[REVIEW] Nobody Wants This, Romcom Ringan Ajarkan Hubungan Sehat

Dalam banyak kisah romansa klasik, tema perbedaan sering kali menjadi jalinan tak terpisahkan yang menggerakkan alur cerita, seperti dalam Romeo dan Juliet karya William Shakespeare. Kisah cinta yang terhalang oleh latar belakang dan tradisi berbeda ini telah menginspirasi banyak generasi.

Dalam konteks lebih modern, kita menemukan perjalanan serupa dalam cerita pertemuan antara Joanne (Kristen Bell) dan Noah (Adam Brody). Keduanya berasal dari dunia yang berbeda, tetapi ketertarikan di antara mereka tumbuh dengan cepat.

Joanne, dengan kepribadiannya yang berani dalam berpendapat, berhadapan dengan Noah yang sopan dan penuh etika. Pertemuan ini menciptakan dinamika yang menarik, di mana Noah berusaha memahami cara berpikir Joanne yang modern.

Sementara itu, Joanne menemukan kenyamanan dalam kebijaksanaan Noah yang mampu melihat kebaikan dalam dirinya. Hubungan mereka menunjukkan bahwa cinta mampu menjembatani perbedaan dan menghubungkan dua jiwa yang tampak bertolak belakang.

Ketika Noah berusaha memasuki dunia Joanne, ia segera menyadari bahwa prosesnya tidak semudah yang dibayangkan. Ia mungkin berhasil berbaur dengan teman-teman Joanne, tetapi tantangan yang sebenarnya muncul saat ia berhadapan dengan keluarga Joanne yang liberal. Ayah Joanne, yang memiliki kekasih laki-laki, dan ibunya yang menerima situasi tersebut, menjadi aspek yang menantang bagi Noah dalam memahami perasaan Joanne.

Di sisi lain, bagi Joanne, usaha untuk diterima dalam keluarga Noah yang sangat tradisional jauh lebih sulit. Noah baru saja putus dengan mantan kekasihnya yang merupakan orang Yahudi ideal, yang juga bersahabat dengan kakak ipar Noah. Kehadiran Joanne di tengah keluarga Noah tentu sangat tidak diinginkan.

Joanne sering kali terjebak dalam situasi konyol, menciptakan momen-momen lucu dan tak terduga. Dalam upaya mereka untuk saling memahami dan menerima, konflik yang muncul justru menjadi bumbu yang memperkaya hubungan mereka.

Kehadiran Joanne dalam kehidupan Noah sekaligus membawa penonton pada perjalanan menarik untuk mengenal budaya serta istilah-istilah dalam tradisi Yahudi. Semua pertanyaan penonton diwakili oleh Joanne, yang juga sedang belajar tentang hal-hal yang sebelumnya tidak ia ketahui.

Tidak hanya memperkenalkan kebiasaan dan larangan dalam kehidupan Yahudi, tetapi juga menjelaskan istilah penting, seperti "Shiksa," yang merujuk pada seorang perempuan non-Yahudi, dan "Sabat," hari istirahat yang sangat dihormati dalam tradisi Yahudi.

Dalam salah satu episode, Joanne juga diundang untuk merayakan Bat Mitzvah keponakan perempuannya. Ini sebuah acara penting yang menandai perjalanan spiritual seorang gadis muda menuju kedewasaan dalam tradisi Yahudi. Momen ini bukan hanya menjadi pengalaman berharga bagi Joanne, tetapi juga memberikan wawasan kepada penonton tentang arti penting dari perayaan-perayaan dalam komunitas Yahudi.

Keadaan keluarga Joanne mungkin memiliki hubungan yang tidak ideal secara umum, tetapi kehadiran kakak perempuannya menjadi pelengkap hidupnya dan membuatnya tetap nyaman. Mereka bahkan bekerja sama sebagai penyiar podcast.

Hubungan kakak-adik ini sering kali menghadapi perbedaan pandangan, seperti ketika Morgan (Justine Lupe) yang awalnya kesulitan beradaptasi dengan perubahan Joanne yang ingin menjaga privasi hubungannya dengan Noah, sementara Morgan menganggap bahwa hubungan tersebut adalah bahan obrolan yang menarik untuk podcast mereka. Walaupun begitu, ia tetap mendukung Joanne berbaur dengan teman dan keluarga Noah.

Morgan bahkan hadir di acara keluarga Noah untuk menemani Joanne, menunjukkan dukungan terhadap adiknya. Kedekatan mereka terlihat jelas, menciptakan momen-momen menghibur dan penuh kasih sayang. Hubungan mereka itu definisi sister goals banget, deh!

Serial romcom ini menggambarkan hubungan orang dewasa yang sedang jatuh cinta, sambil menampilkan sisi kekanakan dalam cinta yang menggebu-gebu. Di balik semangat tersebut, terdapat dinamika yang menunjukkan bagaimana mereka menciptakan hubungan yang sehat.

Salah satu contoh penting adalah ketika Noah harus membatalkan acara yang sudah mereka rencanakan. Meski mengecewakan, ia tetap membicarakannya dengan Joanne dan memberikan pilihan alternatif. Mencerminkan komitmennya untuk berkomunikasi secara jujur dan terbuka.

Joanne juga menghargai privasi Noah, meskipun rasa ingin tahunya cukup besar. Selain itu, saat Joanne mengakui kebohongannya, Noah secara bijaksana menanyakan alasan di balik kebohongannya. Tindakan ini semakin memperkuat komunikasi yang konstruktif antara mereka.

Melalui momen-momen ini, serial ini menyampaikan pesan berharga tentang pentingnya komunikasi, pengertian, dan penghormatan dalam membangun hubungan yang sehat. Ini bisa menjadi inspirasi bagi penontonnya untuk mengembangkan hubungan mereka sendiri.

Serial ini mungkin memberikan akhir yang mudah diprediksi, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana Nobody Wants This berhasil menciptakan momen-momen menghibur selama penayangannya. Nobody Wants This meraih tanggapan positif, hingga membuat penonton berharap akan adanya musim kedua.