Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Shadows House (dok. CloverWorks/Shadows House)

Bagi kamu yang menggemari anime bergenre misteri, tapi gak mau cerita yang berat, anime Shadows House bisa jadi tontonan yang asyik dan cukup seru, nih. Dirilis pada 11 April 2021, Shadows House merupakan anime yang diadaptasi dari manga karya Somato. Meski bergenre misteri, Shadows House punya alur cerita yang cukup ringan dan dikemas dengan apik dalam total tiga belas episode.

Mengingat anime ini sudah ditayangkan di YouTube Muse Indonesia, penulis telah merangkum ulasan seputar anime Shadows House mulai dari alur cerita, karakter, hingga penyutradaraan. Yuk, kita simak review Shadows House di bawah!

1. Rumah bayangan menjadi pusat dari keseluruhan cerita

Kate dan Emilico (dok. CloverWorks/Shadows House)

Seperti judulnya, anime ini menceritakan tentang keluarga bayangan yang terpandang dan memiliki rumah yang sangat luas. Belum jelas dari mana mereka berasal, tetapi keluarga bayangan tidak memiliki rupa dan memerlukan bantuan dari boneka untuk mengungkapkan ekspresi mereka. Anak bayangan yang sudah dewasa akan diberikan seorang boneka untuk mengurus dan membersihkan ruangan karena anggota keluarga bayangan dapat mengeluarkan jelaga. Boneka yang diberikan pun tidak sembarangan dan memiliki perawakan yang sama dengan keluarga bayangan. 

Bagi seorang boneka, mereka mengabdikan hidup mereka untuk keluarga bayangan dan harus bisa menjadi wajah dari tuan masing-masing. Para boneka juga diharuskan untuk membersihkan ruangan setiap hari agar jelaga tidak berkumpul dan membentuk gerombolan abu yang akan menyerang siapa pun. Selain tugas bersih-bersih, para boneka dilarang keras untuk memikirkan hal lain yang tidak berkaitan dengan tugas mereka dan terlalu penasaran dengan keluarga bayangan.

Emilico adalah salah satu boneka baru yang ditunjuk untuk mengurus salah satu anggota keluarga bayangan bernama Kate. Meski awalnya Emilico begitu kikuk, Kate selalu mengajarinya banyak hal dan membuat Emilico begitu nyaman dengan majikannya. Ia pun harus membantu Kate untuk lolos dari debut dan resmi menjadi boneka yang melayani Kate. 

Shadows House memiliki alur cerita yang cukup menyenangkan untuk ditonton. Pada paruh awal cerita, kita akan melihat keseharian Emilico dan Kate yang dengan cepat menjadi akrab. Misteri keluarga bayangan memang tidak diceritakan secara terang-terangan, tetapi penonton pasti dapat menebak-nebak dari beberapa adegan yang diselipkan selama anime ini berlangsung.

2. Emilico harus hidup dengan banyak aturan untuk menjadi boneka bayangan

Kate dan Emilico (dok. CloverWorks/Shadows House)

Seorang boneka bayangan memiliki tujuan untuk melayani dan menjadi wajah bagi tuannya. Mereka harus bisa mengekspresikan keinginan tuannya, apalagi dalam acara-acara tertentu. Mereka juga diharuskan untuk selalu membersihkan kamar para anggota keluarga bayangan. Sesekali, mereka melakukan pembersihan gabungan bersama boneka-boneka lainnya. 

Selain tugas dan kewajiban tadi, ada aturan ketat yang membuat boneka bayangan tidak boleh penasaran dengan sekitarnya dan hanya boleh berfokus untuk melayani anggota keluarga bayangan. Mereka dilarang untuk menjelajah ke tempat tertentu dan kabur dari rumah bayangan. 

Emilico memang jadi boneka baru, tetapi ia yang cukup ekspresif dan penasaran dengan banyak hal. Itu membuat boneka lain dan anggota keluarga bayangan mewaspadainya. Mereka pun memprediksi jika Emilico akan membuat Kate gagal debut karena kecerobohannya. Meski berkali-kali membuat kesalahan, Kate masih percaya jika Emilico adalah boneka terbaik yang Kate miliki. 

