Tradisi Ramadan di Kampung Durian Runtuh dalam Serial Upin & Ipin

- Momen Ramadan di Kampung Durian Runtuh dirayakan dengan berbagai tradisi, seperti ngabuburit ke surau, salat tarawih, dan memasak bubur lambuk.
- Anak-anak Kampung Durian Runtuh mengaji bersama ustaz Hamzah, mendengarkan kisah nabi, dan membersihkan surau sebagai bagian dari tradisi Ramadan.
- Ada pula bazar Ramadan, pertukaran makanan untuk berbuka puasa, dan silaturahmi antarwarga yang menjadi momen menarik selama bulan suci ini.
Memasuki bulan Ramadan, selalu banyak hal-hal seru yang hanya bisa dirasakan setahun sekali. Mulai dari berbuka puasa bersama, berburu takjil, hingga salat tarawih.
Tak hanya di dunia nyata, di serial kartun Upin & Ipin pun, kita bisa merasakan euforia Ramadan 2025. Sebab, di serial kartun anak-anak ini ada beberapa episode yang menceritakan tentang serunya bulan Ramadan atau bulan puasa, lho.
Euforia tersebut bisa dilihat dari tradisi-tradisi bulan Ramadan ala warga Kampung Durian Runtuh. Seluruh warganya berpartisipasi dalam momen satu tahun sekali ini. Bahkan, tidak hanya warga Kampung Durian Runtuh yang muslim saja yang turut memeriahkan tradisi ini, lho.
Kira-kira apa saja tradisi bulan Ramadan ala Kampung Durian Runtuh di serial Upin & Ipin? Apakah tradisi ini ada di lingkungan rumahmu juga? Coba kita cek, yuk!
1. Mengaji bersama

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk ngabuburit menunggu waktu berbuka puasa. Seperti yang dilakukan anak-anak di Kampung Durian Runtuh ini, mereka pergi ke surau atau masjid kampung mereka untuk mengaji bersama. Momen ini bisa kita lihat di serial Upin & Ipin episode "Rasai Kemenangan", di mana Upin, Ipin, Mail, Ehsan, Fizi, dan Susanti mengaji bersama ustaz Hamzah.
Tidak hanya mengaji, Upin, Ipin dan teman-temannya juga mendengarkan kisah-kisah nabi, hingga diperbolehkan untuk bertanya. Seperti di episode ini, Susanti bertanya ke Ustaz Hamzah kenapa kita perlu berpuasa setiap tahunnya. Kemudian, Ustaz Hamzah pun menjawabnya dengan menjelaskan apa manfaat berpuasa sebagai rukun Islam yang ketiga dan adanya malam Lailatul Qadar, yang hanya ada di bulan Ramadan.
2. Kerja bakti membersihkan surau

Warga Kampung Durian Runtuh memiliki satu-satunya tempat ibadah yang biasa mereka sebut surau. Di episode "Ibadah Puasa", ditampilkan bahwa warga kampung kerap bergotong royong rutin membersihkan surau yang mereka punya. Ada yang berinsiatif mencuci sajadah, mencuci alat salat, hingga menyapu surau.
Seperti yang dilakukan Upin dan Ipin, mereka dengan sukarela membantu Tok Dalang membersihkan surau. Kemudian, ada Abang Iz dengan sukarela membawa sajadah surau yang kotor lagi karena terjatuh dari motor Tok Dalang. Bahkan, Abang Iz mau menanggung biayanya, karena memilih mencucikan sajadah tersebut ke binatu. Lalu, ada Kak Ros yang juga berinisiatif mencucikan alat salat wanita ke binatu, sama seperti Abang Iz.
3. Salat Tarawih berjamaah

Sama seperti bulan Ramadan pada umumnya, di Kampung Durian Runtuh juga rutin diadakan salat Tarawih berjamaah di surau kampung. Momen salat Tarawih juga menjadi waktu untuk saling bersilaturahmi antarwarga kampung. Pasalnya, sehari-hari mereka berkegiatan, seperti bekerja dan sekolah.
Banyak hal menarik yang terjadi saat salat Tarawih. Seperti yang terjadi di Upin & Ipin episode "Al-Kisah Malam Puasa", di mana Upin dan Ipin merayu Opah agar diperbolehkan berangkat salat Tarawih bersama teman-temannya. Meskipun Kak Ros selalu was-was apabila kedua adiknya berangkat Tarawih sendiri, karena mereka lebih sering bermain bersama teman-teman dari pada salat berjamaah.
4. Membuat bubur lambuk

Sama seperti di daerah-daerah lain, di Kampung Durian Runtuh juga ada kudapan khas bulan Ramadan yang biasa dibuat warga setempat. Seperti di episode "Ibadah Puasa", Tok Dalang mengajak anak-anak kampung Durian Runtuh untuk membantunya memasak bubur lambuk. Makanan ini adalah menu berbuka puasa khas masyarakat Malaysia.
Bubur lambuk biasa dimasak dengan cara tradisional, di mana Tok Dalang masih menggunakan tungku kayu bakar untuk memasaknya. Setelah bersama memasak bubur lambuk, Tok Dalang, Upin, Ipin, dan teman-temannya membagi-bagikan bubur lambuk ke seluruh warga kampung. Dengan harapan bisa sama-sama merasakan kenikmatan dan rasa bubur lambuk saat berbuka puasa.
5. Ada bazar Ramadan

Kemudian, di episode "Pengalaman Puasa" juga diceritakan bahwa di Kampung Durian Runtuh juga ada yang namanya bazar Ramadan, lho. Meskipun tidak ditampilkan secara langsung bagaimana bazar Ramadan di serial ini, tetapi murid-murid Tadika Mesra saling menceritakan satu sama lain tentang keseruan bazar Ramadan, seperti dari cerita Mei Mei, ia salah satu yang juga menantikan bazar karena ada berbagai macam makanan.
Ada juga dari cerita Ehsan yang menyebutkan bahwa di bazar Ramadan, ia banyak menemukan penjual donat dan juga cake. Bahkan di bazar Ramadan, Mail mengaku menjual ayam golek lebih mahal dari biasanya, lho!
6. Bertukar makanan untuk berbuka

Tradisi bulan Ramadan terakhir yang biasa dilakukan warga Kampung Durian Runtuh adalah bertukar makanan untuk berbuka puasa. Momen ini salah satunya bisa ditonton di Upin & Ipin episode "Pengalaman Puasa".
Bertukar makanan untuk berbuka juga bertujuan untuk saling membantu warga Kampung Durian Runtuh yang kurang mampu, lho. Dengan begitu, mereka bisa merasakan makanan sama seperti yang lainnya.
Ternyata, banyak hal menarik yang terjadi di Kampung Durian Runtuh saat Ramadan. Semua dilakukan untuk mendapat pahala di bulan penuh kemuliaan ini. Kira-kira, dari tradisi Ramadan serial Upin & Ipin di atas, adakah tradisi yang sama dengan tradisi bulan Ramadan di daerahmu?