Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan adegan Aquaman, Wonder Woman, Flash, dan Cyborg (dok. Warner Bros. Pictures/Justice League)
cuplikan adegan Aquaman, Wonder Woman, Flash, dan Cyborg (dok. Warner Bros. Pictures/Justice League)

Man of Steel (2013) menampilkan Superman dengan nuansa baru ke layar lebar. Film ini juga menjadi bagian pertama dalam DC Extended Universe (DCEU), kisah dari film dan serial TV yang saling berhubungan dan didasarkan dari karakter DC Comics. Produksi dalam waralaba ini juga mencakup film DC yang lebih gelap, seperti Batman v Superman: Dawn of Justice (2016), hingga film dengan anggaran rendah dan ramah keluarga seperti Shazam! (2019).

Nah, kisah DCEU ini juga merambah ke serial televisi, dimulai dengan Peacemaker (2022) di HBO Max. Meskipun DCEU berhasil meraih kesuksesan di kancah internasional, tetapi masa depannya masih diragukan, nih. Sejarah DCEU sendiri bermula pada awal 2000-an. Lalu, bagaimana sejarah lengkapnya? Kamu bisa baca ulasan ini, ya!

1. DC beberapa kali gagal menyatukan superheronya dalam satu frame

cuplikan adegan Batman dan Superman (dok. Warner Bros. Pictures/Batman v Superman: Dawn of Justice)

Konsep menyatukan karakter-karakter DC dalam satu film sudah direncanakan jauh sebelum keberadaan DC Extended Universe. Film Batman vs. Superman sebenarnya diusulkan sejak 2004. Namun, meski sudah direncanakan, film ini justru gak pernah diproduksi. Setelah itu, Warner Bros. justru lebih fokus ke film Batman Begins (2005) dan Superman Returns (2006).

Namun, prospek untuk menyatukan superhero DC Comics ke layar lebar kembali digaungkan pada 2007, dengan pengembangan Justice League: Mortal yang akan digarap sutradara George Miller. Meskipun syuting film tersebut sudah dijadwalkan di Australia, tetapi film itu batal dibuat karena adanya masalah dan mogoknya para penulis naskah.

Kemudian, ada juga Green Lantern (2011), yang menampilkan Angela Bassett sebagai Amanda Waller. Film ini juga menggabungkan beberapa superhero DC. Sayangnya, Green Lantern gagal di box office.

2. Man of Steel menjadi film pertama DC Extended Universe

cuplikan adegan Superman (dok. Warner Bros. Pictures/Man of Steel)

Promosi Man of Steel (2013) hanya difokuskan dengan Superman. Hal ini terlihat dari poster dan trailer film yang gak memperlihatkan kehadiran superhero DC Comics lainnya. Perhatian hanya tertuju pada debut Henry Cavill sebagai Superman.

Namun, meskipun Man of Steel dipromosikan sebagai film Superman, tetapi film itu berkembang menjadi universe yang jauh lebih besar, lho. Penulis skenario Man of Steel, David S Goyer, menjelaskan kepada Bleeding Cool bahwa ia dan sutradara Zack Snyder ingin menjadikan film Man of Steel sebagai inspirasi bagi film-film DC Comics lainnya.

3. Man of Steel berlanjut dengan Batman v Superman: Dawn of Justice

cuplikan adegan Superman, Wonder Woman dan Batman (dok. Warner Bros. Pictures/Batman v Superman: Dawn of Justice)

Jika kamu cermati film Man of Steel, ada petunjuk bahwa inkarnasi Superman ini menghuni alam semesta yang sama dengan tokoh-tokoh utama DC Comics lainnya. Nah, yang paling menonjol adalah logo Wayne Enterprises, yang muncul dalam pertempuran Superman di Metropolis. Namun, keterhubungan DC Extended Universe ini semakin jelas dalam panel Warner Bros. di San Diego International Comic-Con pada 2013, yang diadakan sebulan setelah Man of Steel tayang di bioskop.

