Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trending #CancelNetflix, Ini 5 Fakta Film Cuties yang Banyak Dikecam 

variety.com
variety.com

Sempat trending #CancelNetflix terlihat di media sosial Twitter. Rupanya banyak netizen yang mencuitkan tagar tersebut berkaitan dengan film Cuties yang baru saja disiarkan oleh Netflix. Film yang berkisah tentang seorang gadis muslim ini dianggap memiliki konten yang mengeksploitasi anak di bawah umur. Benarkah demikian? Berikut ini 5 fakta dari film Cuties:

1. Film asal Prancis

wegotthiscovered.com
wegotthiscovered.com

Cuties atau Mignonnes merupakan film asal Prancis yang ditulis dan disutradarai oleh Maïmouna Doucouré. Film ini tayang perdana di 2020 Sundance Film Festival pada 23 Januari 2020. Pada festival bergengsi tersebut, Doucouré berhasil memenangkan kategori Directing Award. Film ini sebenarnya akan tayang di bioskop Prancis pada April 2020 namun karena pandemi COVID-19, akhirnya penayangannya ditunda. Layanan streaming popular Netflix kemudian membeli hak siarnya untuk ditonton secara internasional kecuali di Prancis. Cuties bisa ditonton di Netflix sejak tanggal 9 September 2020.

2. Cerita gadis muslim yang senang ngedance

headlinesoftoday.com
headlinesoftoday.com

Cuties bercerita tentang gadis bernama Amy yang baru berusia 11 tahun. Ia lahir dari keluarga muslim asal Senegal yang tinggal di lingkungan miskin di kota Paris. Amy kemudian tertarik dengan kelompok dance twerking “Cuties” yang diikuti juga oleh tetangganya, Angelica. Gaya dance twerking yang cenderung seksi ini tentunya bertentangan dengan ajaran agama yang dianut oleh Amy dan keluarganya. 

3. Kisah anak-anak tapi punya rating 18+

change.org
change.org

Meskipun berkisah tentang gadis di bawah umur, Netflix melabeli Cuties dengan rating 18 . Hal ini tentunya memberikan peringatan bahwa konten di dalamnya memang mengandung unsur dewasa yang tidak cocok ditonton oleh anak-anak atau remaja. Memiliki tokoh utama anak-anak namun dengan konten dewasa inilah yang kemudian menjadi hal yang dipermasalahkan oleh netizen. 

Sang sutradara dan penulis naskah, Maïmouna Doucouré memberikan keterangan, ""Tontonlah “Cuties” sebagai sebuah pengalaman, bukan untuk menilai anak-anak gadis yang ada di film tersebut. Cobalah untuk mengingat ketika Anda seusia mereka."

Dalam banyak hal, Amy menjalani kehidupannya melalui tiga budaya: keluarganya, budaya barat Prancis, dan fiksi hiper-nyata dari media sosial, yang biasanya dibuat pertama di Amerika. Penonton diajak untuk mengalami sendiri betapa sulit dan membingungkannya untuk tumbuh dalam tiga budaya ini.

4. Trending #CancelNetflix

Sebelum perilisannya, sudah banyak netizen yang mengecam film Cuties yang ditayangkan di Netflix. Saat waktu perilisannya pun akhirnya tagar #CancelNetflix menjadi trending di Twitter. Rata-rata netizen mengecam konten dari film Cuties yang dianggap mengeksploitasi seksualitas anak-anak. Dalam film ini, tarian yang dilakukan oleh para pemainnya yang masih anak-anak memang cenderung terlalu seksi.

5. Rating dan review

Kecaman netizen internasional untuk film Cuties juga berimbas pada rating buruk film ini di situs IMDB yang hanya memperoleh 1.7 dari 10 bintang. Namun di situs Rotten Tomato, ratingnya tidak buruk yaitu 7.22 dari 10. Sebenarnya dari kritikus film, ada juga yang memuji film ini seperti Amy Nicholson dari Variety yang beropini bahwa Fathia Youssouf sebagai pemeran utama film ini tampil dengan menawan meskipun seorang pendatang baru.

Pihak Netflix menyebutkan bahwa sebenarnya “Cuties” merupakan film yang sangat feminis dan berisi pesan protes. Sebagai seniman, sang sutradara mencoba memberikan fakta sosial yang cukup miris. Diharapkan politisi, sistem pendidikan, orang tua, dan anak-anak juga harus bersatu untuk memperbaiki apa yang salah, sehingga kita dapat memberikan rumah terindah bagi anak perempuan dan laki-laki kita sehingga mereka dapat tumbuh dengan aman dan menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.

Cuties saat ini masih tayang di platform Netflix meskipun mendapatkan banyak kecaman. Bagi yang penasaran bisa langsung menontonnya. Apakah benar patut dikecam?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agustin Fatimah
EditorAgustin Fatimah
Follow Us