TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ternyata 4 Tokoh Ini yang Populerkan Tradisi Halal Bihalal

Merekalah pelopor sungkeman dan halal bihalal

Sumber

Selepas bulan Ramadan nanti, kamu pasti akan bersentuhan dengan kegiatan Halal Bihalal. Tradisi ini kamu lakukan di mana-mana. Dari perkampungan, perkotaan, sekolahan, perkuliahan, bahkan sampai di perkantoran. Kamu boleh bangga. Karena tidak semua negara memiliki kegiatan seperti ini. Bahkan di negara Islam sekalipun. Lantas, kenapa hanya di Indonesia?

Yap. Karena Halal Bihalal bukanlah syariat Islam. Tapi merupakan lokal wisdom, tradisi sosial khas Indonesia yang sudah ratusan tahun dipraktikkan oleh leluhur kita, walau tidak secara langsung bernama Halal Bihalal.

Lalu, tahukah kamu siapa yang berjasa di balik kelahiran dan keberlangsungan tradisi Halal Bihalal? Inilah mereka yang berperan penting terhadap hal tersebut.

Raden Mas Said.

Sumber

Raden Mas Said adalah perintis Halal Bihalal secara praktik. Pada masa Mataram-Kartasura (Solo), di tengah peperangan melawan Belanda, juga perseteruan di kubu keraton Jawa, Raden Mas Said yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I, era 1757 -1795 ini, mengadakan sebuah pertemuan besar-besaran di balai istana keraton Surakarta tatkala hari raya Idul Fitri.

Raden Mas Said mengundang para punggawa, prajurit dan pengikutnya untuk datang ke balai istana setelah melaksanakan shalat Ied. Di sana mereka saling bersalaman, sungkeman kepada orang-orang tua, dan meminta restu kepada raja. Kegiatan serupa kemudian diikuti oleh pemimpin Jawa lainnya sebagai tradisi yang dikenal dengan istilah sungkeman, belum bernama Halal Bihalal.

Sejarah mencatat, bahwa Bung Karno sempat menghadiri tradisi sungkeman ini pada Idul Fitri tahun 1930 di keraton. Di mana polisi Belanda sempat ingin menangkap Bung Karno, karena curiga akan ada aktivitas pemberontakan.

KH Abdul Wahab Hasbullah.

Sumber

Dikutip dari nu.or.id, satu perintis organisasi Nahdahtul Ulama ( NU ) yang biasa dipanggil Kiai Wahab ini merupakan penggagas istilah Halal Bihalal. Bermula pada tahun 1948 ketika Indonesia dilanda gejala disintegrasi bangsa. Para elit politik saling bertengkar, pemberontakan terjadi dimana-mana.

Di tahun ini, pada pertengahan bulan ramadan, Bung Karno mengundang Kiai Wahab ke Istana Negara, untuk diminta pendapat menganai solusi konflik politik Indonesia pada masa itu.

Kemudian Kiai Wahab memberi saran kepada Bung Karno untuk menyelenggarakan silaturrahmi antar pemimpin politik, berhubung Hari Raya Idul Fitri akan tiba. Bung Karno meminta istilah lain dari silaturahmi, dan Kiai Wahab pun memberi istilah Halal Bihalal beserta penjelasan makna filosofinya, terkait permusuhan antar tokoh politik yang menurutnya adalah haram, maka harus dihalalkan, disudahkan.

Dr Ir H Soekarno.

Sumber

Presiden pertama Indonesia yang akrab disapa Bung Karno ini tercatat sebagai pelopor aktivitas halal bihalal sebagai tradisi nasional, pasca kemerdekaan Indonesia. Seperti dikutip dari suaramerdeka.com, pada hari raya Idul Fitri tahun 1948, Bung karno mengundang para tokoh politik Indonesia untuk bersilaturahmi ke istana negara.

Tercatat sejarah, bahwa undangan tersebut dinamakan dengan judul "Halal Bihalal", di mana istilah tersebut Bung Karno dapat dari hasil dialognya dengan Kiai Wahab. Aktivitas serupa pun kemudian menjadi tradisi rutin di istana negara.

Verified Writer

Phenomena Watcher

A man. Rare information catcher. Say to me in : https://www.instagram.com/pemantix

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya