TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Praktik Relijius Paling “Menantang” di Seluruh Dunia

Harus nekat untuk menjalaninya

dailymail.co.uk

Bagi kebanyakan orang praktik relijius adalah sesuatu yang dilakukan secara rutin di waktu tertentu untuk mendekatkan diri pada Tuhannya. Namun, untuk beberapa kepercayaan, ritual tersebut harus dibarengi keberanian dan rasa nekat dalam melakukannya. Seperti 10 praktik relijius paling menantang di seluruh dunia ini!

1. Duduk di puncak pilar selama bertahun-tahun.

holycrossbookstore.com

Di era terakhir kerajaan Romawi, banyak yang melakukan praktik ini, terutama para penganut agama Kristen masa itu. Terlepas dari menjadi agama yang terlarang sampai menjadi agama satu-satunya yang diperbolehkan, para penganut agama kristen saat itu gak ingin disamakan dengan masyarakat Romawi. Karena mereka menganggap masyarakat Romawi sangat keji dan berdosa. Akhirnya mereka melakukan praktik duduk di puncak pilar selama bertahun-tahun untuk membedakan “keimanan” mereka dengan masyarakat romawi kuno.

2. Bertapa di gua atau ujung jurang dalam waktu lama.

khanacademy.org

Di zaman kuno, daerah yang kini dikenal sebagai Afghanistan dulunya menjadi pusat suatu kepercayaan. Misalnya Bamyan yang memiliki banyak gua yang dulunya dijadikan tempat bertapa para biksunya. Semakin tinggi guanya, maka semakin tinggi tingkat “keimanannya”. Semakin tinggi guanya, semakin berisiko untuk nyawa dalam perjalanan menuju ke sana, bertahan bertapa di sana, maupun kembali dari sana.

3. Mengisolasi diri di suatu ruangan seumur hidup.

mirabaistarr.com

Di pertengahan zaman, banyak orang “beriman” yang dinilai dari kesanggupannya untuk mengurung diri seumur hidup di ruangan kecil demi Tuhannya. Ruangan kecil tersebut akan diberi lubang kecil untuk tetap bisa berkomunikasi dengan dunia luar dan menjadi fasilitas pemberian makanan serta minum. Mereka yang bertekad menjalani praktik ini akan menjadi populer di masyarakat saat itu, misalnya Julian Norwich dari Inggris di abad ke-14.

4. Berjalan atau berlari di atas bara api sambil membawa cawan yang juga membara.

listverse.com

Praktik ini banyak ditemukan di seluruh belahan dunia, tapi paling banyak terlihat di India Selatan. Yang paling terkenal adalah yang dilakukan di Kuil Mariamman. Tergantung jumlah peserta tiap ritual, ritual ini bisa berlangsung selama berjam-jam. Pernah suatu kali saking panasnya sampai membuat dinding kuil perlu disiram air berkali-kali. Terbayang bagaimana panas yang harus dialami para pesertanya?

Baca juga: Inilah 8 Peraturan Hukum Teraneh di Zaman Romawi Kuno

5. Menghindari makanan pada umumnya sampai benar-benar gak makan apapun.

listverse.com

Menurut filosofi Daoisme, sangat memungkinkan bagi manusia untuk mencapai keabadian hidup. Caranya adalah merubah reaksi tubuh dengan berbagai ritual ekstrim. Awalnya mereka akan mengurangi karbohidrat, sampai mereka bisa gak makan sama sekali. Mereka percaya bahwa makanan bukannya memperpanjang hidup, tapi malah mengurangi usia seseorang.

6. Mengitari kuil sambil bergulung-gulung di tanah.

listverse.com

Beberapa praktik di India mengharuskan para penganutnya untuk mengitari kuil berlawanan arah jarum jam. Ini diangkap menunjukkan respek terhadap para dewa. Selebihnya mereka harus mengitarinya sambil bergulung-gulung di atas tanah.

7. Melakukan ritual inisiasi pengorbanan di mana kamulah yang dikorbankan.

listverse.com

Dewa Iran kuno, Dewa Mithra, dianggap memerlukan pengorbanan nyawa. Gak hanya dipuja sebelum dan saat zaman Zoroastrian, dewa ini juga menyebarkan pengaruhnya ke kerajaan Romawi. Prajurit yang merasa siap untuk “beriman” untuk dewanya, akan dikorbankan dalam ritual dan dimakan oleh penganutnya yang lain.

8. Hidup sebagai vegetarian tapi gak boleh bercocok tanam atau memanen tanamanmu sendiri.

ancient-origins.net

Dari abad ke-3 sampai ke-15, Manichaenisme adalah salah satu kepercayaan mayoritas dunia. Agama ini telah dianggap punah. Salah satu yang paling diingat adalah mereka melakukan praktik hidup vegetarian tapi melarang keras untuk memproses semua tanaman mereka sendiri.

9. Merayakan festival Urs di Ajmer dengan menusukkan pisau ke matamu sendiri.

news24.com

Urs adalah festival 6 hari yang dirayakan para sufi di banyak kota, khususnya di Ajmer. Festival ini bermaksud memperingati hari kematian Moinuddin Chishti, seorang sufi pendiri kelompok ini. Dalam festival ini, sekelompok pria akan melakukan banyak aksi mengerikan yang berisiko terhadap nyawa mereka.

Baca juga: 10 Rasa Es Krim Zaman Dulu yang Pasti Belum Pernah Kamu Dengar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya