cuplikan film Abadi Nan Jaya (Instagram.com/don_damara)
Selanjutnya, teori ketiga yang membahas aspek latar belakang budaya karakter di film ini. Gak bisa dimungkiri pasti ada banyak sekali penonton yang geregetan dengan tindakan-tindakan mereka. Namun beberapa penonton menilai, alasan para karakter tampak kikuk, panik, dan sering bereaksi berlebihan bukan karena naskah yang aneh, melainkan karena film ini sengaja menyesuaikan dengan latar sosial dan budaya desa tempat cerita berlangsung, yaitu Wanirejo.
Bagi warga Wanirejo, segala hal yang bersifat aneh atau tak masuk akal mudah dianggap sebagai kejadian mistis atau kerasukan. Itulah sebabnya, ketika fenomena zombie mulai muncul, mereka tidak bisa langsung memahami bahwa itu wabah atau virus, melainkan mengaitkannya dengan hal-hal supranatural.
Hal ini juga tergambar jelas dari dialog Ningsih saat menelepon Rahman, ketika ia mengatakan bahwa apa yang dilihatnya tampak seperti situasi kerasukan. Dari sini, beberapa penonton menafsirkan bahwa reaksi kikuk dan kebingungan para karakter adalah bentuk realisme budaya, menggambarkan bagaimana masyarakat desa itu memaknai sesuatu yang baru dan di luar nalar.
Ada lagi teori kamu tentang Abadi Nan Jaya?