Srimulat: Hil yang Mustahal, Jokes Lawasnya Masih Segar!

Srimulat: Hil yang Mustahal adalah film yang diproduksi oleh IDN Pictures dan MNC Pictures. Disutradarai oleh Fajar Nugros, film ini sudah tayang di bioskop Indonesia pada 19 Mei lalu. Film ini sendiri mengisahkan tentang perjalanan Srimulat, grup pelawak yang sangat populer di era 80-an.
Nah, jika kamu penasaran dengan bagaimana keseruan film yang satu ini, kali ini penulis sudah merangkum ulasan dari film Srimulat: Hil yang Mustahal. Yuk, simak ulasan berikut.
1. Berfokus pada Gepeng yang bergabung dengan keluarga baru

Seperti yang sudah penulis sebutkan sebelumnya, film ini mengisahkan tentang perjalanan Srimulat, grup pelawak yang sangat terkenal di era 80-an. Film ini berfokus pada Gepeng (Bio One), salah satu pemain perkusi yang bergabung dengan kelompok pelawak Srimulat.
Semuanya dimulai ketika Gepeng menyela pada salah satu penampilan Srimulat di Surakarta. Ketika dirinya berpikir bahwa dia akan dipecat karena hal tersebut, tanpa disangka bahwa Gepeng berhasil menyelamatkan penampilan Srimulat yang saat itu sedang kurang lucu.
Karena hal tersebut, Gepeng diikutsertakan dalam penampilan Srimulat di Jakarta. Perjalanan Gepeng di Srimulat dimulai, namun hal tersebut tentunya bukan hal yang mudah. Pasalnya, Gepeng harus berusaha sebisa mungkin agar dirinya dapat diterima oleh keluarga Srimulat.
Srimulat: Hil yang Mustahal menyajikan cerita yang mudah dimengerti, sederhana, dan menghibur. Mengingat film ini menceritakan tentang Srimulat, film ini juga menampilkan jokes yang sangat khas dengan Srimulat. Meskipun jokes tersebut sudah terbilang jadul, namun para pemain berhasil menghidupkannya kembali sehingga tetap lucu bagi semua kalangan.
2. Selalu ada orang yang tidak menerima orang baru di kelompoknya

Basuki (Elang El Gibran) adalah sahabat Gepeng, sekaligus orang yang paling mendukung Gepeng untuk bergabung dengan Srimulat. Bahkan, aksi Gepeng menyela dalam penampilan Srimulat juga dilakukan atas saran Basuki. Berkat dukungan Basuki, Gepeng juga dapat bergabung dengan Srimulat.
Meski begitu, tampaknya tidak semua orang setuju dengan bergabungnya Gepeng di Srimulat. Tarzan (Ibnu Jamil) menganggap bahwa aksi Gepeng menyela pada penampilannya sangat tidak sopan.
Tarzan merasa bahwa panggungnya sudah dicuri oleh Gepeng, sehingga dirinya tidak menyukai Gepeng. Hal tersebut menjadi tantangan terbesar Gepeng untuk diterima oleh keluarga Srimulat, termasuk oleh Tarzan.
Meskipun Gepeng bisa dibilang sebagai protagonis utama pada film ini, namun film tidak melulu hanya berfokus pada Gepeng. Setiap karakter utamanya memiliki waktu tayang yang relatif sama, sehingga pengembangan karakternya terasa seimbang. Tak hanya dari Srimulat saja, tokoh di luar Srimulat juga memberikan dampak yang besar pada alur cerita.
3. Akting para aktor yang nggak lebai dan berhasil mewakili tokoh asli Srimulat

Mengingat Srimulat adalah kelompok yang berasal dari Surakarta, sebagian besar film ini akan menggunakan bahasa Jawa. Menariknya, para aktor sangat fasih dalam menggunakan bahasa Jawa, meskipun tidak semuanya berasal dari sana.
Akting yang diberikan juga sangat totalitas, sehingga kamu mungkin akan merasa seperti sedang menyaksikan perjalanan Srimulat dari tokoh-tokoh aslinya. Chemistry yang dibangun juga sangat erat, sehingga para pemain tidak terlihat canggung.
4. Warna dan latarnya akan membawa kamu ke era 80-an

Srimulat: Hil yang Mustahal mengambil latar di Surakarta dan Jakarta pada era 80-an. Dimulai dari bangunan, teknologi, hingga pemilihan warna, semuanya diatur untuk menciptakan suasana 80-an yang vintage.
Dalam film ini, kamu akan melihat pemandangan seperti sepeda ontel, becak, hingga mobil-mobil jadul yang sangat melekat dengan suasana pada era tersebut. Suasana yang disajikan dalam film ini akan benar-benar membawa kamu kembali ke era 80-an.
5. Perasaan kamu akan bercampur aduk saat menonton film yang satu ini

Menonton film Srimulat: Hil yang Mustahal sama seperti menaiki roller coaster emosi. Pasalnya, selain menampilkan komedi yang menghibur, film ini juga menghadirkan adegan horor yang sedikit bikin merinding, dan adegan drama yang lumayan mengundang air mata.
Meski begitu, dalam setiap adegannya, film ini tetap menyisipkan lawakan yang khas dengan Srimulat. Bahkan, kamu bisa tertawa di tengah adegan horor yang menegangkan. Bagaimanapun, film Srimulat: Hil yang Mustahal ini tetap merupakan film komedi.
Secara keseluruhan, film ini sangat cocok untuk kamu tonton saat bad mood. Ceritanya yang lucu akan membuat kamu melupakan rasa kesalmu, dan kembali ceria lagi. Untuk kamu yang penasaran dengan keseruan filmnya, jangan lupa nonton di bioskop kesayangan kamu, ya!