potret Wanda Hamidah di kantor IDN, Kamis (16/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
Selain membagikan pengalamannya yang pilu selama misi kemanusiaan bersama GSF, Wanda Hamidah juga menyampaikan keraguannya terhadap hasil pembicaraan damai (peace talk) yang baru-baru ini digelar di Mesir. Menurutnya, pemilihan lokasi perundingan itu sendiri sudah menunjukkan ketimpangan posisi.
“Saya gak melihat ada ada itikad baik dari peace talk yang kemarin di Mesir. Dari pemilihan lokasi Mesirnya aja, itu udah negara pro-zionis yang pemerintahnya kalau kalian lihat, Mesir itu sadis sekali sama pejuang-pejuang dan pro-pro demonstran, pro-Palestina,” kata Wanda Hamidah menyoroti perlakuan keras yang dilakukan oleh otoritas Mesir terhadap aktivis dan simpatisan Palestina.
Walaupun menghadapi banyak tantangan dan dinamika politik global yang tidak berpihak, Wanda tetap merasa optimis. Menurutnya, masih ada harapan besar karena belakangan, solidaritas global semakin meningkat. Gerakan masyarakat sipil dari berbagai belahan dunia pun kini mulai bersuara untuk rakyat Palestina.
“Tentunya kita gak boleh percaya sama Mesir dan tadinya saya berpikir ini adalah perjuangan yang lama dan sangat panjang, tapi sekarang kita sudah tahu, dalam kita melihat dua tahun Genosida ini, rakyat dunia sudah berpihak pada Palestina,” lanjutnya.