Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Film Adaptasi Novel yang Ceritanya Beda Banget dari Buku

Ryan Gosling dan Rachel McAdams dalam film The Notebook (dok. New Line Cinema/The Notebook)
Ryan Gosling dan Rachel McAdams dalam film The Notebook (dok. New Line Cinema/The Notebook)

Bagi yang belum menonton, artikel ini mengandung spoiler, lho!

Ada begitu banyak sumber inspirasi sineas dalam membuat sebuah film. Salah satunya dari novel yang laris di pasaran. Karena best seller, tentu penggemar sangat menantikan visualisasi sang sutradara ketika menerjemahkan novel tersebut ke dalam layar.

Pada akhirnya, beberapa film adaptasi novel memang mampu memuaskan penonton karena memilih setia dengan materi aslinya. Namun, ada pula sejumlah film yang berani ambil risiko untuk tampil beda dari novelnya, lho.

Contohnya adalah enam film Hollywood di bawah ini. Mempunyai jalan cerita yang jauh berbeda dari novelnya, berikut ini film adaptasi novel yang ceritanya beda banget dari buku. Disukai penonton gak, ya?

1. The Shining (1980)

Jack Nicholson dalam film The Shining (dok. Warner Bros. Pictures/The Shining)
Jack Nicholson dalam film The Shining (dok. Warner Bros. Pictures/The Shining)

Para penggemar horor tentu masih ingat betapa menyeramkannya film karya Stanley Kubrick ini. Beberapa adegan yang ikonik, seperti penampakan dua gadis kembar, lift yang berdarah, hingga kejar-kejaran antara Jack (Jack Nicholson) dan Danny (Danny Lloyd), sukses membuat penonton merinding ketakutan.

Namun, tahukah kamu kalau ada sejumlah adegan dalam novel karya Stephen King yang tak ditampilkan dalam The Shining? Yap, dalam novelnya, ada adegan di mana lift, pipa air, dan tanaman berubah menjadi hidup.

Tak hanya itu, penyebab kematian Jack Torrance juga menjadi perbedaan yang mencolok antara film dengan novelnya. Dalam film, Jack dikisahkan mati beku di dalam labirin. Sedangkan dalam novel, ia tewas karena ledakan.

2. Stand by Me (1986)

adegan dalam film Stand by Me (dok. Columbia Pictures/Stand by Me)
adegan dalam film Stand by Me (dok. Columbia Pictures/Stand by Me)

Tak melulu horor dan thriller, novel karya Stephen King juga ada yang diadaptasi menjadi film bertema coming-of-age, lho. Berjudul Stand by Me, film arahan Rob Reiner ini diangkat dari novel berjudul The Body yang ditulis Stephen King pada 1982.

Film ini berfokus pada empat orang bocah, Gordie (Will Wheaton), Chris (River Phoenix), Teddy (Corey Feldman), dan Vern (Jerry O'Connell), yang pergi mendaki pada suatu hari. Tanpa diduga, mereka menemukan mayat seorang anak laki-laki yang berstatus hilang.

Stand by Me ditutup dengan momen yang sangat menyesakkan, yakni ketika Chris tewas ditikam saat berkelahi di restoran cepat saji. Meski begitu, novelnya jauh lebih tragis dengan "mematikan" semua karakter utamanya, kecuali Gordie.

3. Forrest Gump (1994)

Tom Hanks dalam film Forrest Gump (dok. Paramount Pictures/Forrest Gump)
Tom Hanks dalam film Forrest Gump (dok. Paramount Pictures/Forrest Gump)

Berhasil meraih enam piala Oscar, termasuk Best Picture, merupakan prestasi mentereng yang dimiliki oleh film yang dibintangi Tom Hanks ini. Kisah Forrest Gump (Hanks), pria baik hati yang memiliki IQ rendah, dalam menemukan makna hidup yang sejati memang mampu menyentuh perasaan banyak orang.

Meski sukses secara komersial dan kritis, rupanya jalan cerita Forrest Gump sangat jauh berbeda dari novel sumbernya. Salah satu perbedaan tersebut terletak pada kisah cinta antara Forrest dan Jenny Curan (Robin Wright), teman masa kecilnya.

