11 Fakta Scar, Singa Jahat dan Sadis dalam Film The Lion King

Jika membahas tentang penjahat paling kejam di Disney, pasti kamu teringat dengan nama Scar dalam The Lion King. Yap, soalnya, adegan ketika Scar dengan sengaja menjatuhkan Mufasa, saudara kandungnya sendiri, sangat mengiris hati.
Scar sendiri hadir dalam film klasik Walt Disney Animation Studios berjudul The Lion King (1994) dan remake live action-nya pada 2019, yang menjadi film animasi terlaris sepanjang masa. Kamu sudah menontonnya?
Lantas, seperti apa, sih, latar belakang Scar? Apakah dia memang terlahir dengan nama Scar? Apa yang membuatnya menjadi begitu jahat dan egois? Berikut ini kita akan membahas tentang fakta gelap Scar dari The Lion King.
1. Adegan "Be Prepared" terinspirasi dari propaganda Nazi Perang Dunia II

Penjahat Disney punya lagunya sendiri yang berisi rencana jahat mereka untuk mengalahkan karakter protagonis. Scar pun punya lagunya sendiri yang berjudul "Be Prepared." Lirik dalam lagu itu berisi tentang perintah Scar kepada antek-antek hyena-nya untuk merencanakan pembunuhan Mufasa.
Animator Disney terinspirasi pada rekaman propaganda Nazi dalam Perang Dunia II, terutama ketika Scar berhasil merebut kekuasaan dari tangan Musafa. Sutradara Rob Minkoff memperjelas kalau ia terinspirasi dengan rekaman Nazi era 1930-an untuk membuat adegan dalam lagu "Be Prepared." Warna kuning dan hitam dalam adegan Scar itu juga meniru nuansa berita jadul era Great Depression.
2. Asal-usul nama Scar

Jika kamu amati, Scar sebenarnya punya bekas luka di mata kirinya. Namun, dalam film animasi The Lion King, gak dikasih tahu apakah itu tanda lahir atau karena suatu kecelakaan. Selain itu, gak dijelaskan juga terkait nama "Scar," apakah itu nama aslinya atau panggilan. Namun, jawabannya baru dikasih tahu dua dekade setelah film animasinya dirilis.
Pada akhir 2010-an, Disney Television Animation memproduksi serial TV berjudul The Lion Guard. Dalam serial tersebut, putra Simba yang bernama Kion, melindungi Pride Lands sebagai raja rimba. Meskipun sudah lama meninggal, Scar sesekali muncul dalam wujud hantu. Dari sinilah kita dikasih tahu tentang perubahan Scar dari singa baik menjadi singa jahat.
Ternyata, Scar dulunya adalah raja rimba, dan namanya aslinya adalah Taka, hingga suatu hari seekor ular mematoknya. Mata Scar pun mengalami luka parah, dan Mufasa justru mengejeknya dengan memanggilnya Scar, yang berarti luka.
Setelah kejadian memalukan ini, Scar pun menyimpan dendam dan gak lagi menjadi raja rimba. Akibatnya, Scar bersumpah untuk melengserkan Mufasa suatu saat nanti.
3. Scar ingin menjadikan Nala sebagai ratunya

Dalam Beauty and the Beast (1991), Gaston merayu Belle agar Belle mau menikah dengannya, dan dalam Aladdin (1992), Jafar meminta Genie (Jin) agar Jasmine jatuh cinta padanya. Dalam adegan yang dihapus dari The Lion King, Scar juga melakukan hal yang sama, meminta Nala untuk memuaskan nafsu birahinya.
Adegan itu akan terjadi tepat sebelum Nala meninggalkan Pride Lands untuk mencari bantuan setelah Scar berhasil merebut takhta dari Mufasa. Pasalnya, Scar ingin menjadi seorang ayah, dan ia ingin Nala menjadi ibu bagi anak-anaknya.
Namun, adegan tersebut dihapus dari film, tetapi adegan itu ada dalam musikal Broadway-nya. Adegan itu muncul dengan lagu "The Madness of King Scar," yang ditulis oleh Elton John dan Tim Rice. Dalam lagu itu, Scar bernyanyi, "Tanpa ratu, apa jadinya aku? Jalan buntu, tidak ada garis keturunan, tidak ada keturunan, tidak ada masa depan. Dengan ratu, aku akan punya anak! Keabadian akan menjadi milikku!"
Saat Nala memasuki adegan itu, Scar kembali bernyanyi, "Ah, Nala... waktumu tidak mungkin lebih tepat. Astaga, kau telah tumbuh dewasa." Nala, tentu saja menolak permintaannya dan pergi untuk menyelamatkan wilayah. Dari situlah dia mencari Simba.
4. Rencana jahat Scar gak berhenti sampai dirinya saja

