Review 'The Irishman': Kisah Kontemplasi dari Sosok Mafia

Bagi para pecinta film bertemakan mafia, pasti rasa tak sabar memantikan film arahan Martin Scorsese, The Irishman, terbayar sudah. Film yang banyak disebut-sebut akan meraih banyak penghargaan Oscar ini, pastinya sangat wajib ditonton bagi kamu yang merasa gila akan dunia film.
Artikel kali ini akan memberi ulasan mengenai film The Irishman. Yuk, simak artikel yang satu ini.
1. Kehidupan dari sudut pandang mantan veteran perang

Adegan dibuka layaknya wawancara dengan seorang kakek tua yang menceritakan masa-masa kelamnya. Kita pun langsung dibuat bertanya-tanya, apa yang telah dilakukan oleh kakek renta tersebut, setelah film ini menunjukkan suatu adegan berdarah yang berhasil bikin kita bergidik.
Kakek renta tersebut bernama Frank Sheeraan, yang diperankan oleh Robert De Niro. Dialah pemeran utama di film ini, sekaligus sebagai tokoh kunci cerita.
Frank bukalah lahir dari lingkungan mafia. melainkan sosok veteran perang yang bekerja sebagai supir. Namun ia dipertemukan dengan sosok pria kecil bijaksana yang bernama, Russell Bufalino (Joe Pesci) dan dimulailah petualangan jahatnya.
2. Tidak mengedepankan intrik para pelaku mafia

Bagi yang telah banyak menonton film dari Martin Scorsese, pasti tak meragukan lagi kelihaian sutradara gaek tersebut dalam membuat kisah mengenai dunia mafia. Di film The Irishman ini, Martin Scorsese masih menunjukkan bahwa karirnya dalam dunia film masih ada.
Di film yang terbarunya ini, Martin Scorsese tidak terang-terangan dalam menunjukkan kebrutalan para pelaku mafia. Melainkan menunjukkan rasa kekeluargaan layaknya film The Godfather. Akan tetapi, namanya mafia, pikiran jahatnya membuat kita deg-degan, memikirkan siapa lagi yang ingin dia singkirkan.
3. Mengangkat kisah pemimpin serikat buruh Amerika Serikat, Jimmy Hoffa

Sama halnya dengan film Goodfellas, film The Irishman pun merupakan film biografi dari para pelaku kejahatan. Martin Scorsese pun mengangkat kisah tokoh yang sangat terkenal pada masa 60-an, Jimmy Hoffa.
Jimmy Hoffa merupakan pemimpin serikat buruh Amerika yang diceritakan memiliki temperamen yang tinggi. Ia pun memiliki sifat yang suka menyalahkan dan memiliki harga diri yang tinggi.
Namun pada akhirnya, sejarah mengisahkah bahwa Jimmy Hoffa hilang secara misterius. Akan tetapi di film The Irishman ini, ia mati dibunuh oleh tangan kanannya sendiri, yaitu Frank Sheeraan.
4. Tak sesadis film Martin Scorsese sebelumnya, namun kali ini lebih elegan

Tak bisa dipungkiri lagi, Martin Scorsese tampak begitu baik dan bijaksana dalam membuat film The Irishman ini. Pembunuhan yang penuh kekejian yang biasa ia hasilkan di film sebelum-sebelumnya, tidak ia pertujukkan betul di film ini.
Akan tetapi bukan berarti adegan pembunuhan berdarah tidak ada sama sekali di film The Irishman ini. Akan tetapi Martin Scorsese lebih mengedepankan sisi dialog dan cerita, dan sebuah adegan pembunuhan dibuat cepat namun elegan.
5. Diperankan oleh para aktor legenda Hollywood

Di film The Irishman ini, diperankan oleh para aktor-aktor gaek yang seangkatan dengan Martin Scorsese. Mulai dari aktor kesayangannya, Robert De Niro, Joe Pesci, hingga Al Pacino. Akan tetapi mengenai akting mereka di film ini, tak perlu diragukan lagi. Mereka mampu memerankan karakter sesuai porsi masing-masing, yang sangat menonjol iyalah akting Al Pacino.
Martin Scorsese begitu susah untuk mempertemukan mereka dalam satu film, dan bahkan ia harus membujuk Joe Pesci untuk ikut bergabung, karena sebelumnya ia telah memutuskan pensiun dalam hal berakting. Akan hal itulah, film The Irishman begitu sangat disegani oleh para pecinta film.
Itulah ulasan mengenai film The Irishman. Film ini tidak tayang di bioskop, melainkan tersedia di Netflix. Nah, bagi kamu yang berlangganan Netflix, segera menyaksikan film ini deh, pastinya tak bakalan rugi.