TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sering Terjadi, 5 Modus Penipuan Kartu Kredit Ini Bikin Emosi 

Jangan mau dimodusin ya

Ilustrasi modus penipuan kartu kredit (Shutterstock/fantom_rd)

Jakarta, IDN Times - Kemudahan layanan transaksi digital bisa banget jadi celah buat para penipu nih. Modusnya bisa bermacam-macam lho, makanya kamu wajib waspada banget ya guys!

Buat kamu pengguna kartu kredit, pernah gak sih ditelepon oknum-oknum penipu? Duh, jangan sampai deh ya. IDN Times gak mau banget kamu emosi nantinya. Makanya, kamu perlu tahu juga nih modus-modus penipuan kartu kredit berikut ini. Coba simak sampai akhir!

Baca Juga: 7 Cara Kecerdasan Buatan Melindungimu Dari Penipuan Online

1. Modus poin kartu kredit yang bisa ditukar hadiah

Ilustrasi pengguna kartu kredit (Shutterstock/GaudiLab)

Modus yang pertama ini memang menarik lho! Sesimpel tukar poin kartu kredit untuk mendapatkan hadiah, seperti smartphone, voucher belanja, sepeda, playstation dan sebagainya. Siapa coba yang gak tergiur? Si penipu ini biasanya telepon dengan mengatasnamakan pegawai bank.

“Poin kartu kredit Anda sudah cukup untuk ditukarkan dengan hadiah. Nanti akan ada kode 6 angka yang dikirim lewat SMS, silakan disebutkan untuk aktivasi dan pendataannya.” Kalau kamu menerima telepon yang mirip kalimat tersebut, sudah dapat dipastikan itu penipuan ya. Soalnya, siapapun orang lain termasuk pegawai bank gak boleh tahu kode 6 angka ini.

2. Awas terjebak! Modus perubahan tarif layanan kartu

Ilustrasi pengguna kartu kredit (Shutterstock/GaudiLab)

“Halo, selamat siang. Saya ingin menginformasikan tentang adanya perubahan tarif layanan kartu kredit, kalau Anda merasa keberatan kami bisa bantu. Nanti kami kirim kode lewat SMS, mohon bacakan nomornya untuk sinkronisasi data.” Setelah kamu mendengar kalimat ini, rasanya meyakinkan banget ya kalau ini berasal dari bank.

Padahal, telepon seperti ini termasuk penipuan lho. Kok bisa? Jelas banget kok, di saat si penipu menanyakan kode yang dikirim lewat SMS, auto ketahuan deh. Ingat guys, itu nomor keramat yang hanya kamu saja yang boleh tahu. Jangan bagikan ke siapapun ya!

3. Penipu berkedok penjual online, waduh!

Ilustrasi penipu kartu kredit (Shutterstock/Andrey_Popov)

Buat kamu yang sering belanja online, hati-hati ya. Jangan sampai tertipu sama orang yang mengaku sebagai penjual online. Biasanya si penipu menawarkan pengiriman barang yang lebih cepat dan berpura-pura lagi banyak pesanan. Terkadang juga si penipu berdalih akun e-commerce yang ia miliki sedang gangguan. 

Sehingga, si penipu langsung menghubungimu melalui telepon dan meminta kode 6 angka yang dikirim lewat SMS. Wah, kalau kamu gak teliti bisa-bisa kamu percaya aja nih. Yuk, jadi pembeli yang cerdas dan jangan sembarangan bertransaksi online ya.

4. Update data, tapi kok minta kode rahasia?

Ilustrasi pengguna kartu kredit (Shutterstock/Prostock-studio)

Kali ini, modus yang dipakai penipu masih mengatasnamakan pegawai bank. Si penipu beralasan nasabah harus melakukan update data. Kalimat yang sering dipakai biasanya “Kami kirimkan kode ke nomor HP Anda, cukup diinformasikan nomornya saja ke kami untuk update data. Aman kok, karena yang kami minta bukan nomor PIN.”

Kode yang diminta si penipu ini jelas kode 6 angka yang rahasia ya alias kode One Time Password (OTP). Password sekali pakai ini berfungsi sebagai sistem keamanan dalam transaksi, umumnya transaksi online. Dengan memasukkan nomor OTP, berarti kamu menyetujui penggunaan kartu kredit untuk membayar transaksi. 

Selalu ingat ya guys, nomor OTP bersifat rahasia dan gak boleh diberitahukan kepada siapapun, termasuk pegawai bank. Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) gak bosan-bosan mengingatkan buat kamu tentang pentingnya menjaga kerahasiaan nomor OTP dan waspada terhadap modus penipuan kartu kredit dengan meminta nomor OTP. Untuk informasi selengkapnya kamu bisa klik di sini ya!

Baca Juga: Awas Tertipu, 3 Cara Menghindari Penipuan Modus Marketplace

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya