TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Katanya Angka 13 Itu Membawa Kesialan, Benarkah?

Ada pro dan kontranya ternyata

pixabay.com

Angka memang menjadi hal yang lekat dengan orang-orang. Berbagai angka digunakan untuk menentukan tanggal, nomor rumah, plat kendaraan sampai tanda jumlah lantai suatu gedung. Kamu pasti melihat ada saja angka yang dilewati karena dianggap membawa nasib buruk. Ya, seperti empat dan 13. 13 menjadi angka yang paling 'ditakuti' orang-orang karena berbagai kepercayaan.

Nomor 13 dipercaya membawa kesialan bagi orang-orang. Mulai dari gedung sampai tanggal pernikahan, bahkan nomor rumah pasti sangat disarankan untuk menghindari angka 13. Sebenarnya kenapa dan betulkah 13 angka sial?

Angka sebelum 13 dianggap 'nomor sempurna'.

scmp.com

Seperti dikutip dari History, para matematikawan dan ilmuwan menganggap bahwa 12 adalah 'nomor sempurna'. Hal ini juga berdasarkan pemahaman penduduk zaman Sumerian (bangsa Babilonia) yang menggunakan 12 angka untuk menghitung jalannya hari. Pemahaman tersebut juga yang kita percaya terus digunakan, seperti jam hanya tunjukkan sampai angka 12 dan kita punya 12 bulan.

Akibat 'kesempurnaan' dari angka 12, 13 jadi dianggap sebagai nomor yang berlawanan. Kepercayaan angka 13 ini banyak dianut oleh masyarakat barat (Amerika). Ketakutan pada angka tersebut juga terjadi di Indonesia. Selama ini jika diperhatikan setelah 'nomor sempurna' 12, angka 13 akan menghilang. Ini dikarenakan orang-orang Indonesia yang juga mengikuti budaya luar akan kepercayaan seperti ini.

Baca Juga: Beberapa Negara Tak Berani Pakai Angka 4, Benarkah 4 Adalah Tanda Kematian?

13 dan Jumat menjadi 'momok' bagi beberapa orang.

newmediarockstars.com

Jumat dan 13 menjadi kombinasi yang paling ditakutkan orang-orang. Menurut data yang dihimpun LiveScience, hari Jumat tanggal 13 telah meninggalkan banyak luka dan kesialan. Misalkan pada 13 September 1940, tepatnya pada masa Hitler, Nazi berhasil meledakkan lima bom dalam Buckingham Palace, Inggris.

30 tahun kemudian, pada bulan November, badai besar terjadi di Asia Selatan yang membunuh 300.000 masyarakat Chittagong, Bangladesh. Badai tersebut juga menyebabkan banjir yang menelan satu juta nyawa di Ganges. Pada 13 Januari 1989, virus bernama Friday the 13th masuk dalam sisi komputer IBM Inggris yang menghapus seluruh data di kantor-kantor besar. Hal tersebut menyebabkan kepanikan masal.

Sembilan bulan kemudian, saham The Dow Jones Industrial Averange mengalami penurunan sampai 190,58 poin. Sejak saat itu saham mereka tidak pernah naik secara signifikan. Kemudian pada September 2013, film Friday the 13th dijadwalkan tayang di berbagai bioskop. Masalah dan kerugian yang terjadi selama hari-hari tersebut tidaklah sengaja. Namun, ini juga yang membuat masyarakat bersikeras percaya kalau 13 itu sial.

Peneliti tidak menemukan kejanggalan di angka 13.

dogonews.com

Salah satu anggota Human Factors and Safety Behavior dari Universitas Helsinki, Institut Ilmu Perilaku di Finlandia, Igor Radun mengaku tidak pernah ada temuan atas kejanggalan angka 13. Menurut Radun, tidak ada data yang eksis, dan baginya tidak akan pernah ada, untuk mengonfirmasi angka 13 itu membawa kesialan. Radun mengatakan tidak ada alasan bagi kita untuk percaya kalau ada angka yang beruntung atau tidak.

Kepercayaan ini hanyalah bagian dari bagaimana otak manusia bekerja. Bagaimana berusaha menanggapi hal-hal yang dianggap unik. Radun menambahkan kalau kepercayaan tersebut hanya efek dari sifat manusia yang mencoba untuk mencari jawaban atas hal unik. Radun kembali menekankan, tidak ada angka beruntung atau sial, semua kepercayaan itu hanya ada dalam otak manusia dan merupakan buatan kita sendiri.

Baca Juga: Apakah Benar Angka 8 Itu Membawa Keberuntungan atau Kepercayaan Belaka?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya