Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan film Thunderbolts* (dok. Marvel/Thunderbolts*)
cuplikan film Thunderbolts* (dok. Marvel/Thunderbolts*)

Intinya sih...

  • Film Thunderbolts* berhasil menembus box office global sejak hari perdana penayangannya.
  • Masa lalu Yelena terungkap di bayangan The Void, di mana Anya, teman kecilnya, berulang kali mencarinya hingga tewas tertembak.
  • Yelena merasa tak pernah memiliki teman dan keluarga yang bisa menjadi tempatnya untuk "pulang" dan merasa aman karena masa lalunya sebagai pembunuh di Red Room.

Tayang di bioskop Tanah Air sejak Rabu (30/4/2025), Thunderbolts* kini semakin menyita perhatian. Menampilkan aksi dari jajaran eks villain Marvel Cinematic Universe (MCU), film Thunderbolts* berhasil menembus box office global sejak hari perdana penayangannya.

Tak hanya menyuguhkan kolaborasi yang segar dengan sentuhan elemen nostalgia, Thunderbolts* juga menampilkan aksi pertarungan yang membumi disertai sejumlah momen emosional yang baru terkuak. Salah satunya, saat masa lalu Yelena terungkap ketika berada dalam bayangan The Void. Yelena berulang kali melihat gadis bernama Anya yang sedang mencarinya.

Lantas, siapa Anya yang ditemui Yelena dalam The Void di Thunderbolts*? Ini beberapa teori dan penjelasannya!

1. Anya merupakan teman masa kecil Yelena

cuplikan film Thunderbolts* (dok. Marvel/Thunderbolts*)

Masa lalu Yelena terungkap pertama kali saat pertemuan perdananya dengan Bob di bunker. Kemudian, rangkaian masa lalu yang lebih lengkap mulai ditampilkan saat Yelena memberanikan diri memasuki bayangan The Void di pertengahan film. Selama berada dalam bayangan The Void, Yelena seolah harus melewati "ruangan" berisi trauma dan masa lalu yang menyakitkan. 

Salah satu momen yang cukup mengusik Yelena adalah ketika ia melihat peristiwa saat dirinya masih berusia belia di sebuah hutan bersalju. Di sana, Yelena melihat seorang gadis kecil yang mengenakan mantel hitam. Sembari membawa buku cerita, gadis tersebut terus-menerus mencarinya dan memanggil nama Yelena untuk memberitahu bahwa makan siang sudah tersaji di rumahnya.

Sementara itu, Yelena versi belia tampak sedang bersembunyi di balik pohon, meminta gadis tersebut untuk mendekat ke arahnya, sampai akhirnya Yelena keluar dari persembunyian dan menemui temannya. Yelena kemudian menyampaikan permintaan maaf kepada temannya yang bernama Anya tersebut. 

Ironisnya, tak lama setelah Yelena menemui Anya, muncul seorang pria dewasa di belakang Yelena sembari mengarahkan pistol ke Anya dan menembak teman kecil Yelena tersebut. Adegan ini mengungkapkan bahwa Anya merupakan teman Yelena semasa kecil yang berakhir terbunuh. 

2. Anya menjadi ujian pertama Yelena selama menjalani pelatihan di Red Room

cuplikan trailer Thunderbolts* (dok. Marvel/Thunderbolts*)

Momen tragis Anya mencari Yelena hingga berujung tewas tak hanya berputar satu kali, melainkan muncul secara berulang. Lengkap dengan letusan suara pistol yang membuat Anya tewas. Anya, teman kecil Yelena, merupakan bagian dari ujian pertama Yelena dalam menjalani pelatihan di Red Room.

Sama seperti masa lalu Natasha Romanoff yang pernah terungkap di Avengers: Age of Ultron (2015) dan Black Widow (2021), kali ini Yelena tampak diminta untuk menunjukkan loyalitas terhadap Red Room dan keberaniannya dalam memancing "target". Ini menandai titik awal Yelena yang tak hanya dilatih sebagai agen mata-mata asal Rusia, melainkan juga dilatih untuk menjadi "pembunuh" sejak usia belia. 

Kini, saat situasi telah berubah dan Red Room sudah dihancurkan di Black Widow (2021), Yelena justru masih harus menghadapi ingatan masa lalu yang menyakitkan tersebut saat berada dalam bayangan The Void. 

3. Yelena selalu cekatan dalam menuntaskan ujian dan misi di Red Room

cuplikan trailer Thunderbolts* (dok. Marvel/Thunderbolts*)

Peristiwa Anya yang berakhir tewas tertembak ini juga diperlihatkan dengan adanya percikan darah dan buku cerita yang terjatuh di atas salju. Momen ini begitu memilukan, karena Anya hanyalah korban yang jelas tidak bersalah. Ia merupakan teman dekat Yelena semasa kecil dan mereka saat itu sedang bermain bersama, layaknya anak seusia mereka.

Namun, Anya harus mendapatkan akhir hidup yang tragis akibat temannya, Yelena, menjadikannya sebagai "target". Yelena telah "memancing" Anya untuk keluar dari rumah dan pergi ke hutan salju yang sangat jauh sebagai bagian untuk "menuntaskan" misinya di Red Room. Adegan ini membuat Yelena kalut, disertai rasa penyesalan, trauma dan pergolakan batin yang menyelimuti dirinya. 

Di hadapan Red Guardian, Yelena juga mengakui bahwa dirinya sudah melakukan banyak sekali hal buruk yang sangat keji dalam hidup. Sehingga, ia merasa tak pernah memiliki teman dan keluarga yang bisa menjadi tempatnya untuk "pulang" dan merasa aman. Sebab, ia telah dilatih menjadi pembunuh di Red Room sejak usia dini dan itu membuatnya selalu dipenuhi perasaan bersalah, tak berguna, serta hampa. 

Menilik masa lalu Yelena yang sangat pelik dan "penuh darah" sejak usia belia, tema penebusan masa lalu yang diangkat oleh Thunderbolts* memang sangat tepat dan selaras untuk memperkenalkan tim baru di MCU yang didominasi oleh jajaran eks villain dan anti-hero. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team