TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta tentang Tahun Baru Imlek yang Dirayakan Banyak Orang di Dunia

Tahun ini tidak dirayakan secara meriah karena COVID-19

Unsplash.com/Bady Abbas

Secara umum, Imlek atau Sincia merupakan sebuah tradisi perayaan tahun baru yang dirayakan oleh mayoritas orang Tionghoa. Nah, uniknya, tradisi Imlek juga kerap dirayakan di banyak negara, bahkan di negara-negara barat - meskipun tidak semeriah perayaan Imlek di Asia.

Tentunya kamu penasaran dengan fakta dan sejarah mengenai Imlek atau pergantian tahun ini, bukan? Yuk, disimak!

1. Sejarah Tahun Baru Imlek

Unsplash.com/Olivia Colacicco

Seperti dicatat dalam laman China Highlights, sejarah perayaan Tahun Baru Imlek sudah ada sejak lama, yakni sekitar 3.500 tahun lalu di zaman Tiongkok kuno. Beberapa sejarawan meyakini bahwa Imlek berasal dari Dinasti Shang yang berkuasa pada 1600 - 1046 Sebelum Masehi.

Masih dari laman yang sama, pada awalnya Imlek dirayakan untuk menghormati dewa dan leluhur. Namun, seiring berjalannya waktu, perayaan Imlek menjadi sebuah perayaan pergantian tahun biasa yang justru identik dengan makan dan berkumpul bersama keluarga.

Oh ya, meskipun diduga berasal dari Dinasti Shang, penanggalan Tiongkok kuno justru ditetapkan dan diperbarui pada era Dinasi Han (202 SM - 220 M). Festival Imlek yang diadakan pada era Dinasti Han merupakan hari pertama dari bulan pertama dalam kalender lunar Tiongkok.

Sumber: https://www.chinahighlights.com/travelguide/festivals/chinese-new-year-history.htm#

Baca Juga: 10 Kue Khas Tahun Baru Imlek yang Nikmat saat Kumpul Bareng Keluarga

2. Ada beberapa hal unik yang wajib dilakukan setiap Tahun Baru Imlek

Unsplash.com/Jason Leung

Mirip seperti tradisi tahun baru lainnya, Imlek juga memiliki beberapa hal unik yang selalu dilakukan oleh orang-orang yang merayakan. Mungkin beberapa tradisi dan ritual bisa sangat berbeda di tiap-tiap negara. Bahkan, tradisi Imlek pun sudah bergeser menjadi perayaan yang sangat berbeda dengan perayaan tahun baru di Tiongkok pada zaman dulu.

Menurut laman The Culture Trip, beberapa hal yang kerap dilakukan dalam perayaan Imlek adalah berkumpul bersama keluarga. Selain itu, saling memberikan hadiah (angpau) dan mendekorasi ruangan dengan warna-warna terang juga menjadi hal wajib yang dilakukan pada saat perayaan Imlek.

Di beberapa negara, tradisi Imlek dirayakan dengan membersihkan rumah dari segala macam debu dan kotoran. Namun, bersih-bersih rumah biasanya dilakukan pada saat menjelang Imlek. Banyak orang percaya, dengan memasuki tahun baru saat kondisi rumah yang bersih, akan membawa kebaikan di tahun berikutnya.

3. Imlek identik dengan warna merah, kuning, dan emas

Unsplash.com/Lalitphat Phunchuang

Pada saat memasuki perayaan Imlek, kita akan melihat banyak dekorasi dan pernak-pernik yang mayoritas berwarna merah, kuning, atau emas. Mulai dari lampion, lampu, baju, amplop angpau, dan lain sebagainya pasti identik dengan ketiga warna tersebut. Biasanya, warna merah tetap menjadi warna yang paling dominan di antara warna-warna lainnya.

Mengapa Imlek identik dengan warna merah, kuning, dan emas? Menurut laman Nations Online, orang-orang zaman Tiongkok kuno percaya dengan elemen pada warna-warna dasar. Nah, dalam setiap elemen yang ada pada tiap-tiap warna, diyakini memiliki karakter kuat yang akan menggambarkan dari warna-warna tersebut.

Bagi orang-orang Tiongkok, sejak zaman dulu warna merah diidentikkan dengan warna perayaan, kebahagiaan, kesuksesan, dan keberuntungan. Sedangkan, warna emas diidentikkan dengan kemakmuran dan kesejahteraan. Kalau warna kuning, secara umum digambarkan sebagai representasi kesehatan, empati, dan kebaikan hati.

Dengan adanya warna merah, kuning, dan emas dalam perayaan Imlek, orang-orang yang merayakan berharap bahwa di tahun selanjutnya ada kesuksesan, kebahagiaan, kesehatan, dan kebaikan terjadi dalam kehidupan mereka. Sebetulnya hal ini mirip dengan perayaan tahun baru lain pada umumnya, di mana ada banyak orang yang mengharapkan sesuatu yang lebih baik di tahun-tahun selanjutnya.

4. Ada mitos naga dalam perayaan Imlek di zaman Tiongkok kuno

Unsplash.com/Sandy Millar

Laman Travel China Guide menulis bahwa dalam perayaan Imlek zaman dulu, ada mitos-mitos yang kuat beredar di lingkungan sosial masyarakat. Salah satu mitos yang paling terkenal dan berhubungan dengan Imlek adalah naga. Lalu, bagaimana mitos mengenai naga itu berasal?

Rupanya, kisah naga tersebut mucul pada cerita-cerita rakyat di zaman Tiongkok kuno. Monster naga tersebut dinamakan Nian yang memiliki gigi dan tanduk yang besar dan tajam. Orang-orang Tiongkok zaman dulu percaya bahwa Nian akan datang di akhir tahun lunar dan akan memangsa manusia serta hewan ternak.

Itu sebabnya, ribuan tahun lalu ada beberapa masyarakat Tiongkok kuno yang akan mengasingkan diri ke sebuah tempat terpencil setiap menjelang malam tahun baru. Tujuannya adalah menghindari serangan Nian. Nah, akhirnya warga desa menyalakan lilin yang diletakkan di dalam lentera berwarna merah untuk menakut-nakuti Nian.

Baca Juga: 9 Ide Hiasan dan Dekorasi untuk Menyambut Imlek

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya