Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
One Piece Film: Red (dok. Toei Animation/One Piece Film: Red)

Sejak dirilis di Jepang pada 6 Agustus lalu, One Piece Film: Red telah menjadi salah satu anime terlaris di Jepang, bahkan mengalahkan Jujutsu Kaisen 0. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat komunitas penggemar One Piece yang sangat besar. Terlebih, sudah 3 tahun sejak seri ini mengeluarkan film baru.

Tak hanya itu saja, hal yang membuat One Piece Film: Red sangat istimewa adalah Shanks memiliki peran besar dalam film ini. Seperti yang kita ketahui, Shanks adalah karakter penting bagi seri, tetapi sosoknya masih misterius hingga saat ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika penggemar ingin melihat aksi dari Kapten Bajak Laut Rambut Merah ini.

Tanpa basa-basi lagi, kali ini penulis akan membahas ulasan tentang film terbaru One Piece yang satu ini. Mau tahu bagaimana keseruannya? Simak review One Piece Film: Red berikut.

1. Berfokus pada seorang penyanyi yang ingin memulai era baru

Uta (dok. Toei Animation/One Piece: Red)

Berlatarkan di sebuah pulau pencinta musik, Elegia, film ini menampilkan karakter baru yang dikenal sebagai Uta. Uta sendiri adalah seorang diva terkenal yang sangat diidolakan di Elegia. Cerita dimulai dengan Uta yang menggelar konser yang secara kebetulan disaksikan oleh beberapa bajak laut, termasuk Bajak Laut Topi Jerami dan beberapa Marinir.

Semuanya berjalan lancar pada awalnya. Namun, kekacauan dimulai ketika Luffy dan Uta bertemu di hadapan ribuan penonton. Dalam reuni tersebut, terungkap bahwa Uta adalah teman masa kecil Luffy dan putri dari salah satu Yonko, Shanks. Meskipun Uta sempat mengendalikan situasi, semuanya semakin keruh ketika dirinya mengungkapkan tujuan aslinya, yaitu memulai era baru.

Secara keseluruhan plot One Piece Film: Red tidak jauh berbeda dengan format film-film One Piece sebelumnya. Cara sang sutradara, Goro Taniguchi, sangat khas dengan gaya One Piece. Namun, hal yang membedakan film ini dengan film lainnya adalah ini mengusung tema musikal.

Dari awal hingga ke pertengahan film, film lebih berfokus pada Uta yang terus bernyanyi dalam setiap momen. Hal ini membuat plotnya tidak terlalu terasa karena film menghabiskan banyak waktu dengan lagu Uta. Perlu diakui bahwa lagu-lagu yang dibawakan Uta memang enak didengar. Namun, jika kamu ingin berfokus pada plot, bagian awal film ini mungkin akan terasa membosankan untukmu.

2. Hubungan rumit antara Uta, Shanks, dan Luffy

Editorial Team

EditorYudha

Tonton lebih seru di