Ringgo Agus Rahman di konferensi pers film Panggil Aku Ayah di XXI Senayan City, Jakarta Pusat, Jumat (4/7/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)
Menurut Ringgo, fenomena fatherless bisa terjadi di keluarga mana pun tanpa memandang status sosial ekonomi. Ia menilai budaya patriarki yang kuat menjadi salah satu penyebab utamanya.
"Bapaknya yang emang gak mau ribet ngurus anak karena budaya patriarki. Dimana semua urusan anak dianggap tanggung jawab ibu, itu masih kuat banget," ungkapnya setelah acara konferensi pers di XXI Senayan City, Jakarta, Jumat (4/7/2025).
Ia menegaskan, absennya figur ayah bisa berdampak serius pada perkembangan anak. Bahkan di Amerika Serikat, ketidakhadiran sosok ayah dapat memperlebar potensi anak menjadi kriminal.
"Masalahnya adalah, kalau tidak ada yang menggantikan sosok peran ayah, itu yang jadi bahaya. Makanya gue lumayan baca-baca soal ini karena ini hal yang paling gue takutin, kalau anak gue merasa fatherless," ujar Ringgo.
Tak jarang, ibu lah yang menggantikan sosok ayah yang hilang dalam keluarga alias menjalani peran ganda. Namun bagi Ringgo, itu belum cukup.
"Apakah cukup seorang ibu berperan ganda? Nggak cukup. Bisa dari paman, bisa dari kakek. Harus ada yang menggantikan peran ayah," lanjutnya dengan raut muka serius.