokoh utama yang bertarung dengan All For One dan Shigaraki.
Ketika Deku dan Bakugo bekerja sama untuk mengalahkan sang penjahat, All For One serta Shigaraki justru sempat mengalami perbedaan tujuan. Di satu sisi, All For One berusaha untuk mengambil alih tubuh Shigaraki dan menguasai dunia. Di sisi lain, Shigaraki justru terus menolak All For One dan berusaha untuk menghancurkan segalanya. Perpecahan ini bisa menjadi celah untuk mengalahkan sang penjahat, terlepas dari kekuatan mereka yang semakin tidak masuk akal.
Sementara Deku tetap menjadi Deku, penulis justru sangat terkesan dengan perkembangan karakter Bakugo. Sejak dirinya diperkenalkan, Bakugo selalu dikenal sebagai sosok yang temperamen dan kasar. Namun, dengan terus belajar dari persaingannya dengan Deku, Bakugo terus memperlihatkan perkembangan karakter yang luar biasa.
Pada pertarungan ini, Bakugo benar-benar melupakan rivalitasnya dengan Deku. Bakugo sama sekali sudah tidak peduli jika Deku akan melampauinya. Sebagai pahlawan, Bakugo hanya ingin memastikan kekalahan All For One dan Shigaraki.
Sementara itu, Deku tetap berusaha menjadi pahlawan yang bisa menyelamatkan semua orang. Bahkan, ketika dirinya menghadapi penjahat paling busuk di dunia, Deku tetap berusaha untuk memahami mereka. Nilai ini yang membuat Deku berbeda dengan pahlawan lain. Itu karena pada umumnya, pahlawan hanya bisa mengalahkan penjahat, bukan menyelamatkan mereka.
Di sisi penjahat, All For One benar-benar memperlihatkan taringnya sebagai Raja Iblis. Bukan hanya dengan kekuatannya yang mengerikan, tetapi ini juga dengan bagaimana dirinya menghancurkan sang Simbol Perdamaian. All For One benar-benar menjadi penjahat yang berpikir bahwa dirinya bisa memiliki segalanya.
Sementara itu, Shigaraki sebenarnya hanyalah korban dari sisi gelap masyarakat. Shigaraki ingin menghancurkan segalanya karena sistem masyarakat telah menghancurkannya terlebih dahulu. Pada akhirnya, Shigaraki hanya membutuhkan uluran tangan seseorang.