Dalam sekuel The Lion King 2: Simba's Pride (1998), putri Simba yang bernama Kiara, jatuh cinta pada seekor anak singa bernama Kovu. Namun, Simba gak mengizinkan karena hubungan Simba dan Zira, ibu Kovu, sangatlah rumit. Meskipun gak dijelaskan secara lengkap, tetapi hal ini berkaitan dengan rencana jahat Scar.
Zira, Kovu, dan singa-singa liar lainnya gak pernah muncul dalam film klasik The Lion King (1994). Bahkan, seperti yang kita tahu, Scar adalah satu-satunya singa jahat, bersama kaki tangannya, yakni para hyena.
Namun, dalam The Lion King 2, Zira menjelaskan kepada Simba bahwa Kovu dipilih langsung oleh Scar untuk mengikuti jejaknya dan menjadi raja. Zira menambahkan, "Kovu adalah anak terakhir yang lahir sebelum kau mengasingkan kami ke daerah terpencil."
5. "Be Prepared" dinyanyikan dua orang

Aktor Jeremy Irons mengisi suara Scar dalam film animasi The Lion King dan menyanyikan lagu Scar, "Be Prepared." Namun, bait terakhir dari lirik lagu tersebut malah dibawakan oleh pengisi suara Jim Cummings. Kenapa ya bisa begitu?
Saat diwawancarai The Huffington Post, Jim Cummings bilang, "Jeremy mengalami masalah vokal saat merekam lagu itu untuk The Lion King, jadi produser meminta saya untuk menggantikannya. Menyanyikan sepertiga terakhir dari 'Be Prepared'."
Jika kamu dengarkan dengan saksama, kamu pasti menyadari ada sedikit perbedaan dalam suara Scar menjelang akhir lagu, tetapi suaranya memang telah diedit semirip mungkin, sih. Makanya, banyak penonton yang gak menyadarinya. Kebetulan, Jim Cummings juga mengisi suara Ed, hyena yang gila dan suka menjerit-jerit.
Nah, Jim Cummings sendiri memang mengisi suara banyak karakter Disney, nih, seperti Winnie the Pooh, Tigger, Darkwing Duck, dan Pete (sering menjadi saingan Mickey Mouse atau Goofy, tergantung pada proyeknya).
6. Animator dibalik karakter Scar

Animator yang membuat Scar adalah Andreas Deja, seniman Disney yang sering membuat karakter penjahat Disney, seperti Gaston dalam Beauty and the Beast dan Jafar dalam Aladdin. Gak hanya itu, Andreas Deja juga membuat karakter Who Framed Roger Rabbit dan Raja Triton dalam The Little Mermaid. Deja juga membuat Herc dewasa dalam Hercules dan Lilo dalam Lilo & Stitch.
"Bagi saya sebagai seorang animator, saya merasa seperti seorang aktor, meskipun saya bekerja dengan pensil," kata Andreas Deja.
"Kami memang tidak muncul di depan layar, tetapi hal itu sama dengan berakting. Orang-orang terkadang bertanya kepada saya, 'Oh, Anda harus menggambar semua ini. Apakah Anda tidak bosan?' Kami tidak berpikir tentang menggambar, kami berpikir tentang akting."
7. Hubungan Scar dengan hyena terinspirasi dari film dokumenter

Saat film animasi The Lion King baru mulai dikerjakan, Rob Minkoff ditunjuk sebagai pendamping sutradara. Ia bergabung dengan pendamping sutradara yang sudah ada, yakni Roger Allers. Akibatnya, cerita The Lion King pun direvisi.
Nah, setelah mereka menonton film dokumenter National Geographic yang berjudul Eternal Enemies: Lions and Hyenas (1992), para kru film sepakat kalau singa dan hyena punya hubungan yang sangat cocok di alam liar, seperti yang digambarkan dalam film dokumenter tersebut. Jadinya, kru film mengundang produser dokumenter tersebut untuk menjelaskannya lebih rinci tentang hal tersebut.
8. Cakar Scar diperlihatkan sementara singa yang lain engga