Sutradara Zack Snyder hadir dalam acara ini untuk membahas masa depan Superman yang diperankan Henry Cavill. Saat itulah ia memanggil pemeran Jenderal Swanwick dalam Man of Steel, yakni Harry Lennix, untuk membacakan sebuah halaman dari novel grafis The Dark Knight Returns, yang merupakan lanjutan dari kisah Man of Steel. Bagian dari novel grafis ini menyangkut bentrokan antara Superman dan Batman, sebuah duel yang dipastikan akan hadir di layar lebar dengan peluncuran logo "S" dan logo Batman. Nah, dari sinilah awal pengumuman film Batman v Superman: Dawn of Justice.

4. DC merilis judul-judul film DC Extended Universe yang sebagian diundur bahkan gak jadi diproduksi

cuplikan adegan Aquaman, Wonder Woman, Flash, dan Cyborg (dok. Warner Bros. Pictures/Justice League)

Pada Oktober 2014, Warner Bros. mengumumkan rencana film-film DCEU yang akan dirilis dalam beberapa tahun ke depan. Selain Batman v Superman: Dawn of Justice, ada pula film live action pertama Wonder Woman dan Justice League yang akan dirilis pada 2017, setelah bertahun-tahun ditunda. Di samping itu, Suicide Squad dan Shazam! masuk dalam jadwal perilisan. Kabar baik ini tentu sangat dinantikan penggemar DC Comics saat itu.

Namun, ada proyek DC yang dirilis lebih lambat dari yang direncanakan atau bahkan gak pernah diproduksi, nih. Contohnya aja The Flash, yang direncanakan dirilis pada Maret 2018, tetapi baru dirilis pada Juni 2023. Sementara itu, ada pula Cyborg dan Green Lantern Corps. yang gak pernah diproduksi. Lalu sekuel Justice League yang direncanakan akan rilis pada 2019, belum ada kabarnya lagi, nih.

5. Istilah DC Extended Universe bukan diciptakan oleh Warner Bros.

David Ayer, Patty Jenkins, Zack Snyder, Rick Famuyiwa, James Wan dan Ben Affleck di San Diego Comic-Con International 2016 di San Diego, California (commons.wikimedia.org/Gage Skidmore)

Sebutan DC Extended Universe muncul pada 2015 dan berasal dari penulis Entertainment Weekly Keith Staskiewicz, ketika ia membahas tentang Batman v Superman: Dawn of Justice. Istilah DC Extended Universe sebenarnya hanya iseng dan lelucon saja. Namun, istilah tersebut justru sangat populer dan sering digunakan.

Warner Bros. dan DC sendiri justru gak menggunakan istilah DC Extended Universe ketika mengulas tentang film Suicide Squad atau Justice League. Bahkan dengan adanya istilah ini, mereka belum menentukan apa nama perkumpulan film-film superhero DC ini.

Namun, di panel C2E2 pada Maret 2020, eksekutif DC, Jim Lee, secara resmi menyebut film-film ini sebagai bagian dari DC Extended Universe. HBO Max bahkan menggunakan istilah DC Extended Universe dilayanan streaming-nya untuk merujuk film-film live action superhero DC Comics pada Mei 2020.

6. Dibentuknya DC Films

Geoff Johns di WonderCon 2017, untuk mempromosikan "Wonder Woman", di Anaheim Convention Center di Anaheim, California (commons.wikimedia.org/Gage Skidmore)

Hampir semua adaptasi film DC Comics gak punya divisi mandiri yang didedikasikan untuk memproduksi film-film ini. Namun, gak lama setelah DC Extended Universe ada, hal ini berubah dengan dibuatnya DC Films. Divisi dalam Warner Bros. ini awalnya dijalankan oleh Geoff Johns dan Jon Berg dan diumumkan dua bulan setelah rilisnya Batman v Superman: Dawn of Justice.

DC Films sendiri diluncurkan untuk mengawasi lebih ketat film-film superhero DC mendatang. DC Films sering kali dianggap sama seperti perusahaan saingannya, yakni Marvel Studios. Meski begitu, DC Films menjadi kemajuan besar yang akan mengubah masa depan DCEU.

7. Film DCEU gagal dibuat untuk layanan streaming

cosplay Batgirl (commons.wikimedia.org/William Tung)

Sebagai bagian dari strategi awal untuk layanan streaming HBO Max, DCEU ingin menambah produksinya untuk HBO Max. Batgirl pun ingin dijadikan film orisinal untuk HBO Max. Gak hanya itu, ada Wonder Twins, yang akan dibintangi KJ Apa dan Isabel May sebagai pemeran utamanya, dan syutingnya dijadwalkan pada musim panas 2022, serta pemutaran perdananya pada 2023.

