Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jin Enjoji karakter Dandadan (dok. Yukinobu Tatsu, Science SARU, Shounen Jump+/Dandadan)

Serial Dandadan memperkenalkan berbagai karakter unik dengan latar belakang dan kemampuan supranatural yang menarik, salah satunya adalah Jin Enjoji, atau yang akrab disapa Jiji. Kemunculannya membawa warna baru dalam dinamika cerita, khususnya dalam interaksi antara Momo dan Okarun. Lebih dari sekadar teman masa kecil Momo, Jiji menyimpan misteri yang berkaitan erat dengan dunia spiritual dan menjadi bagian penting dalam perkembangan alur cerita.

Ingin mengenal lebih dalam sosok Jiji dan perannya dalam kisah Dandadan? IDN Times telah merangkum informasi penting mengenai karakter misterius ini mulai dari latar belakang, kemampuan, hingga hubungannya dengan karakter lain. Yuk, langsung saja simak siapa karakter Jiji di Dandadan!

1. Jiji adalah teman masa kecil Momo

Jiji dan Momo karakter Dandadan (dok. Yukinobu Tatsu, Science SARU, Shounen Jump+/Dandadan)

Di masa kecilnya, Jin Enjoji tinggal di Kota Kamigoe bersama orangtuanya. Dia bersekolah di institusi yang sama dengan Momo Ayase, dan keduanya menjalin persahabatan yang erat pada waktu itu. Tanpa disadari oleh Jiji, Momo menyimpan perasaan suka padanya, namun dia tidak pernah memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaannya. Seperti remaja pada umumnya, Jiji adalah anak yang ceria dan tampak memiliki banyak teman. Sifatnya yang ramah memudahkan dia untuk bergaul dengan teman-temannya, menjadikannya sosok yang disukai di kalangan teman sekelasnya.

Kehidupan Jiji terbilang biasa selama dia tinggal di Kota Kamigoe. Namun, persahabatannya dengan Momo mengalami penurunan yang signifikan pada suatu titik di sekolah dasar. Ketika nenek Ayase mendorongnya untuk melaksanakan ritual secara terbuka, teman-temannya mulai memperhatikan. Momo menjadi sasaran ejekan, dan Jiji ikut serta dengan teman-temannya untuk mengejeknya. Insiden ini sangat melukai Ayase, yang memiliki perasaan terhadapnya. Tak lama setelah kejadian tersebut, keluarga Jiji memutuskan untuk pindah ke pegunungan dan keduanya pun kehilangan kontak satu sama lain.

2. Kehidupan Jiji setelah pindah dari kota Kamigoe

potret rumah Jiji dalam anime Dandadan (dok. Yukinobu Tatsu, Science SARU, Shounen Jump+/Dandadan)

Setelah meninggalkan Kota Kamigoe, Jin Enjoji dan keluarganya pindah ke pegunungan demi mencari kehidupan yang lebih baik. Jiji yang selalu memiliki kecintaan mendalam terhadap alam sangat bersemangat untuk menjalani kehidupan impiannya. Rumah yang disewa oleh keluarga Enjoji cukup besar dan bersih. Sebagai seorang anak, Jiji merasa sangat senang dan antusias untuk menjelajahi lingkungan barunya. Suasana tenang dan udara segar di pegunungan memberikan Jiji semangat baru dalam hidupnya. Sayangnya, kegembiraannya tidak bertahan lama, karena dia mulai merasakan ada yang tidak beres dengan rumah barunya.

Jiji merasakan bahwa kamar mandi, toilet, dan berbagai benda di sekitar rumah terasa berbeda dari biasanya. Keraguannya semakin meningkat seiring berjalannya waktu, namun dia kesulitan untuk mengungkapkan perasaannya. Suatu hari, semuanya berubah ketika dia dihadapkan pada roh yang telah menghuni rumah itu selama bertahun-tahun. Jiji tentu saja merasa sangat ketakutan. Namun, situasinya semakin memburuk ketika roh tersebut mengikutinya ke mana pun dia pergi, termasuk dalam mimpinya. Dalam keadaan kurang tidur dan bingung, Jiji berusaha menjelaskan kepada orangtuanya tentang pengaruh jahat di rumah itu, tetapi kekhawatirannya tidak diindahkan.

Karena orangtuanya tidak pernah menganggap serius peringatannya, Jiji merasa sangat kesepian. Dia berusaha sekuat tenaga untuk mengabaikan roh tersebut, tetapi keadaan menjadi semakin gelap ketika kesehatan orangtuanya tiba-tiba memburuk. Sudah saatnya untuk mengambil tindakan, sehingga Jiji memutuskan untuk mencari bantuan dari paranormal terkenal. Pengusiran roh diadakan, tetapi tidak ada yang tampak memberikan dampak pada kekuatan jahat yang mengganggu rumah tersebut.