Meski awalnya dianggap merepotkan, siapa sangka jika keoptimisan Emilico membuatnya jadi berteman baik dengan beberapa boneka dan anggota keluarga bayangan, seperti Shaun, John, Ricky, Patrick, Lou, Louise, hingga Rum. Mereka yang awalnya bersaing untuk debut, malah saling membantu agar bisa debut bersama-sama.

3. Animasi dan desain bergaya gothic membuat Shadows House tampil menarik

Rosemary diserang oleh gerombolan jelaga. (dok. CloverWorks/Shadows House)

Shadows House menampilkan latar tempat hingga gaya berpakaian ala kerajaan dengan tema gothic yang cukup kental. Sepanjang anime berlangsung, rumah bayangan yang dibuat dengan minim penerangan dan didominasi warna-warna gelap juga membuat kesan misteri dalam anime ini jadi makin terasa. Untuk desain karakter sendiri, CloverWorks sebagai rumah produksi juga sudah berhasil membuat karakter dalam anime ini menonjol dengan sangat baik. 

Beralih ke animasi, animasi dalam Shadows House juga dibuat dengan cukup baik dan mulus mengingat CloverWorks memang gak pernah gagal membuat penonton terkesima dengan kualitas animasi mereka. Overall, dari segi desain dan animasi, Shadows House gak akan bikin pengalaman menontonmu jadi mengecewakan, deh!

4. Musik anime Shadows House digarap oleh Kenichi Suehiro

Untuk musik, Shadows House memiliki musik bertema misteri yang secara khusus digarap oleh Kenichi Suehiro. Untuk lagu opening sendiri, Suehiro membawakan lagu "A Hallow Shadow" yang didominasi oleh gesekan biola. Meski tanpa vokal yang menyertai, lagu ini punya melodi misterius yang dibuat dramatis sehingga meninggalkan kesan bagi yang menonton. Sementara itu, lagu penutup dibawakan oleh ReoNa dengan lagu berjudul "Nai Nai". 

Kenichi Suehiro sendiri telah banyak menggarap musik dalam anime-anime populer, seperti Cells at Work!, Granbelm, Fire Force, Golden Kamuy, Goblin Slayer, Akane Iro ni Somaru Saka, hingga Fire Force. Kalau ditanya tentang penggarapan musik untuk anime bergenre misteri, Suehiro juga menggarap musik yang menegangkan untuk anime Re:ZERO -Starting Life in Another World juga, lho!

5. Shadows House menjadi anime pertama yang disutradarai oleh Kazuki Ohashi

Anggota keluarga bayangan dan boneka hidup mereka. (dok. CloverWorks/Shadows House)

Lebih banyak bekerja sebagai unit director dan episode director, Kazuki Ohashi akhirnya berkesempatan untuk menjadi sutradara utama dari anime Shadows House. Meski ini merupakan pengalaman pertamanya, Shadows House ternyata dapat digarap dengan sangat baik berkat arahan dari Ohashi. Tak hanya menjadi sutradara saja, Ohashi juga membuat storyboard khusus untuk lagu opening, episode 1, dan episode 13 dari serial ini.

Sebelum menggarap Shadows House, Ohashi aktif menggarap beberapa anime yang sudah gak asing bagi banyak penggemar anime. Beberapa proyek anime yang turut ia kerjakan adalah Ace Attorney Season 2, Fairy Tale: Dragon Cry, Horimiya, Kakegurui, Nisekoi Season 2, hingga Aho Girl.

Musim pertama dari Shadows House memang cukup seru untuk diikuti. Alur cerita telah disampaikan dengan baik. Desain dan musik pun makin mendukung unsur misteri dalam anime ini. Oleh karena itu, penulis memberikan skor 3,5/5 untuk review Shadows House.

Kabar baik bagi kamu yang sudah menonton anime ini, musim kedua Shadows House juga sudah mulai dirilis pada 9 Juli 2022, nih. Kamu bisa menonton musim pertama di YouTube Muse Indonesia dan musim kedua di media streaming Animax Asia, ya. Selamat menonton!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha