Review The School for Good and Evil, Kisah Anak Princess dan Villain!

Netflix menghadirkan film berjudul The School for Good and Evil (2022). Film fantasi ini merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Soman Chainani yang rilis sejak tahun 2013.
The School for Good and Evil (2022) menyuguhkan kisah Sophie dan Agatha yang berpikir jika masuk ke sekolah sihir yang salah. IDN Times sudah menyaksikan, serta menemukan kekurangan dan kelebihan The School for Good and Evil (2022)!
Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler!
1. Suguhkan kisah anak-anak dari Princess dan Villain di cerita dongeng
The School for Good and Evil (2022) menyajikan kisah Sophie dan Agatha yang berasal dari Desa Gavaldon. Sophie berharap bisa masuk ke School for Good karena selalu bermimpi menjadi putri dan hidup bahagia.
Sedangkan Agatha justru tidak percaya dengan cerita dongeng yang selalu berakhir bahagia. Sebagai reader, keduanya diundang masuk ke sekolah tersebut. Sayangnya Sophie justru masuk ke School for Evil, sedangkan Agatha ke School for Good.
Selain itu, karakter lain digambarkan sebagai anak-anak dari Putri, Pangeran, dan Penjahat negeri dongeng yang mendunia. Seperti anak Prince Charming, Nenek Sihir, Kapten Hook, hingga Sheriff of Nottingham, musuh Robin Hood.
Uniknya, anak-anak dari Pangeran dan Putri cenderung digambarkan sebagai sosok yang baik. Sedangkan anak Penjahat akan digambarkan sebagai sosok yang jahat pula.