TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Negara dengan Aturan Lockdown Paling Ketat dan Keras di Dunia

Negara-negara mana saja, ya?

static.timesofisrael.com

Lockdown adalah sebuah tindakan ekstrem dalam menutup sebuah wilayah secara ketat. Dalam karantina ketat seperti ini, setiap orang yang berada di wilayah tersebut dilarang keluar rumah. Begitu juga sebaliknya, orang dari luar juga tidak boleh masuk ke wilayah itu.

Tidak mudah menjalankan protokol lockdown dalam sebuah negara. Diperlukan kerja sama yang intens bagi semua pihak yang terlibat. Tercatat ada beberapa negara di dunia yang sudah melakukan lockdown, dan sebagian negara-negara tersebut menjalankannya dengan sangat ketat.

Inilah lima negara yang melakukan aturan lockdown yang sangat ketat dan keras. Negara mana saja?

1. Malaysia

straitstimes.com

Malaysia adalah salah satu negara yang memberlakukan aturan lockdown secara ketat dan disiplin. South China Morning Post memberitakan bahwa saat ini Malaysia tengah menjalankan prosedur karantina yang sangat ketat, bahkan masa lockdown di Malaysia diperpanjang hingga 14 April mendatang.

Pemerintah Negeri Jiran tersebut bahkan akan menjatuhkan denda bagi siapa saja yang melanggar aturan ini. Tidak hanya berlaku bagi pribadi, aturan ketat ini juga berlaku bagi semua organisasi, perusahaan, dan perkumpulan apapun.

Sejauh ini, Malaysia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara dengan jumlah kasus COVID-19 di atas 2000 kasus. Masih belum diketahui apakah cara ketat Malaysia ini dapat efektif membendung virus COVID-19 atau tidak.

Baca Juga: 11 Fakta Ilmiah Rasa Kesepian, Risiko Lockdown atau Karantina

2. Italia

news.sky.com

Italia merupakan salah satu negara dengan kasus COVID-19 terparah dan terbanyak di Eropa, dan bahkan dunia. Dengan jumlah kasus melebihi 85 ribu kasus dan lebih dari 9 ribu kematian, membuat Negeri Pizza ini sangat kelabakan menghadapi virus COVID-19.

Banyak pakar dan ilmuwan yang mengatakan bahwa sebetulnya Italia terlambat dalam memberlakukan lockdown, dan pemerintah Italia juga dirasa kurang tegas terhadap kelakuan rakyatnya yang keras kepala.

Laman berita Reuters memberitakan bahwa masa karantina dan lockdown diperpanjang hingga April mendatang. Segala kegiatan outdoor dan berkumpul dilarang, bahkan aparat kepolisian bisa saja bertindak tegas terhadap siapa saja yang tidak mematuhi aturan karantina.

3. Spanyol

nytimes.com

Selain Italia, Spanyol juga negara yang terkena dampak virus COVID-19 paling parah di Eropa. Tidak ada lagi hiruk pikuk di kota Madrid, semuanya hening akibat pemberlakuan lockdown ketat yang diterapkan oleh pemerintah Spanyol.

Meskipun penduduk Spanyol sudah terlihat mulai bosan dengan aturan ini, namun aturan ini tetap harus dilakukan hingga batas waktu yang belum ditetapkan. Pihak kepolisian dan militer dikerahkan untuk menjaga agar aturan ini dapat dilaksanakan dengan baik sesuai anjuran.

Laman Market Watch mencatat bahwa sebagian warga di Spanyol sudah mulai kebingungan karena stok makanan di rumah yang mulai menipis. Jika keadaan terus memburuk, kemungkinan lockdown di Spanyol akan dibuat seketat di Tiongkok, di mana pihak militer yang akan mengirimkan makanan ke rumah-rumah warga.

4. India

msn.com

ABC News dalam lamannya memberitakan bahwa India menyusul tindakan lockdown ketat yang diberlakukan selama 21 hari. Keputusan ini diambil pemerintah India untuk membatasi penyebaran virus COVID-19 yang semakin masif, apalagi mengingat India merupakan negara dengan jumlah penduduk lebih dari satu miliar jiwa.

Polisi lokal mengambil tindakan tegas bagi siapa saja yang tidak mematuhi peraturan ini. Setiap warga di India diwajibkan tinggal di dalam rumah hingga 21 hari ke depan. Tindakan tegas ini terpaksa dilakukan karena banyak warga India yang masih melanggar aturan ketat lockdown.

Baca Juga: Bijak Cegah COVID-19, 7 Kesalahan Olahraga saat Pandemi Virus Corona

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya