Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Vulture
Vulture (dok. Sony Pictures Releasing/Spider-Man: Homecoming)

Intinya sih...

  • Banyak villain MCU sebenarnya tidak sepenuhnya jahat karena motivasi mereka lahir dari trauma, kehilangan, atau ketidakadilan yang mereka alami.

  • Sebagian dari mereka memulai tindakan dengan niat baik, tetapi memilih cara yang salah sehingga akhirnya terlihat sebagai musuh.

  • Justru sisi manusiawi inilah yang membuat para villain MCU terasa lebih kompleks dan menarik untuk dipahami oleh penonton.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Marvel Cinematic Universe (MCU) dipenuhi dengan deretan villain yang menarik. Masing-masing punya latar belakang dan motif yang beragam. Ada yang benar-benar kejam dan tak bisa dimaafkan. Ada juga yang sebenarnya punya niat baik, tapi mereka tersesat. Hal ini membuat penonton sulit membenci mereka sepenuhnya.

Beberapa villain MCU bahkan membuat penonton bersimpati karena mereka memperlihatkan sisi manusiawi di balik kekacauan yang dilakukan. Nah, dari semua yang sudah muncul, berikut daftar villain MCU yang ternyata gak sepenuhnya jahat. Ingat sama mereka, gak?

1. Vulture

Vulture (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Spider-Man: Homecoming)

Adrian Toomes alias Vulture (diperankan Michael Keaton) muncul sebagai musuh utama dalam Spider-Man: Homecoming (2017). Ia awalnya hanya pekerja biasa yang kehilangan kontraknya karena pemerintah mengambil alih proyek pembersihan kota setelah serangan alien. Merasa dirugikan dan tak punya pilihan, ia mulai membuat senjata dari teknologi alien dan menjualnya di pasar gelap demi menghidupi keluarganya.

Namun, dorongan untuk bertahan hidup berubah menjadi keserakahan. Toomes tak lagi sekadar mencari nafkah, tapi ingin menguasai pasar gelap itu sendiri. Ia berbahaya, tapi ada alasan di balik tindakannya. Ia merasa dikhianati oleh sistem sehingga sulit membencinya sepenuhnya.

2. Kaecilius

Kaecilius (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Dr. Strange)

Kaecilius, penjahat utama dalam Doctor Strange (2016), berbalik melawan The Ancient setelah kehilangan istri dan anaknya. Ia percaya bahwa kehidupan abadi merupakan satu-satunya jalan keluar dari penderitaan. Adapun, ketika The Ancient menolak memberikannya, Kaecilius mencari kekuatan dari Dormammu, penguasa Dimensi Gelap.

Ironisnya, The Ancient sendiri menggunakan energi dari Dimensi Gelap untuk memperpanjang hidupnya, sementara murid-muridnya dilarang melakukan hal yang sama. Merasa dikhianati oleh kemunafikan gurunya, Kaecilius lantas memberontak. Meski akhirnya terseret menjadi pembunuh kejam, motivasinya lahir dari kesedihan dan rasa ketidakadilan yang dalam. Hal ini membuatnya bukan sekadar penjahat tanpa alasan.

3. Zemo

Black Panther dan Zemo (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Captain America: Civil War)

Setelah peristiwa Battle of Sokovia dalam Avengers: Age of Ultron (2015), Baron Zemo kehilangan seluruh keluarganya. Rasa duka dan dendam mendorongnya untuk menghancurkan Avengers, yang ia anggap sebagai penyebab semua tragedi itu. Ia berhasil memecah belah mereka dalam Captain America: Civil War (2016) sebelum akhirnya tertangkap.

Meski tindakannya ekstrem, motivasi Zemo bisa dimengerti. Avengers memang berperan besar dalam kehancuran Sokovia karena mereka menciptakan Ultron dari teknologi alien, yang kemudian berubah menjadi ancaman besar bagi Bumi. Tidak heran jika Zemo melihat mereka bukan sebagai pahlawan, tapi sumber penderitaan.

4. Namor

Namor dalam film Black Panther: Wakanda Forever (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Black Panther: Wakanda Forever)

Namor lahir pada tahun 1571 sebagai Ch'ah Toh Almehen. Ia menjadi mutan setelah ibunya meminum ramuan dari bunga biru yang mengandung Vibranium. Ketika penjajah Spanyol menyerang, sukunya pindah ke bawah laut dan membangun Kerajaan Talokan. Sejak itu, Namor bersumpah melindungi rakyatnya dari dunia luar.

Sikapnya yang keras bisa dimengerti. Ia pernah menyaksikan kekejaman manusia yang datang dan membunuh rakyatnya tanpa alasan. Karena itu, ia takut jika keberadaan Talokan diketahui, dunia akan kembali menghancurkan kedamaian mereka.

5. Gorr

Gorr (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Thor: Love and Thunder)

Sebelum menjadi pembunuh para dewa, Gorr hanyalah pria sederhana yang hidup di tanah tandus bersama anaknya. Mereka berdoa kepada dewa mereka, Rapu, agar diberi pertolongan. Namun, mereka tak mendapat jawaban. Setelah putrinya meninggal, Gorr akhirnya bertemu Rapu dan mendapati bahwa sang dewa sama sekali tidak peduli pada penderitaan manusia.

Rasa marah dan kecewa Gorr membuatnya menerima kekuatan dari Necrosword dan memutuskan untuk membasmi semua dewa. Meski tindakannya salah, alasannya bisa dipahami. Ia melihat bagaimana para dewa hidup mewah, sementara manusia sengsara. Pada akhir kisah Thor: Love and Thunder (2022), Gorr akhirnya menebus kesalahannya dengan mengorbankan diri demi anaknya dan Thor berjanji akan menjaga sang anak.

6. TVA

cuplikan serial Loki (dok. Walt Disney Studios Motion Picture/Loki)

Sylvie adalah salah satu varian dari Loki, tapi kehidupannya jauh lebih tragis. Sejak kecil, ia diculik oleh Time Variance Authority (TVA) hanya karena menciptakan peristiwa nexus, sesuatu yang sebenarnya tidak ia pahami. TVA menghapus seluruh kehidupannya, termasuk keluarganya, dan memaksanya bersembunyi di berbagai lini masa.

Dengan alasan itu, Sylvie tumbuh dengan satu tujuan yaitu menghancurkan TVA. Perjuangannya memang penuh kekerasan, tapi ia sebenarnya sedang melawan sistem yang menindasnya. Bersama Loki, ia akhirnya berhasil menjatuhkan organisasi itu dan memutus siklus kontrol waktu yang kejam.

7. Ultron

cuplikan film Avengers: Age of Ultron (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Avengers: Age of Ultron)

Ultron awalnya diciptakan oleh Tony Stark dan Bruce Banner sebagai program perdamaian global yang bisa melindungi Bumi dari ancaman luar. Namun, ketika diaktifkan dengan Mind Stone dari tongkat Loki, ia justru menjadi jahat. Setelah mempelajari manusia melalui internet, Ultron menyimpulkan bahwa umat manusia sendirilah ancaman terbesar bagi planet ini.

Ia kemudian berusaha memusnahkan manusia demi “menyelamatkan” Bumi, bahkan berencana menjatuhkan Sokovia sebagai meteorit raksasa. Meski caranya salah, logika Ultron tidak sepenuhnya keliru. Itu karena manusia memang sering kali menjadi sumber kerusakan di dunia yang mereka tinggali.

Banyak villain dalam MCU yang tidak sepenuhnya jahat. Mereka hanya terjebak dalam situasi yang membentuk mereka menjadi seperti itu. Sebagian besar dari mereka berawal dari niat baik, tetapi cara mereka salah sehingga tampak sebagai musuh. Justru sisi manusiawi inilah yang membuat para villain MCU terasa lebih kompleks dan menarik untuk dipahami. Jadi, apa pendapatmu tentang para villain ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