Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ronny Gani: Animator Avengers Debut Sutradara Animasi Garuda di Dadaku

potret Ronny Gani
potret Ronny Gani (dok. BASE Entertainment)

Jakarta, IDN Times - Nama Ronny Gani lagi-lagi mencuri perhatian, nih. Sebelumnya dikenal sebagai animator dan visual effects artist asal Indonesia dengan pengalaman lebih dari 15 tahun bekerja di industri animasi Hollywood, kini Rony menghadirkan gebrakan dengan debut sutradara lewat film animasi Garuda di Dadaku.

Kepada IDN Times, Ronny yang telah mengerjakan film-film Marvel, seperti The Avengers (2012), Avengers: Age of Ultron (2015), Ant-Man (2015) hingga Avengers: Endgames (2019) menceritakan banyak hal menarik tentang pengalaman perdananya menjadi sutradara. Buat yang penasaran, yuk, ikuti cerita Ronny Gani di bawah ini.

1. Alasan Ronny Gani debut sutradara lewat film animasi Garuda di Dadaku

potret Ronny Gani
potret Ronny Gani di press conference perilisan teaser poster dan trailer film animasi Garuda di Dadaku (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Dalam wawancara eksklusif bersama IDN Times, Ronny Gani secara terbuka mengungkap bahwa keputusan untuk debut sutradara lewat animasi Garuda di Dadaku ini berangkat dari mimpi besarnya untuk menghadirkan IP animasi Indonesia yang mampu menjadi sajian utama bagi masyarakat Indonesia.

Ronny menilai, ekosistem industri animasi lokal telah memiliki kapabilitas dan kapasitas yang mumpuni, meski belum sepenuhnya setara dengan industri luar negeri. Kendati demikian, ia yakin bahwa Indonesia sudah siap melahirkan IP berkualitas yang dapat diterima dan dinikmati oleh penonton Tanah Air.

“Saya lama kenal dan dekat dengan ekosistem industri lokal meskipun saya kerjanya di luar. Sehingga saya tahu kapabilitas dan kapasitas mereka seperti apa. Memang masih tidak sama dengan luar negeri. Tapi at least kita sudah bisa menciptakan satu IP yang berkualitas, yang pastinya bisa juga diterima sebagai tontonan bagi masyarakat Indonesia,” kata Ronny Gani, Rabu (17/12/2025).

2. Tantangan utama Ronny saat alih profesi dari animator ke sutradara

potret Ronny Gani
potret Ronny Gani di press conference perilisan teaser poster dan trailer film animasi Garuda di Dadaku (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Latar belakang sebagai animator membuat Ronny mudah menyalurkan visinya melalui storytelling, karena kemampuan dalam memahami karakter, staging, komposisi, hingga continuity antar-shot sudah menjadi modal utamanya.

Namun di sisi lain, bukan berarti ia tidak menghadapi tantangan tersendiri. Nah, bagi Ronny sendiri tantangan utama yang dihadapinya saat beralih profesi dari animator menjadi sutradara justru kemampuannya dalam mengkomunikasikan visi kepada tim. Ronny mengakui bahwa pada awalnya, ia seringkali harus menjelaskan idenya sampai dua kali agar tim bisa menangkap maksudnya.

“Bagaimana mengkomunikasikan apa yang saya bayangkan, apa yang saya visikan, secara jelas dan efektif. Di awal-awal, saya mungkin agak kesulitan menjelaskannya, bahkan terkadang harus mengulang satu atau dua kali,” lanjutnya.

Kendati demikian, seiring berjalannya waktu, Ronny mulai menyesuaikan cara penyampaiannya sehingga pesan yang ia sampaikan bisa diterima dengan lebih cepat dan mudah dipahami oleh tim.

3. Ungkap pengalaman culture shock

press conference perilisan teaser trailer dan poster film animasi Garuda di Dadaku
press conference perilisan teaser trailer dan poster film animasi Garuda di Dadaku di XXI Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu (17/12/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Ronny Gani juga mengungkapkan pengalaman culture shock-nya saat memulai debut sebagai sutradara animasi di Indonesia. Ia menyadari bahwa banyak pihak belum sepenuhnya memahami proses pembuatan animasi, sehingga ia harus menjelaskan setiap tahap produksi secara rinci.

“Proses produksinya harus saya jelasin secara urutannya. Mungkin mengulang-ulang, ketemu orang baru lagi, saya jelasin lagi supaya kemudian mereka jadi paham dan saat mereka sudah paham harapannya adalah prosesnya bisa dijalankan bersama-sama dengan lebih baik.”

Selain itu, Ronny juga menekankan pentingnya disiplin kerja tanpa membebani tim dengan lembur berlebihan.

“Kami bekerja optimal dalam delapan jam per hari. Bukan sekadar menghabiskan waktu, tapi bagaimana mengatur pekerjaan agar output harian bisa maksimal,” tambahnya.

Animasi Garuda di Dadaku dijadwalkan tayang di bioskop pada 2026 mendatang. Selain menggandeng Ronny Gani sebagai sutradara, film ini juga menghadirkan Keanu Azka, Quinn Salma, Revalina S. Temat, hingga Kristo Immanuel sebagai pengisi suaranya, lho.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triadanti N
EditorTriadanti N
Follow Us

Latest in Hype

See More

7 Potret Kenangan Rob Reiner dan Putrinya, Baru Pulang Liburan

18 Des 2025, 16:19 WIBHype