TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Uniknya Cara Mencari Jodoh di 6 Negara Ini, Nomor 1 Ada yang Berani Mencoba?

Ternyata, masing-masing negara punya tradisi unik untuk mendapatkan jodoh.

Shortday

Bersanding dengan jodoh selalu masuk ke dalam daftar resolusi pria atau wanita yang sudah cukup umur untuk berkeluarga. Berbagai cara dilakukan, mulai dari mencoba taaruf, dijodohkan oleh teman, sampai mencoba aplikasi cari jodoh di smartphone.

Di berbagai belahan dunia, ternyata ada banyak cara unik untuk mencari pasangan. Buat yang masih jomblo, mungkin bisa mengikuti cara dari negara lain ini.

Makan apel dari ketiak di Austria

Flickr

Di negara ini, para wanita yang berencana mencari jodoh akan memotong apel yang telah dibelah, lalu dikepit di ketiak sampai apel tersebut basah oleh keringat si wanita, sambil melakukan tarian tradisi lainnya.

Setelah itu, apel yang basah ini diberikan kepada pria yang mau dijodohkan. Jika pria tersebut memakan apel tadi berarti pria tersebut menerima cinta si wanita dan bersedia dinikahi.

Tukar Barang dengan Jaket di China

Traditions.cultural-china.com

Di sebuah desa di China, untuk mencari jodoh, para wanita akan berkerumun membentuk lingkaran dan mengitari api unggun sambil menunggu kedatangan sekelompok pria berjaket merah.

Jika si wanita menyukai satu di antara pria yang datang, si wanita akan memberikan sebuah barang kepada pria tersebut. Dan jika pria tadi membalasnya dengan memberikan jaket merah yang dipakai, maka tandanya ia menerima cinta wanita tersebut dan bersedia untuk melamarnya.

Sendok Cinta di Llangollen, Wales

Lovespoons.co.uk

Sudah menjadi kewajiban seorang ayah untuk memastikan anak perempuannya mendapatkan laki-laki terbaik. Di Wales, laki-laki akan diminta untuk memahat sendok cinta. Pahatan yang terukir di sendok tersebut akan menggambarkan keahliannya dalam mengukir, dan melalui detail ukiran akan menggambarkan sedalam apa pengabdiannya. Jika si wanita menerima sendok tersebut, mereka dapat berpacaran.

Namun saat ini, para pemuda di Wales lebih suka memberikan calon pacarnya bunga, cokelat, atau minuman beralkohol seperti wine. Namun sendok cinta ini bisa kamu temukan dengan mudah di toko-toko sebagai souvenir.

4. Parade Kecantikan Pria di Afrika

Humanplanet.com

Jika biasanya parade kecantikan diadakan untuk para wanita, berbeda halnya dengan kebiasaan yang sering dilakukan oleh suku Wodaabe di Afrika Barat. Setiap tahun, para pria dari suku ini mengadakan parade untuk menunjukkan ketampanannya di depan wanita pada saat Festival Gerewol berlangsung.

Saat parade berlangsung, para pria ini akan mengenakan pakaian berwarna cerah dan memoleskan make-up. Tidak hanya itu, para pria juga akan berkompetisi dalam menarikan Tarian Yaake.

Festival Gerewol adalah masa-masa yang berbahaya. Karena selama festival ini berlangsung, tidak hanya masalah flirting saja yang akan muncul, tapi bisa juga seorang laki-laki yang sudah berpasangan dicuri oleh wanita lain.

Gubuk Cinta di Kamboja

Phnompenhpost.com

Sudah merupakan tradisi para orangtua di Suku Kreungs untuk membuatkan gubuk cinta bagi anak perempuan mereka yang sudah berusia 15 tahun.

Pria yang belum menikah diperbolehkan mengunjungi gubuk ini dan bermalam di dalamnya bersama si anak perempuan tersebut. Jika si anak perempuan tidak menyukai pria yang mengunjunginya, mereka hanya akan bercakap-cakap sampai tertidur. Jika si perempuan menyukai pria yang mengunjunginya, mereka diperbolehkan untuk berhubungan intim.

Bila hubungan ini terus langgeng, mereka bisa menikah dengan laki-laki yang dipilih. Bila tidak langgeng, sang perempuan tinggal menunggu laki-laki lainnya yang datang untuk menjalin hubungan dengan mereka.

Tradisi ini memang mengejutkan. Tapi ini adalah cara bagaimana Suku Kreungs menangani putri remaja mereka. Di zaman sekarang, di mana angka perceraian dan perkosaan semakin tinggi, Suku Kreungs tidak pernah mengalami kasus perceraian dan pemerkosaan masyarakat.

Writer

Esa

book worm, tea drinker, petrichor lover

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya