Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
The Second Mother (dok. Madman Films/The Second Mother)
The Second Mother (dok. Madman Films/The Second Mother)

Sedang mencari film yang usung perspektif kelas? Coba film Brasil berjudul The Second Mother yang rilis perdana pada 2015. Aktris kawakan Regina Case didapuk jadi Val, seorang ibu tunggal paruh baya yang bekerja sebagai asisten rumah tangga untuk sebuah keluarga kaya raya di Sao Paulo. Profesinya memaksa Val untuk meninggalkan putri semata wayangnya di rumah kerabat. 

Satu hari, sang putri yang akan ikut tes ujian masuk universitas datang ke Sao Paulo dan menginap sementara di rumah bos Val. Pertemuan inilah yang disulap sutradara Anna Muylaert jadi sebuah elaborasi kesenjangan kelas di Brasil. Seberapa akurat eksekusinya? Berikut review film The Second Mother. 

1. Satu dari sekian film yang ekspos kesenjangan kelas di Brasil

The Second Mother (dok. Madman Films/The Second Mother)

Isu konflik kelas sudah sering diangkat dalam sinema Brasil. Beberapa bahkan dapat rekognisi internasional, seperti City of God (2002) yang rebut 4 nominasi Oscar, jebolan Cannes Film Festival, Aquarius (2016), 7 Prisoners (2021) yang raih beberapa piala di Venice Film Festival, dan peraih Jury Prize Cannes, Bacurau (2019). The Second Mother sendiri berhasil rebut Panorama Audience Award di Berlin International Film Festival. 

Artinya, konflik kelas adalah salah satu isu yang cukup populer di kalangan penikmat film Brasil. Bukan tanpa alasan, melansir data Statista pada 2021—2022, koefisien Gini (koefisien yang dipakai untuk mengukur kesenjangan, melalui distribusi kekayaan dan tingkat penghasilan) Brasil mencapai 52,9 dari skala 0—100. Itu adalah angka tertinggi di seluruh Amerika Latin yang menandakan tingkat kesenjangan terburuk. Angka itu tidak jauh beda dengan koefisien Gini Brasil sepanjang 2000—2021 yang cenderung berada di atas 50-an. 

The Second Mother dengan cermat memotret itu lewat adegan perkenalan Val, perempuan paruh baya yang sedang bekerja di sebuah rumah mewah. Bos alias majikannya adalah perempuan dengan karier cemerlang dan dandanan elegan. Bahkan kepada bos dan suami si bos, Val menggunakan sapaan 'Dona' dan 'Don' yang berarti sebuah penghormatan dalam bahasa Spanyol, layaknya 'Madam' dan 'Sir' dalam bahasa Inggris.

2. Lebih jauh, film ini juga soal kompleksnya posisi orangtua dan pengasuh dalam tumbuh kembang anak

The Second Mother (dok. Madman Films/The Second Mother)

Menariknya, relasi kuasa yang tak seimbang antara Val dan majikannya itu tidak terlihat saat ia bersama Fabinho, putra dari majikannya. Fabinho diasuhnya sejak kecil dan jadi amat akrab dengannya, mengalahkan kedekatan sang remaja dengan ayah dan ibunya sendiri. Di sisi lain, Val ternyata punya putri seusia Fabinho yang ironisnya tinggal berjauhan darinya. 

Satu hari, Jessica, sang putri, tiba-tiba menghubunginya untuk menumpang tinggal di rumah majikan Val sembari mempersiapkan ujian seleksi universitas di Sao Paulo. Awalnya ragu, Val akhirnya memberanikan diri untuk meminta izin sang pemilik rumah dan dapat restu. Namun, Jessica ternyata bukan sosok yang manis serta penurut. 

Kesal dengan keputusan ibunya meninggalkannya sejak kecil karena bekerja, Jessica menjelma jadi perempuan muda yang nonkonformis. Ia seolah sengaja membuat ibunya kesal dengan berbagai tingkah dan terobosannya di rumah itu. Sifatnya bahkan berbanding terbalik dengan Fabinho yang justru lebih kalem. 

3. Dibumbui drama tambahan yang bikin film makin hidup dan berlapis

The Second Mother (dok. Madman Films/The Second Mother)

Dari sinilah konflik-konflik kecil muncul dan puncaknya terjadi saat Jessica melampaui batas yang sudah ditetapkan sang majikan di rumah itu. Sosok Jessica mungkin terlihat menyebalkan, bahkan ada satu bagian di mana penonton dibuat yakin ia akan menghancurkan ketentraman rumah itu, penonton dibuat bisa bersimpati dengan masa lalunya yang sulit. 

The Second Mother bakal mengingatkanmu pada film Ilo Ilo (2013) asal Singapura yang menjegal konflik serupa. Begitu pula dengan film Korea Our Season (2023) yang membahas dinamika hubungan seorang ART dengan putri yang harus ditinggalnya untuk bekerja. Bedanya dengan dua fil di atas, film Brasil itu bukan tipe tearjerker yang hendak mengeksploitasi rasa iba penontonnya.

Sebaliknya, Dengan sentuhan komedi dan beberapa bumbu konflik di sana-sini, The Second Mother justru terasa segar dan seru. Anna Muylaert tetap bisa menggugah empati penonton lewat balada Val dan Jessica yang sifatnya tak tertebak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team