Kenapa Ryan Reynolds Lebih Sukses di Marvel Dibanding DC?

Ryan Reynolds adalah salah satu aktor Hollywood yang kini berada di puncak popularitas. Reynolds dikenal karena perannya sebagai karakter Deadpool dari waralaba film X-Men. Ia dianggap bisa menghidupkan karakter Deadpool dari versi komik.
Kesuksesannya mengadaptasi karakter Marvel tersebut berbanding terbalik dengan sepak terjangnya bersama DC. Reynolds tampil dalam film live action Green Lantern (2011) yang flop. Lantas, kenapa Ryan Reynolds lebih sukses di Marvel ketimbang DC, ya?
1. Ryan Reynolds jadi bagian dari salah satu film superhero terburuk DC

Kenapa Ryan Reynolds gagal bersama DC? Tentunya karena filmnya, Green Lantern, benar-benar buruk. Reynolds sendiri menganggap film tersebut buruk. Ia juga sempat menjelaskan alasan kegagalan film tersebut pada acara Just For Laughs Comedy Festival di O2 Arena, London (2023).
Dilansir Independent, Ryan mengungkap jika pihak studio overbudget dan terlalu fokus dalam menggarap CGI. Mereka gak pernah memikirkan tentang karakter dan alur cerita dengan baik.
Terlalu fokus dalam pengembangan CGI membuat alur cerita dan karakter dalam film ini sangat dangkal. Selain itu, banyak yang bilang Ryan Reynolds gak cocok memerankan Hal Jordan. Pembawaan karakternya yang humoris, kurang bisa mencerminkan kepribadian dari karakter Hal Jordan yang congkak, percaya diri, dan sedikit arogan.
Unik dan beraninya, Reynolds membuat sedikit parodi di end credits scene film Deadpool 2 (2018). Adegan tersebut membahas andilnya dalam film Green Lantern. Ada pun, adegan singkat itu memperlihatkan Deadpool membunuh Ryan Reynolds yang baru saja selesai menulis naskah untuk film Green Lantern. Lucu dan kreatif!
2. Karakter Ryan Reynolds sangat cocok perankan Deadpool, ikonik banget!

Setelah gagal bersama DC, Ryan Reynolds akhirnya ditunjuk untuk memerankan karakter Deadpool dalam waralaba X-Men dari 20th Century Fox. Sebelumnya, Reynolds pernah perankan karakter Deadpool dalam film X-Men Origins: Wolverine (2009). Namun, karena karakter Deadpool di film tersebut dirombak habis-habisan, ia gak ikonik sama sekali.
Memerankan Deadpool di film Deadpool (2016), Ryan Reynolds akhirnya bisa memberikan penampilan maksimal. Karakter Marvel ini memang dikenal menghadirkan gurauan lucu dan gokil. Apalagi, dengan kemampuan menembus dinding keempatnya yang ikonis. Kepribadian dan ketrampilan komedinya bikin Reynolds seolah terlahir untuk memerankan karakter ini.
Karena penampilannya yang gemilang, Reynolds berhasil membuat film Deadpool untung besar. Dari bujet 58 juta dolar Amerika, film ini dapat pendapatan box office sebesar 782 juta dolar Amerika. Kesuksesan ini akhirnya memantapkan pihak studio untuk membuat sekuel bertajuk Deadpool 2. Film kedua ini juga untung besar, lho! Dari biaya produksi 110 juta dolar Amerika, mereka meraup pendapatan sekitar 785 juta dolar Amerika.
3. Keberhasilannya di waralaba X-Men membuatnya bergabung ke MCU

Kepopuleran karakter Deadpool yang diperankan Ryan Reynolds membuatnya dilirik untuk tampil di Marvel Cinematic Universe (MCU). Akhirnya, melalui kolaborasi Disney dan 20th Century Fox, film ketiga Deadpool berlatar di semesta MCU. Dalam film bertajuk Deadpool & Wolverine (2024) tersebut, ia beradu peran dengan Hugh Jackman yang kembali memerankan karakter Wolverine.
Karena masuk dalam Multiverse Saga, film tersebut menampilkan berbagai varian Deadpool yang diperankan apik oleh Reynolds. Film tersebut gak hanya menyelamatkan MCU yang perlahan mulai merosot popularitasnya, tapi film ini juga meraup keuntungan finansial yang luar biasa. Dari biaya produksi kurang lebih 200 juta dolar Amerika, ia berhasil dapatkan penghasilan box office sebesar 1,3 juta dolar Amerika. Ini jadi salah satu film tersukses yang dibintangi Ryan Reynolds!
4. Kualitas film yang dibintangi Ryan Reynolds jadi faktor perbedaan kesuksesaannya di DC dan Marvel

Dapat disimpulkan, faktor utama yang menyebabkan perbedaan nasib Ryan Reynolds di DC dan Marvel adalah kualitas film yang ia bintangi. Green Lantern punya potensi sebagai film superhero besar, tapi eksekusi yang kurang baik membuatnya gampang dilupakan. Di lain sisi, 20th Century Fox belajar dari kesalahan.
Mereka merombak versi Deadpool di film X-Men Origins: Wolverine yang kurang populer, menjadi lebih akurat dari versi komik. Ini sekaligus memaksimalkan kemampuan melawak Ryan Reynolds yang sangat natural sebagai Deadpool.
Sekarang, karakter Deadpool sudah sangat melekat dalam diri Ryan Reynolds. Sama halnya seperti Robert Downey Jr. dengan Iron Man dan Hugh Jackman dengan karakter Wolverine.
Meski dua film superhero pertamanya terbilang gagal, Ryan Reynolds membuktikan diri bahwa ia bisa bangkit dan meroket. Kini Deadpool menjadi salah satu superhero paling populer yang selalu dinantikan film terbarunya. Semoga Ryan Reynolds bakal segera kembali sebagai Deadpool di film baru MCU, ya!