Novel karya Winston Groom membuat karakter Jenny lebih menyebalkan lewat keputusannya meninggalkan Forrest demi pria lain. Di sisi lain, filmnya memilih tampil dramatis dengan menampilkan keduanya hidup bersama sampai penyakit HIV/AIDS merenggut nyawa Jenny.

4. The Notebook (2004)

Ryan Gosling dan Rachel McAdams dalam film The Notebook (dok. New Line Cinema/The Notebook)
Ryan Gosling dan Rachel McAdams dalam film The Notebook (dok. New Line Cinema/The Notebook)

Jika ada film era 2000-an yang mampu membuat sinefil di seluruh dunia menjadi baper, itu adalah The Notebook. Bagaimana tidak, chemistry antara kedua bintang utamanya, Ryan Gosling dan Rachel McAdams, memang begitu dahsyat.

Saking dahsyatnya, banyak penggemar yang mengatakan kalau ending The Notebook jauh lebih mengena daripada novel karya Nicholas Sparks. Dalam novelnya, Duke dan Allie tidur bersama setelah berhasil mengingat nama satu sama lain.

The Notebook pun sama. Hanya saja, mereka berdua ditemukan meninggal dunia keesokan paginya oleh perawat panti jompo. Kamu sendiri lebih suka ending novel atau filmnya, nih?

5. I am Legend (2007)

Will Smith dalam film I am Legend (dok. Village Roadshow Pictures/I am Legend)
Will Smith dalam film I am Legend (dok. Village Roadshow Pictures/I am Legend)

Sebelum I am Legend, ada dua film yang lebih dulu mengadaptasi novel berjudul sama karya Richard Matheson, The Last Man on Earth (1964) dan The Omega Man (1971). Seperti kedua film tersebut, I am Legend juga mempunyai jalan cerita yang jauh berbeda dari novelnya.

Dalam novelnya, makhluk yang menjadi ancaman sang protagonis dideskripsikan sebagai vampir, suka menghisap darah, berkulit pucat, dan aktif di malam hari. Namun, I am Legend menampilkan makhluk nokturnal tersebut layaknya mutan yang terkena radiasi. 

Konklusi novelnya yang lebih menohok pun turut menjadi alasan kenapa I am Legend dicap sebagai salah satu film adaptasi novel yang gagal. Meski begitu, film ini berhasil meraup keuntungan hingga 9 triliun rupiah, lho!

6. Miss Peregrine's Home for Peculiar Children (2016)

adegan dalam film Miss Peregrine's Home for Peculiar Children (dok. TSG Entertainment/Miss Peregrine's Home for Peculiar Children)
adegan dalam film Miss Peregrine's Home for Peculiar Children (dok. TSG Entertainment/Miss Peregrine's Home for Peculiar Children)

X-Men meets Harry Potter sepertinya adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan film yang disutradarai oleh Tim Burton ini. Selain visual yang unik, deretan karakter yang eksentrik juga menjadi daya tarik dalam Miss Peregrine's Home for Peculiar Children

Ngomongin soal karakternya, ada satu perbedaan besar antara film ini dengan novel karya Ransom Riggs. Perbedaan tersebut terletak pada karakter Emma Bloom yang diperankan oleh Ella Purnell.

Alih-alih berkekuatan api seperti dalam novel, Emma justru memiliki kemampuan untuk memanipulasi udara dalam film ini. Namun, perbedaan tersebut tak menjadi masalah besar karena Burton telah menebusnya dengan efek visual yang luar biasa.

Selain keenam film di atas, masih ada lagi beberapa film Hollywood adaptasi novel yang alur ceritanya berbeda banget dari buku. Empat di antaranya yakni The Natural (1984), The Princess Diaries (2001), P.S. I Love You (2007), dan My Sister's Keeper (2009). Gimana, tertarik membandingkan deretan judul tersebut dengan novelnya gak?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Hype

See More

Lirik Lagu All Too Well (10 Minute Version) - Taylor Swift dan Makna

25 Sep 2025, 11:19 WIBHype