Jika kamu perhatikan, Scar adalah satu-satunya singa dalam film animasi The Lion King yang cakarnya terlihat. Mufasa, Simba, Nala, dan semua karakter singa lain memang punya cakar setajam Scar, tetapi animator Disney memilih untuk menyembunyikan cakar mereka. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan kalau Scar adalah karakter antagonis.
9. Penonton dalam pemutaran uji coba The Lion King ingin kru film menghapus adegan Scar membunuh Mufasa

Saat film masih dalam tahap produksi, biasanya studio menyelenggarakan pemutaran uji coba. Nah, penonton diminta untuk menonton potongan film yang belum selesai dan memberikan ulasan yang jujur terhadap film tersebut. Itu kenapa ada adegan yang dihapus atau bahkan di buat ulang sebelum film dirilis ke publik. Hal ini juga terjadi pada film The Lion King.
Seperti yang kita tahu, Scar adalah penjahat yang gak kenal ampun, karena membunuh saudara kandungnya sendiri, Mufasa. Meskipun terlihat gak ada darah, tapi adegan pembunuhan ini sangat traumatis secara emosional.
Kita melihat bagaimana Scar menjatuhkan Mufasa ke kerumunan rusa liar. Kita juga melihat bagaimana Simba berteriak histeris melihat ayahnya terjatuh dari ketinggian kemudian diinjak-injak kerumunan rusa. Simba menangis di samping mayat ayahnya dan memeluk erat ayahnya yang lemas. Adegan yang sangat menyentuh hati.
Seperti yang diceritakan dalam buku The Lion King: The Full Film Script, penonton dalam pemutaran uji coba meminta kepada kru film untuk menghapus adegan kematian Mufasa, karena adegan itu dianggap terlalu menyedihkan. Namun, para kru film bersikeras mempertahankan adegan tersebut. Pasalnya, adegan inilah yang membuat perjalanan Simba semakin seru dan memberikan pesan moral untuk mengatasi masalah hidup.
10. Dalam The Lion King live action, Scar dibuat kurus seperti kekurangan gizi untuk menandakan ketidakadilan yang diterimanya

Dalam remake live action The Lion King (2019), sutradara Jon Favreau ingin semua karakternya semirip mungkin dengan hewan-hewan di alam liar. Oleh karena itu, alih-alih menggambarkan Scar seperti singa jahat dalam film animasinya pada 1994, para pembuat film live action The Lion King harus memutar otak agar Scar terlihat seperti penjahat. Setidaknya, apa yang membuatnya bisa menjadi jahat.
Desainer produksi The Lion King (2019), James Chinlund, menjelaskan bahwa kru film mendesain tubuh Scar dengan tubuh yang lebih kurus. Maksudnya di sini, mereka ingin Scar terlihat seperti singa yang gak mendapatkan perlakuan yang adil. Ditambah lagi, bulu Scar terlihat kusam dan lepek, warna bulunya juga agak memutih, serta penggambaran lain yang memperlihatkan Scar kekurangan gizi dibandingkan saudaranya yang lebih kuat, yakni Mufasa. Nah, dari ketidakadilan inilah Scar akhirnya berontak dan menjadi singa yang jahat.
11. Adegan Scar dibuat gelap, seperti karakternya sebagai penjahat

Dalam kasus Scar remake The Lion King (2019), kru film menampilkan nuansa gelap dalam adegan Scar, seperti tubuh Scar yang tertutup bayangan.
"Kami cenderung menempatkannya di tempat teduh, atau untuk adegan malam dengan hyena, kami menambahkan elemen yang menunjukkan bahwa ia adalah karakter yang gelap," sinematografi Caleb Deschanel menjelaskan.
Scar, bisa dibilang, adalah penjahat yang paling terkenal di antara karakter penjahat Disney lainnya. Scar gak hanya gila kekuasaan, tetapi juga merebut takhta dengan membunuh saudaranya sendiri dan mengusir Simba dari tempat kelahirannya.
Nah, untuk karakter film yang satu ini sebaiknya kita ambil pelajaran, ya, untuk gak bersikap egois dan gila kekuasaan seperti Scar, karena seperti yang kita tahu, Scar dikalahkan oleh Simba.