potret Wanda Hamidah di kantor IDN, Kamis (16/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
Setelah akhirnya bisa berlayar, Wanda Hamidah dan rombongan kembali menghadapi rintangan. Kapal yang mereka tumpangi menabrak batu karang. Karena ombak yang cukup besar, bahan bakar kapal juga jatuh ke laut. Alhasil, mereka pun terdampar di salah satu kota kecil di Italia, yang menurutnya tidak pernah ada di peta.
Setelah bermalam selama satu malam di sana, Wanda dan rombongan kembali melanjutkan perjalanan dan berhasil sampai ke Sisilia. Tapi di sini, mereka menghadapi banyak sekali dinamika. Menurut Wanda, saat itu kapalnya mungkin telah disabotase.
“Di Sisilia mulai banyak kapal-kapal, ada 10 kapal, gak cuma Kaiser dan Kamar yang rusak, dan tidak bisa dilanjutkan. Rusak itu sebetulnya banyak dinamikanya kuat banget. Jadi mungkin ada sabotase juga, ada sabotase gak cuma di kapal, tapi ada sabotase di kapten kapal juga,” lanjut Wanda Hamidah.
Meski perjalanannya harus terhenti, Wanda Hamidah yang sudah kembali dengan selamat ke Indonesia sejak 4 Oktober 2025 menyatakan bahwa langkah kemanusiaannya tidak akan pernah berhenti. Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta membasmi genosida.
“Kemarahan kita penting untuk rakyat Palestina, kesedihan kita penting untuk rakyat Palestina, dan tindakan kita sekecil apapun, saya harap jangan ambil yang kecil, ambil tindakan yang besar untuk menghentikan Genosida sebagai warga dunia,” pungkasnya.