Lebih buruk lagi, tiga dari lima paranormal yang mencoba mengusir roh itu akhirnya bunuh diri dalam keadaan yang aneh. Tanpa harapan lain yang terlihat, Jiji disarankan oleh paranormal lain bahwa Seiko Ayase adalah satu-satunya harapannya. Hal ini mendorong Enjoji untuk menghubungi Seiko, berharap dia dapat menemukan solusi untuk peristiwa-peristiwa yang mengganggu seputar roh tersebut.

3. Jiji bertemu kembali dengan Momo Ayase

Jiji dan Momo karakter Dandadan (dok. Yukinobu Tatsu, Science SARU, Shounen Jump+/Dandadan)

Setelah mengetahui krisis yang dihadapi Jin Enjoji, Seiko mengundangnya ke rumahnya. Peristiwa ini menjadi momen penting bagi pertemuan kembali dengan Momo Ayase, teman masa kecilnya. Keduanya belum berkomunikasi sejak masa sekolah dasar, dan pertemuan mendadak ini menciptakan ketegangan canggung bagi Momo. Jiji dengan sikap santainya menyapa Momo seperti biasa, sementara Momo, yang bingung dengan kedatangannya yang tiba-tiba menolak kehadirannya di rumah Ayase.

Namun, Jiji segera mengungkapkan kebenaran pahit yang dia alami. Dia menceritakan peristiwa mengejutkan yang terjadi di rumah berhantu dan mengungkapkan bahwa kini dia dapat melihat roh. Setelah sebelumnya mengejek Momo, Jiji merasa bersalah dan tulus meminta maaf atas luka yang telah dia sebabkan. Dengan demikian, kedua teman masa kecil ini akhirnya berhasil mengatasi rasa sakit yang tersimpan di masa lalu. Namun, karena kekuatan Seiko terbatas di Kota Kamigoe, dia mempercayakan tanggung jawab untuk mengusir hantu di rumah Jiji kepada Momo.

Momo, Okarun, dan Jiji pergi ke desa untuk menyelidiki rumah terkutuk tersebut. Mereka menemukan bahwa rumah itu terikat pada monster cacing raksasa yang dikenal sebagai Tsuchinoko. Juga disebut sebagai Ular Besar, makhluk ini telah dihormati oleh penduduk desa, dan pengorbanan rutin telah dilakukan selama dua ratus tahun terakhir untuk menjaga gunung berapi di dekatnya tetap tidak aktif. Tsuchinoko memiliki kekuatan berbahaya, dan ketika bertemu dengan Momo dan teman-temannya, makhluk itu berusaha membunuh ketiga orang tersebut.

4. Jiji dikuasai oleh Evil Eye

Evil Eye karakter Dandadan (dok. Yukinobu Tatsu, Science SARU, Shounen Jump+/Dandadan)

Dalam kekacauan itu, Jiji akhirnya mengetahui asal-usul roh yang telah mengikutinya hingga saat ini. Terungkap bahwa yokai ini dikenal sebagai Evil Eye atau Mata Jahat, yang telah terikat pada rumah pengorbanan Tsuchinoko selama bertahun-tahun. Dahulu kala, ia adalah seorang anak biasa yang sayangnya terpilih sebagai pengorbanan untuk Tsuchinoko. Setelah mengalami kematian yang kejam dan menyaksikan kematian banyak anak tak berdosa seperti dirinya, roh ini mengembangkan kebencian mendalam terhadap umat manusia dan bersumpah untuk membalas dendam.

Jiji merasa simpati terhadap anak muda itu, yang tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk bermain dengan seseorang, dan memutuskan untuk mencari ruangan di mana tubuhnya ditinggalkan untuk membusuk selama ini. Namun, niat baiknya berbalik menjadi bencana ketika dia dikuasai oleh Roh Jahat. Setelah Tsuchinoko dikalahkan, Jiji masih membutuhkan bantuan Momo dan neneknya untuk melarikan diri dari cengkeraman roh jahat tersebut. Dalam prosesnya, Jiji menjadi anggota yang tak tergantikan dalam kelompok eksentrik Momo dan Okarun yang bersama-sama menjalani berbagai petualangan supernatural yang aneh.

Kehadiran Jiji di Dandadan tidak hanya menambah dinamika hubungan antar karakter, tetapi juga membuka lapisan misteri baru dalam cerita. Perannya yang penting dalam menghadapi ancaman supranatural dan keterkaitannya dengan masa lalu Momo menjadikannya sosok yang sentral. Dengan latar belakang yang masih diselimuti teka-teki, Jiji terus memikat perhatian pembaca dan penonton, membuat mereka penasaran untuk mengungkap lebih dalam tentang dirinya dan bagaimana ia akan memengaruhi alur cerita ke depannya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team