Namun, semua rencana ini dibatalkan setelah Warner Bros. Discovery mengambil alih DCEU. Studio ini ingin merilis film-film superhero DC Comics ke bioskop ketimbang menayangkannya di HBO Max. Jadinya, film-film DCEU yang direncanakan untuk HBO Max pun banyak yang dibatalkan, termasuk Batgirl, meskipun sudah dalam tahap pascaproduksi dan Wonder Twins yang dibatalkan.

8. Butuh waktu lama untuk DCEU tampil di TV

cuplikan adegan Peacemaker (dok. Warner Bros. Television/Peacemaker)

DC Extended Universe bergabung dengan televisi pada Januari 2022, dengan hadirnya serial TV Peacemaker. Serial TV ini menghadirkan kembali John Cena sebagai Peacemaker dari film DCEU The Suicide Squad (2021). Peacemaker sendiri bercerita tentang kisah masa lalu karakter Peacemaker. 

Peacemaker menjadi acara TV pertama untuk DCEU, tapi sepertinya bukan yang terakhir. Pasalnya, serial TV Amanda Waller dikabarkan juga akan digarap. Gak hanya itu, serial Val-Zod yang akan ditayangkan di HBO Max, sedang tahap produksi oleh Michael B Jordan.

9. Film-film DCEU yang terbengkalai

Leslie Grace saat memerankan Batgirl (instagram.com/lesliegrace)

Meskipun DCEU berhasil membuat beberapa film sejak 2013, DCEU ternyata punya beberapa proyek yang belum selesai, lho. Ada film solo Cyborg, yang direncanakan debut pada April 2020, tetapi dibatalkan. Selain itu, sutradara Suicide Squad, David Ayer, juga membatalkan film Gotham City Sirens, yang akan dibintangi Harley Quinn bersama penjahat perempuan lain dari kisah DC Comics.

Kemudian ada film spin off untuk Deadshot, yang diperankan Will Smith, juga gak pernah terlaksana. Film New Gods karya Ava DuVernay dibatalkan pada April 2021 setelah tiga tahun mengerjakan skenarionya. Sedangkan itu, rencana awal untuk menggarap film Justice League yang kedua juga gak terealisasi.

Nah, yang bikin patah hati banget adalah Batgirl. Soalnya, syuting filmnya sudah selesai, lho. Batgirl sendiri dibintangi Leslie Grace sebagai tokoh utamanya dan direncanakan sebagai film orisinal HBO Max. Namun, pada Agustus 2022, petinggi Warner Bros. Discovery membatalkan film tersebut, terutama karena masalah finansial.

10. Justice League versi Zack Snyder atau Joss Whedon yang menjadi canon DCEU?

Joss Whedon (kiri) di WonderCon 2013 di Anaheim Convention Center di Anaheim, California dan Zack Snyder di San Diego Comic Con International 2016, di San Diego Convention Center di San Diego, California (commons.wikimedia.org/Gage Skidmore | commons.wikimedia.org/Gege Skidmore)

Gak seperti kebanyakan film lain di DC Extended Universe, Justice League, seperti yang kita tahu, punya dua versi. Yap, pertama versi Zack Snyder dan versi Joss Whedon. Justice League versi Zack Snyder bisa dibilang cukup gelap dan dirilis di HBO Max pada Maret 2021. Sementara Justice League yang lebih cerah versi Joss Whedon, ditayangkan di bioskop. 

Penggemar DCEU bertanya-tanya, nih, versi Justice League mana yang menjadi canon (yang dianggap sebagai ciri khas waralaba DCEU). Nah, sutradara Wonder Woman, Patty Jenkins, menganggap kalau versi Zack Snyder yang menjadi canon dan pembuat film DCEU lainnya juga punya pendapat yang sama. Namun, Zack Snyder meragukan kalau versinya menjadi canon DCEU.

Gak diragukan lagi, perjalanan panjang DC Extended Universe memang penuh liku. Meski banyak kontroversi, DC Extended Universe masih digilai banyak penggemarnya di seluruh dunia. Walaupun masa depannya masih diragukan. Kalau kamu sendiri, siapa nih, superhero favorit kamu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team