Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wanda Hamidah Nilai Pemerintah Saat Ini Lebih Dekat dengan Zionis

potret Wanda Hamidah di kantor IDN, Kamis (16/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
potret Wanda Hamidah di kantor IDN, Kamis (16/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
Intinya sih...
  • Wanda Hamidah tidak tahan lagi melihat genosida di Palestina
  • Pemerintah saat ini lebih dekat dengan zionis menurut Wanda Hamidah
  • Wanda Hamidah mengkritik presiden yang ingin bertemu anak Trump sebagai tindakan tidak etis
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wanda Hamidah sempat mencuri perhatian setelah bergabung bersama rombongan Global Sumud Flotilla (GSF) dalam misi kemanusiaan menuju Gaza. Namun, setelah melewati perjalanan panjang dengan waktu yang gak sebentar, misi tersebut gagal dilanjutkan, karena kapal mereka dibakar oleh pasukan Israel dan beberapa aktivis ditahan.

Ini bukan pertama kalinya Wanda bergabung dalam aksi kemanusiaan untuk Palestina. Ia sudah sejak lama terlibat aktif dalam berbagai aksi kemanusiaan untuk Palestina, baik di Jakarta maupun luar kota. Berdasarkan pengalaman panjangnya selama ini, Wanda menilai, pemerintah saat ini lebih dekat dengan zionis.

1. Wanda Hamidah mengaku sudah tidak tahan lagi melihat genosida di Palestina

IMG_0106.jpeg
potret Wanda Hamidah di kantor IDN, Kamis (16/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Selama ini, Wanda Hamidah memang dikenal cukup vokal bersuara untuk Palestina. Dalam program Ngobrol Seru bersama IDN Times dengan tema "Gaza: Peace, Justice, and A Future" pada Kamis (16/10/2025), Wanda mengaku sudah tidak tahan lagi melihat genosida yang terjadi hingga akhirnya memutuskan untuk ikut dalam setiap aksi bela Palestina, baik di Jakarta, maupun luar kota.

“Semenjak melihat Palestina di-genocide, aku gak bisa tahan lagi. Terus kalau setiap aksi-aksi di Jakarta, sampai di luar kota, aku suka ikut, datang, diskusi, turun ke jalan, long march, beberapa kali di Monas, di Kedubes Mesir, di Kedubes, aku sering menghadiri diskusi-diskusi,” kata Wanda.

2. Wanda Hamidah nilai pemerintah saat ini lebih dekat dengan zionis

potret Wanda Hamidah di kantor IDN, Kamis (16/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
potret Wanda Hamidah di kantor IDN, Kamis (16/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Wanda melanjutkan, ia terpaksa bergabung dengan delegasi dari Malaysia, karena pemerintahnya memberikan dukungan penuh.

“Aku terpaksa ikut delegasi Malaysia, karena kita gak punya delegasi yang resmi sendiri. Kalau Malaysia kan delegasinya all out, karena didukung oleh pemerintahnya. Kalau kita tidak didukung oleh pemerintahnya, malah sebaliknya menurut saya, pemerintah sekarang sangat jauh dan lebih dekat dengan zionis,” lanjutnya.

3. Kritik presiden yang ingin bertemu anak Trump

potret Wanda Hamidah di kantor IDN, Kamis (16/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
potret Wanda Hamidah di kantor IDN, Kamis (16/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Selain itu, Wanda Hamidah secara terbuka juga mengkritik soal kabar Prabowo ingin bertemu Eric Trump, putra Donald Trump sekaligus wakil presiden eksekutif Trump Organization.

“Menurut saya, secara di dunia internasional pembicaraan yang sangat tidak etis seorang presiden meminta pertemuan dengan anak Donald Trump. Itu sangat memalukan sekali. Anak Donald Trump itu siapa? Bukan pejabat publik dan tidak ada urusan kenegaraan, tidak ada urusan pemerintahan, politik, dan ekonomi,” ucap Wanda kepada awak media setelah acara.

Ia melanjutkan, ”Kan bisa dibaca arahnya ke mana, akhirnya kan terbuka sendiri bahwa zionisme ini masuk lebih kencang melalui Indonesia, tidak cuma dari sisi kerja sama tentang rakyat, tentang kerja sama olahraga ataupun kerja sama akademik.”

Menurut Wanda, saat melakukan kerja sama dengan zionis, maka hal itu sama dengan menjustifikasi genosida yang mereka lakukan terhadap Palestina. Ia juga menilai hal tersebut sebagai pengkhianatan terhadap UUD 1945.

“Kita adalah bagian yang harus menghapuskan penjajahan dari muka bumi, tapi kok malah kita mendukung penjajahan, kita mendukung pelaku genosida, bukan malah mengecam dan menuntut pemberian sanksi, yang harusnya diberikan sanksi. Kemudian kita menjadi bangga duduk bersama Trump dan LCC yang itu adalah proksinya zionis,” kata Wanda.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahrotustianah
EditorZahrotustianah
Follow Us

Latest in Hype

See More

7 Fakta Peran Ja Phachara dalam Drama Thailand The Love Never Sets

16 Okt 2025, 21:57 WIBHype